Bayangkan dini hari di instalasi pengolahan air. Aerator di kolam oksidasi terus berdengung, sementara sensor lama Anda menunjukkan angka yang merayap turun. Jika kadar dissolved oxygen (DO) jatuh terlalu rendah, bakteri nitrifikasi melambat; jika terlalu tinggi, energi terbuang sia‑sia. Di sisi lain kota, sebuah tambak udang intensif melihat gejala makan menurun—indikasi klasik DO mulai menipis menjelang subuh. Operator harus bereaksi cepat: menyalakan blower cadangan, menambah aerasi, atau menyesuaikan kontrol proses. Masalahnya, keputusan seperti ini hanya setajam data yang masuk ke PLC—apakah pembacaan DO andal, terkalibrasi, dan terintegrasi rapi ke sistem?
Keresahan sehari‑hari itu—akurasi, keandalan, integrasi—merupakan benang merah di air minum, air limbah, hingga akuakultur. Banyak plant masih berjibaku dengan kalibrasi yang tidak konsisten, kompensasi salinitas/tekanan yang terlupakan, atau instrumen yang sulit “ngobrol” dengan SCADA.
Transisi ke solusi: Bante BI‑680 hadir sebagai kontroler DO online yang ringkas dan industri‑ready: kalibrasi 1–2 titik, kompensasi temperatur/tekanan/salinitas, keluaran 4–20 mA yang bisa dipetakan ulang, RS485 (Modbus‑RTU), serta dua relai alarm untuk aksi otomatis. Ia dirancang untuk memantau konsentrasi (mg/L/ppm) maupun % saturasi di air dengan kemudahan pengaturan dari panel depan.
Mengenal dasar teknologi
Apa itu DO dan bagaimana diukur? DO adalah jumlah oksigen terlarut di air. BI‑680 menggunakan sensor elektrokimia polarografik: oksigen berdifusi melewati membran permeabel gas, direduksi di katoda, dan menghasilkan arus yang proporsional dengan kadar oksigen. Tegangan polarisasi diterapkan agar reaksi reduksi‑oksidasi stabil; arus inilah yang kemudian dikonversi menjadi mg/L atau % saturasi. Secara konseptual, bayangkan membran sebagai “saringan molekul” yang hanya membiarkan O₂ lewat, sementara reaksi di elektroda bertindak seperti “meteran arus” yang naik‑turun sesuai kandungan O₂.
Standar pengukuran yang umum digunakan untuk metode elektrokimia adalah ISO 5814: oksigen diukur dengan sel elektrokimia yang dipisahkan membran; hasil bisa ditampilkan dalam mg/L atau % saturasi dan bahkan >100% saat terjadi supersaturasi (mis. fotosintesis kuat siang hari). Kesesuaian ke standar inilah yang membuat pembacaan mudah ditafsirkan lintas laboratorium/proses.
Mengapa elektrokimia polarografik unggul di banyak proses?
-
Real‑time dan kontinu: sinyal langsung mewakili difusi O₂ terkini.
-
Presisi rentang rendah–menengah: cocok untuk air baku, aerasi, atau akuakultur.
-
Biaya sensor terjangkau, dengan perawatan yang dipahami luas (ganti membran/elektrolit).
Alternatif seperti optik (luminescent/fluorescent) minim perawatan dan tahan gangguan aliran, namun harganya sering lebih tinggi. BI‑680 disuplai dengan elektroda polarografik industrial, sehingga menggabungkan biaya kepemilikan yang ramah dan kematangan teknologi.
Spesifikasi dan Fitur
Bante BI‑680 adalah kontroler DO online panel‑mount (96 × 96 × 75 mm; berat ±350 g, cut‑out 91 × 91 mm) dengan rentang 0,0–20,0 mg/L dan 0,0–200,0 % saturasi. Akurasi tipikalnya ±0,5 mg/L (konsentrasi) dan ±2,0 % (saturasi), resolusi 0,1 mg/L. Unit ini mendukung penyetelan salinitas 0–35 g/L dan koreksi tekanan 450–850 mmHg, serta ATC (kompensasi suhu otomatis). Sumber daya DC 24 V, layar LCD 70 × 45 mm.
Apa yang membuatnya istimewa?
-
Pemetaan 4–20 mA yang bisa disetel (nilai low/high dapat dikonfigurasi) + dua relai (ALM1/ALM2) dengan histeresis untuk mencegah kontak “cepret‑cepret” saat nilai di sekitar set‑point.
-
RS485 (Modbus‑RTU) dengan register jelas: baca DO, unit, suhu; baca set‑point alarm, pemetaan 4 mA/20 mA, dsb.
-
Kalibrasi 1 atau 2 titik: 100% saturasi (air jenuh udara) + opsi nol oksigen untuk kurva yang lebih akurat.
-
Kompensasi salinitas & tekanan built‑in—krusial untuk air payau/akuakultur dan lokasi dataran tinggi.
Fitur “signature” BI‑680 adalah kombinasi 4–20 mA yang fleksibel, Modbus‑RTU industrial‑grade, serta paket kompensasi fisik (T/P/salinitas) dalam satu pengendali ringkas—membuatnya mudah “diturunkan” ke plant apa pun yang butuh kontrol otomatis berbasis DO.
Desain dan ergonomi
Secara fisik, BI‑680 mengadopsi format panel‑mount standar 1/4 DIN: 96×96×75 mm dengan cut‑out 91×91 mm dan berat 350 g. Layar LCD 70×45 mm menampilkan nilai DO, %, suhu, serta ikon status (ATC, ALM1, ALM2). Casing kompak memudahkan penempatan di panel instrumentasi padat, sedangkan terminal skrup lepas‑pasang mempermudah kabelisasi.
Dari sisi ergonomi, tombol‑tombol fisik (Power/Setup, Cal, °C, Mode, Enter, panah ▲/▼) dibuat fungsional: navigasi menu sederhana, entri nilai cepat, dan pintasan pengaturan. Anda dapat berdiri di depan panel, mengubah setelan hanya beberapa klik—tanpa laptop—sehingga commissioning terasa singkat.
Antarmuka dan pengalaman pengguna
Menu Setup memungkinkan Anda:
-
Memilih unit (mg/L, ppm, atau %),
-
Menyetel salinitas (0–35 g/L) & tekanan (450–850 mmHg),
-
Memilih 1 atau 2 titik kalibrasi,
-
Menetapkan batas alarm rendah/tinggi dan histeresis,
-
Memetakan 4–20 mA (nilai DO untuk 4 mA dan 20 mA),
-
Factory reset bila perlu.
Ikon ATC menyala otomatis bila elektroda terhubung, menandakan kompensasi suhu aktif. Logika menu yang lugas ini memangkas waktu pengaturan, terutama saat Anda perlu menyesuaikan set‑point mengikuti pergantian musim atau pergantian spesies di akuakultur.
Fitur‑fitur cerdas/unggulan
-
Kalibrasi 1–2 titik: untuk harian, 100% saturasi sudah memadai; untuk presisi lebih (rentang rendah), tambahkan titik nol menggunakan larutan “zero O₂”. Tabel ketinggian‑tekanan di manual membantu memasukkan barometrik yang sesuai sebelum kalibrasi. Hasilnya: kurva lebih stabil di kondisi nyata.
-
Kompensasi salinitas (0–35 g/L) & tekanan (450–850 mmHg): menekan bias kelarutan O₂ akibat kadar garam/altitude. Manfaat nyata: angka mg/L lebih representatif proses; % saturasi lebih masuk akal di dataran tinggi.
-
Dua relai alarm + histeresis: bisa ditautkan ke blower, pompa aerasi, atau sirene. Histeresis mencegah relay berkedip saat nilai “galau” di tepi set‑point.
-
I/O industri: 4–20 mA (beban maks 500 Ω) untuk loop analog + RS485 (Modbus‑RTU) dengan register yang terdokumentasi (baca DO, unit, suhu; baca setelan alarm; baca pemetaan 4/20 mA). Efeknya: integrasi cepat ke PLC/SCADA apa pun.
Kontrol eksternal dan integrasi sistem
Analog 4–20 mA BI‑680 dapat dipetakan ulang—misalnya 4 mA = 0 mg/L dan 20 mA = 10 mg/L—agar cocok dengan range proses. Ini memudahkan scaling di PLC. RS485 (Modbus‑RTU) membuka akses digital: polling DO, suhu, unit, hingga parameter alarm dan pemetaan arus. Tambahan dua relai (ALM1/ALM2) memberi jalur kontrol on/off langsung ke blower/katup. Hasil: satu perangkat kecil bisa monitor sekaligus mengendalikan aksi cepat.
Skalabilitasnya alami: dari akuakultur kecil dengan kontrol on/off sederhana, naik kelas ke water treatment dengan loop PID di PLC memakai sinyal 4–20 mA, bahkan ke monitoring terdistribusi via Modbus. Untuk data historis, cukup tarik dari SCADA/LIMS—BI‑680 menyuplai angka yang bersih dan konsisten.
Spesifikasi teknis lengkap
Inti performa: DO 0,0–20,0 mg/L (±0,5 mg/L, 0,1 mg/L resolusi) · % saturasi 0,0–200,0 % (±2,0 %) · ATC · salinitas 0–35 g/L · tekanan 450–850 mmHg · 4–20 mA (≤500 Ω) · RS485 (Modbus‑RTU) · dua relai alarm · DC 24 V · 96×96×75 mm; 350 g; LCD 70×45 mm; cut‑out 91×91 mm.
| Parameter | Nilai | Penjelasan awam |
|---|---|---|
| Rentang DO | 0,0–20,0 mg/L | Mencakup air limbah, air minum, akuakultur umum. |
| Akurasi DO | ±0,5 mg/L | Jika terbaca 6,5 mg/L, ketidakpastian ±0,5 mg/L. |
| % Saturasi | 0,0–200,0 % (±2,0 %) | >100% wajar saat supersaturasi (mis. siang hari). |
| Resolusi DO | 0,1 mg/L | “Butir halus” memantau perubahan kecil. |
| Kompensasi suhu | Otomatis (0–40 °C) | Sensor suhu di kabel probe. |
| Koreksi salinitas | 0–35 g/L | Penting untuk payau/laut (kelarutan O₂ turun). |
| Koreksi tekanan | 450–850 mmHg | Sesuaikan dengan ketinggian lokasi. |
| Output analog | 4–20 mA (≤500 Ω) | “Arus loop” standar industri. |
| Komunikasi | RS485 (Modbus‑RTU) | Baca data/setting lewat register. |
| Alarm | 2 relai + histeresis | Untuk fan/blower/katup on‑off. |
| Layar | LCD 70×45 mm | Angka tebal; ikon ATC/ALM. |
| Catu daya | DC 24 V | Umum di panel industri. |
| Dimensi/berat | 96×96×75 mm; 350 g | Ringkas; panel cut‑out 91×91 mm. |
| Lingkungan kerja | 5–50 °C; RH < 80% | Hindari gas korosif & EMI kuat. |
Panduan memilih komponen tambahan
Sensor & suku cadang
-
IE‑80T: elektroda DO polarografik (0–20 mg/L).
-
DO‑MEM: membrane cap (2 pcs/set).
-
DO‑ES: elektrolit (±480 mL).
Paket ini adalah “tiga serangkai” agar sensor selalu tajam.
Aksesori pemasangan (sesuaikan aplikasi):
-
Flow‑through cell untuk air bersih/filtrat: aliran rendah‑stabil menjaga respons cepat tanpa gelembung. Rujukan industri menyarankan ±100–200 mL/menit untuk ruang alir kecil; beberapa aplikasi minuman dan analyzer portabel menyebut ≥150 mL/menit sebagai titik awal.
-
Submersible assembly untuk bak aerasi/kolam: pastikan proteksi mekanik agar membran tidak tergores, dan hindari zona gelembung intens yang memicu noise.
-
Kabel RS485 terlindung + grounding panel yang baik untuk komunikasi stabil.
Tabel rekomendasi kombinasi (heuristik praktis)
| Skenario | Pemasangan sensor | Aksesori pendukung | Laju alir/arah alir tipikal* | Catatan |
|---|---|---|---|---|
| Air minum/filtrat | Flow cell | Valve jarum, pembuang gelembung | 100–200 mL/menit | Stabil, minim gelembung untuk akurasi. |
| Proses minuman | Flow cell (kontinu) | Sel alir bening (inspeksi cepat) | ≥150 mL/menit | Jaga suhu & kebersihan jalur. |
| Akuakultur | Submersible | Penjaga/protektor ujung sensor | — (in‑situ) | Hindari tepat di bawah diffuser. |
| Limbah/aerasi | Submersible | Bracket kokoh, pembersihan rutin | — (in‑situ) | Periksa fouling & membran berkala. |
* Angka alir di atas adalah referensi vendor untuk sistem alir kecil; optimalkan sesuai viskositas, gelembung, suhu, dan geometri flow cell Anda.
Faktor yang memengaruhi hasil aktual: gelembung (musuh utama), salinitas & tekanan (set di menu), suhu, aliran terlalu kencang (turbulensi & noise), fouling pada membran, panjang selang dan head loss. Latih operator untuk menghilangkan gelembung, menjaga aliran stabil, dan merawat membran.
Studi Kasus Penggunaan
-
Water treatment—kontrol aerasi hemat energi
Plant menargetkan DO 2,0–3,0 mg/L di outlet aerasi. BI‑680 memetakan 4–20 mA ke PLC (4 mA = 0, 20 mA = 10 mg/L). Relai ALM1 dipakai sebagai low‑DO failsafe untuk menyalakan blower cadangan bila turun di bawah 2,0 mg/L; histeresis 0,1 mg/L mencegah on/off cepat. Hasil: stabilitas proses meningkat, konsumsi energi aerasi turun karena blower dikendalikan mengikuti beban biologis. -
Akuakultur—respons subuh yang konsisten
Di tambak payau, operator memasukkan salinitas 25 g/L dan set alarm rendah 4,0 mg/L. RS485 (Modbus‑RTU) mengirim DO real‑time ke panel kontrol; saat tren menurun jelang subuh, PLC menaikkan RPM aerator. Keuntungan: keputusan otomatis berbasis data kompensasi salinitas, bukan tebakan. -
Industri minuman—monitoring jalur pembotolan
Menggunakan flow cell dengan aliran ±150 mL/menit, QA memantau DO untuk menghindari pickup oksigen pasca karbonasi. Begitu DO melewati ambang, ALM2 (high‑DO) memicu lampu peringatan dan menghentikan sementara jalur. Data analog juga direkam SCADA untuk tren harian. -
Laboratorium lingkungan—uji koreksi tekanan
Peneliti di dataran tinggi memasukkan tekanan lokal (mis. 680–700 mmHg) sesuai tabel elevasi. Kini pembacaan % saturasi tidak “mengada‑ada” di atas 100% untuk sampel biasa—interpretasi jadi lebih ilmiah dan konsisten.
Panduan penggunaan langkah demi langkah
Persiapan & pemasangan
-
Panel cut‑out 91×91 mm, pasang unit dan kencangkan bracket.
-
Pastikan lingkungan: 5–50 °C, RH < 80%, bebas gas korosif/EMI kuat.
-
Sambungkan DC 24 V ke terminal daya; lakukan grounding.
-
Siapkan IE‑80T: isi membran dengan elektrolit, pastikan tanpa gelembung, pasang pada port proses/flow cell.
Wiring & integrasi
5) DO (+/−) dan TC (+/−) ke terminal input; 4–20 mA ke AI PLC (≤500 Ω); RS485 A/B ke bus Modbus; relai ALM1/ALM2 ke beban/kontaktor sesuai kebutuhan.
Setup awal
6) Masuk Setup: pilih unit (mg/L/ppm/%), set salinitas (0–35 g/L) & tekanan (450–850 mmHg) sesuai lokasi, pilih 1 atau 2 titik kalibrasi.
7) Set alarm rendah/tinggi + histeresis; peta 4 mA dan 20 mA ke range DO proses Anda (mis. 0–10 mg/L).
Kalibrasi
8) 1 titik (100%): tempatkan sensor pada air jenuh udara/udara lembap; tunggu stabil lalu Cal → Enter.
9) 2 titik: setelah 100%, lakukan nol oksigen (larutan zero O₂) untuk memperbaiki linearitas rentang rendah. Ikuti tabel tekanan‑ketinggian agar 100% saturasi merefleksikan kondisi lokasi.
Operasi & perawatan
10) Pastikan aliran stabil (flow cell) atau posisi sensor menghindari gelembung (in‑situ).
11) Bersihkan sensor berkala; ganti membran/elektrolit bila respons melambat/drift; simpan kering saat tidak digunakan lama.
Kesimpulan dan rekomendasi
Bante BI‑680 merangkum apa yang dibutuhkan plant modern: akurasi terjaga (±0,5 mg/L), kompensasi fisik (T/P/salinitas), I/O industri (4–20 mA fleksibel + RS485 Modbus‑RTU) dan dua relai untuk aksi cepat. Format panel‑mount ringkas, menu jelas, dan kalibrasi 1–2 titik membuat commissioning ringan namun presisi. Untuk water treatment, akuakultur, minuman, hingga lab lingkungan, BI‑680 adalah tulang punggung kendali DO yang terjangkau dan terintegrasi.
Cocok untuk siapa?
-
Instalasi air minum/limbah yang ingin mengoptimalkan aerasi dengan loop analog/Modbus.
-
Akuakultur yang perlu alarm cepat dan kompensasi salinitas.
-
Industri minuman yang butuh flow cell stabil dan kontrol high‑DO.
-
Lab/riset lingkungan yang memerlukan kalibrasi transparan dan koreksi barometrik.
FAQ
1) Apakah BI‑680 bisa terhubung ke PLC lewat protokol digital?
Ya. RS485 (Modbus‑RTU) tersedia; register untuk DO, unit, suhu, alarm, pemetaan 4/20 mA terdokumentasi di manual.
2) Berapa beban maksimum loop 4–20 mA?
Maksimum 500 Ω. Pastikan total resistansi loop (termasuk AI PLC) tidak melebihi angka ini.
3) Bagaimana kalibrasi 1 titik vs 2 titik?
1 titik (100% saturasi) cukup untuk banyak aplikasi. 2 titik menambah nol oksigen untuk memperkuat akurasi terutama di rentang rendah. Ikuti tabel tekanan‑ketinggian sebelum kalibrasi.
4) Apakah ada kompensasi salinitas/tekanan?
Ada: salinitas 0–35 g/L dan tekanan 450–850 mmHg dapat disetel di menu.
5) Sensor apa yang digunakan dan apa perawatannya?
Sensor polarografik dengan membran & elektrolit. Bersihkan berkala, ganti membran/elektrolit bila respons melambat atau terjadi drift.
6) Apakah BI‑680 menyimpan data internal?
BI‑680 bukan logger; data kontinu diambil via 4–20 mA/Modbus dan direkam di PLC/SCADA Anda. (Lihat antarmuka yang tersedia.)
Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya kontroler DO online dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti Bante BI‑680 dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan kendali oksigen terlarut, memastikan kontrol yang konsisten, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam monitoring aerasi, akuakultur, atau quality control minuman, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.
Rekomendasi Do Meter Unggulan untuk Kebutuhan Anda
-

Alat Ukur Kandungan Oksigen LUTRON PDO-519
Lihat produk★★★★★ -

Alat Ukur Kadar Oksigen Terlarut Milwaukee MW190 MAX
Lihat produk★★★★★ -

Alat Ukur Kadar Oksigen Terlarut Milwaukee MW605 MAX
Lihat produk★★★★★ -

Alat Ukur Dissolved Oxygen DO Meter Milwaukee MW605 MAX Waterproof Galvanic
Lihat produk★★★★★ -

Alat Ukur Kadar Oksigen Terlarut Milwaukee MW600 PRO Dissolved Oxygen Meter
Lihat produk★★★★★ -

Alat Sensor Oksigen Terlarut LOHAND LH-DY06
Lihat produk★★★★★ -

Alat Pengukur Oksigen Terlarut LOHAND LH-D702
Lihat produk★★★★★ -

Alat Uji Oksigen Terlarut LOHAND LH-D701
Lihat produk★★★★★
Referensi
- Yuliantari, R. V., Novianto, D., Hartono, M. A., & Widodo, T. R. (2021). PENGUKURAN KEJENUHAN OKSIGEN TERLARUT PADA AIR MENGGUNAKAN DISSOLVED OXYGEN SENSOR. Jurnal Fisika Flux, 18(2), 101–104. Retrieved from https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/article/download/9997/7246
- Pramudia, Z., Valina, R., Fadjar, M., Fadilla, R., Rangkuti, A., & Kurniawan, A. (2025). PERBANDINGAN EFISIENSI ENERGI SISTEM AERASI DAN SIRKULASI AIR PADA BUDIDAYA SKALA KECIL DENGAN KONDISI OKSIGEN TERLARUT AWAL BERBEDA. Jurnal AQUACULTURE Indonesia, 4(2), 133–144. Retrieved from https://journal.dharmawangsa.ac.id/index.php/akuakultur/article/download/6757/pdf















