Di banyak laboratorium dan instalasi pengolahan air, pengukuran konduktivitas sering dianggap rutinitas belaka. Namun di balik angka di layar meter, ada konsekuensi besar: salah pilih sensor atau elektroda yang sudah menua bisa membuat hasil uji melenceng, yang pada akhirnya memengaruhi keputusan proses dan kepatuhan standar.
Di WTP dan WWTP, misalnya, konduktivitas dipakai untuk memantau efisiensi proses treatment, tingkat garam terlarut, hingga indikasi adanya kontaminasi. Di pabrik minuman dan industri makanan, nilai konduktivitas berkaitan dengan kebersihan CIP, konsentrasi larutan pencuci, dan kontrol kualitas produk. Sementara di laboratorium kampus atau teaching lab, praktikan perlu alat yang stabil agar data praktikum konsisten dari tahun ke tahun.
Masalah yang sering muncul cukup mirip:
-
Hasil konduktivitas berubah-ubah padahal sampel sama.
-
Elektroda mudah patah atau sensor cepat kotor.
-
Rentang pengukuran tidak sesuai dengan aplikasi, sehingga resolusi di area kerja menjadi kurang baik.
-
Elektroda sulit dirawat, membuat teknisi enggan melakukan maintenance yang seharusnya sederhana.
Di titik inilah pemilihan elektroda yang tepat menjadi penting. Bukan hanya soal “bisa baca angka”, tetapi bagaimana elektroda tersebut mendukung akurasi, stabilitas jangka panjang, dan kemudahan perawatan sehari-hari.
Prinsip Kerja Elektroda Konduktivitas Platinum
Elektroda konduktivitas seperti CON-1 bekerja dengan prinsip sederhana: dua (atau lebih) elektroda konduktif ditempatkan pada jarak tertentu di dalam tubuh sensor. Ketika dihubungkan dengan conductivity meter, sebuah tegangan AC kecil diberikan, dan arus yang mengalir melalui larutan di antara elektroda diukur. Dari hubungan antara tegangan, arus, dan geometri sel, meter menghitung nilai konduktivitas.
Pada CON-1, permukaan elektroda menggunakan material platinum. Platinum dipilih karena:
-
Tahan terhadap korosi dan reaksi kimia di banyak jenis larutan.
-
Stabil secara elektrik, sehingga responnya konsisten dari waktu ke waktu.
-
Dapat diberi lapisan (platinum black coating) untuk memperluas area permukaan aktif dan meningkatkan kepekaan.
Konsep penting lain adalah cell constant (K). CON-1 memakai K = 1, yang secara praktis berarti jarak dan luas elektroda diatur sehingga ideal untuk rentang konduktivitas menengah. Di brosur resmi, CON-1 disebut sebagai elektroda untuk general purpose dengan rentang 10 µS/cm sampai 20 mS/cm.
Dibandingkan metode konvensional yang lebih tidak langsung, misalnya:
-
Menghitung jumlah padatan terlarut melalui penguapan dan penimbangan,
-
Menggunakan uji titrasi untuk mengestimasi kandungan ion,
pendekatan berbasis konduktivitas jauh lebih praktis. Pengukuran bisa dilakukan hampir real time, tanpa prosedur kimia kompleks, dan cocok dipasang sebagai bagian dari pemantauan proses berkelanjutan. Untuk jangka panjang, sistem berbasis konduktivitas yang memakai elektroda stabil seperti CON-1 membantu:
-
Mengurangi kebutuhan pengujian ulang akibat data meragukan.
-
Mempermudah trending data dari waktu ke waktu.
-
Mendukung otomasi dan integrasi ke sistem kontrol proses.
CON-1: Elektroda Konduktivitas Serbaguna untuk Aplikasi Umum
CON-1 adalah elektroda konduktivitas berbasis platinum yang dirancang oleh Bante Instruments untuk aplikasi general purpose di laboratorium dan pengolahan air. Dalam brosur resmi, CON-1 digambarkan sebagai “Platinum conductivity electrode, suitable for general purpose applications” dengan body kaca dan konektor 6-pin mini-DIN.
Fungsi utama CON-1 adalah sebagai sensor yang dipasangkan ke conductivity meter portabel atau benchtop. Meter menyediakan catu daya, pengolah sinyal, dan tampilan angka; sementara CON-1 bertugas mengonversi kondisi listrik di dalam sampel menjadi sinyal yang stabil dan representatif.
Ada beberapa hal yang membuat CON-1 menarik dibandingkan banyak elektroda generik di pasaran:
-
Rentang kerja 10 µS/cm sampai 20 mS/cm, sehingga cukup fleksibel dipakai untuk air minum, air proses, hingga beberapa larutan industri.
-
Cell constant K = 1, konfigurasi paling umum yang memudahkan integrasi dengan berbagai meter dan metode kalibrasi.
-
Material sensor platinum dengan body kaca laboratorium yang tahan terhadap banyak bahan kimia, namun tetap memberikan respon cepat.
-
Kabel 1 meter dengan konektor 6-pin mini-DIN yang kompatibel dengan berbagai meter Bante, mengurangi risiko salah koneksi atau longgar.
Bagi teknisi QA/QC atau operator instalasi pengolahan, kombinasi ini berarti satu elektroda bisa dipakai untuk banyak titik sampling tanpa perlu membawa beberapa jenis sensor berbeda.
Desain dan Ergonomi Sensor di Lapangan
Secara fisik, CON-1 memiliki bentuk tabung kaca ramping dengan diameter sekitar 12 mm, sehingga mudah dimasukkan ke dalam beaker, botol sampel, atau sel alir khusus. Baik brosur maupun user guide mencantumkan dimensi panjang yang sedikit berbeda (120 mm di brosur dan 150 mm di user guide), sehingga secara konservatif panjang total dapat dianggap dalam kisaran 12–15 cm, cukup ringkas untuk penggunaan laboratorium dan lapangan.
Material body kaca memberikan beberapa keuntungan praktis:
-
Stabil terhadap banyak larutan asam maupun basa lemah.
-
Mudah dibersihkan, cukup dengan membilas dan kadang direndam dalam larutan pembersih ringan.
-
Transparan, sehingga pengguna bisa melihat jika ada endapan atau gelembung udara di sekitar sensor.
Di bagian ujung, sensor platinum dengan lapisan platinum black ditempatkan dalam struktur pelindung. User guide secara eksplisit mengingatkan pengguna untuk tidak menyentuh lapisan ini dan menjaga kebersihannya, karena kualitas lapisan sangat berpengaruh terhadap sensitivitas dan stabilitas pengukuran.
Kabel sepanjang 1 m yang terintegrasi memudahkan pergerakan antara botol sampel, tanpa membuat area kerja terlalu berantakan. Pada ujung lain, konektor 6-pin mini-DIN dirancang untuk fitting yang mantap ke meter Bante sehingga kecil kemungkinan terlepas karena tersenggol.
CON-1 sendiri tidak memakai baterai dan tidak memiliki komponen elektronik aktif; semua fungsi elektronik berada pada meter yang men-drive elektroda. Hal ini membuat elektroda lebih tahan terhadap kerusakan listrik dan memudahkan penyimpanan: cukup disimpan bersih pada tempat kering dan sejuk ketika tidak digunakan.
Lingkungan operasi yang disarankan adalah 0 sampai 80°C, memungkinkan penggunaan pada sampel suhu ruang, sedikit dipanaskan, maupun sampel proses yang masih hangat, selama tidak melewati batas ketahanan material.
Antarmuka dan Pengalaman Pengguna dalam Sistem Meter + Elektroda
Karena CON-1 adalah elektroda pasif, antarmuka utama yang berinteraksi dengan pengguna berada pada conductivity meter yang terhubung. Namun, desain elektroda tetap sangat memengaruhi kenyamanan penggunaan sehari-hari.
Dari sisi pengalaman pengguna, beberapa hal yang terasa ketika memakai CON-1:
-
Konektor 6-pin mini-DIN membuat proses pasang-lepas ke meter relatif mudah: cukup align dan tekan sampai klik. Tidak ada kabel telanjang atau terminal sekrup yang rawan longgar.
-
Diameter 12 mm membuat elektroda terasa pas digenggam dan stabil saat diaduk perlahan di dalam sampel.
-
Panjang kabel 1 m memberikan fleksibilitas untuk mengatur posisi meter di meja, sambil tetap leluasa memindahkan elektroda dari satu beaker ke beaker lain.
Ketika dikombinasikan dengan meter yang mendukung fitur seperti Auto-Read atau Auto-Hold, stabilitas sinyal dari CON-1 membantu meter mendeteksi saat bacaan sudah stabil sehingga proses pencatatan data menjadi lebih cepat dan konsisten. Dengan kata lain, meskipun fitur cerdas ada di meter, elektroda yang stabil adalah prasyarat agar fitur tersebut benar-benar bermanfaat.
Bagi lab yang mengumpulkan data untuk LIMS atau laporan audit, elektroda yang mudah ditangani dan jarang bermasalah mengurangi risiko “downtime tak terduga” karena sensor rusak atau perlu dikalibrasi ulang terlalu sering.
Keunggulan Teknis yang Membuat CON-1 Andal di Berbagai Proses
Beberapa fitur kunci CON-1 yang relevan untuk praktisi QA/QC, pengolahan air, dan industri proses antara lain:
-
Rentang pengukuran menengah yang luas
CON-1 mencakup kisaran 10 µS/cm sampai 20 mS/cm. Rentang ini cocok untuk:-
Air minum dan air baku yang sudah mengalami proses treatment.
-
Air proses industri dengan kadar ion menengah.
-
Banyak larutan cleaning in place (CIP) yang tidak terlalu pekat.
-
Sampel laboratorium umum seperti buffer atau larutan garam sedang.
Dengan satu elektroda, banyak titik pengukuran dapat dilayani tanpa harus mengganti sensor.
-
-
Cell constant K = 1 yang serbaguna
Cell constant K = 1 adalah standar de facto di banyak aplikasi konduktivitas. Ini memudahkan:-
Prosedur kalibrasi menggunakan larutan standar yang banyak tersedia di pasaran.
-
Integrasi dengan metode uji yang mendasarkan perhitungannya pada sel K = 1.
-
Pengguna yang berpindah dari meter lain ke sistem Bante, karena konsep dan rentangnya sudah akrab.
-
-
Material platinum dan body kaca
Kombinasi platinum sensor dan body kaca memberikan:-
Ketahanan kimia yang baik terhadap berbagai larutan non-korosif.
-
Konduktivitas listrik yang stabil, sehingga drift sinyal lebih rendah.
-
Kemudahan pembersihan, yang pada akhirnya menurunkan biaya perawatan jangka panjang.
-
-
Suhu operasi 0–80°C
Batas ini cukup untuk banyak aplikasi proses, uji air panas, atau sampel yang baru keluar dari waterbath. Selama prosedur kalibrasi memperhitungkan kompensasi temperatur dari meter, elektroda dapat memberikan hasil konsisten di berbagai kondisi.
Keunggulan-keunggulan tersebut mungkin tampak sederhana, tetapi justru aspek dasar inilah yang sering menentukan apakah sistem pengukuran bisa berjalan mulus dari hari ke hari.
Posisi CON-1 dalam Sistem Kontrol dan Integrasi Data
Dalam workflow modern, hasil pengukuran konduktivitas jarang berhenti di layar meter. Data biasanya:
-
Dicatat dalam lembar kerja manual.
-
Ditransfer ke komputer untuk analisis tren.
-
Diintegrasikan ke sistem SCADA atau LIMS untuk keperluan audit dan pelaporan.
CON-1, sebagai elektroda, tidak langsung terhubung ke PC. Namun, ia memainkan peran penting sebagai:
-
Sensor front-end yang memastikan sinyal dasar yang dikirim ke meter bersih dan stabil.
-
Komponen yang menentukan apakah meter bisa memanfaatkan sepenuhnya fitur analog maupun digitalnya.
Konektor 6-pin mini-DIN dan desain yang disesuaikan dengan meter Bante memastikan bahwa sistem meter + elektroda dapat menjadi satu paket yang mudah digabungkan ke workflow yang lebih besar.
Bagi pabrik yang sudah memakai export data ke Excel atau software khusus, elektroda seperti CON-1 membantu menjaga bahwa angka yang masuk ke sistem benar-benar representatif, sehingga tren jangka panjang dan alarm proses tidak didasarkan pada data yang kabur.
Spesifikasi Teknis CON-1
| Parameter | Nilai |
|---|---|
| Model | CON-1 |
| Jenis | Platinum conductivity electrode |
| Aplikasi | General purpose |
| Rentang konduktivitas | 10 µS/cm – 20 mS/cm |
| Cell constant | K = 1.0 |
| Material sensor/body | Platinum sensor, body kaca |
| Suhu operasi | 0 – 80°C (32 – 176°F) |
| Panjang kabel | 1 m |
| Jenis konektor | 6-pin mini-DIN |
| Dimensi elektroda | — (kisaran 120–150 × 12 mm menurut dokumen resmi) |
Secara sederhana, angka-angka di atas berarti:
-
Rentang 10 µS/cm – 20 mS/cm bisa dianalogikan seperti satu penggaris yang mampu mengukur dari “air yang hampir murni” sampai larutan yang cukup konduktif, tetapi belum sepekat air laut pekat.
-
Cell constant K = 1 membuat elektroda ini seperti lensa standar pada kamera: bukan makro ekstrem, bukan tele super panjang, tetapi paling sering dipakai karena paling fleksibel.
-
Suhu operasi sampai 80°C memberikan ruang bagi pengguna untuk mengukur sampel yang sedikit lebih panas dari suhu ruang tanpa khawatir merusak sensor.
Panduan Memilih Komponen Tambahan dan Aplikasi
Untuk mendapatkan performa optimal, elektroda seperti CON-1 sebaiknya dipilih bersama dengan meter dan aksesoris yang sesuai rentang kerjanya. Brosur Bante menunjukkan bahwa seri CON mencakup juga model CON-0.1 dan CON-10 dengan rentang dan cell constant berbeda.
Berikut ilustrasi sederhana pemilihan elektroda berdasarkan rentang konduktivitas:
| Rentang konduktivitas sampel (perkiraan) | Contoh aplikasi | Model elektroda seri CON yang umum |
|---|---|---|
| < 10 µS/cm | Air ultrapure, umpan boiler sangat murni | CON-0.1 (K = 0.1) |
| 10 µS/cm – 20 mS/cm | Air minum, air proses, banyak larutan lab umum | CON-1 (K = 1.0) |
| 100 µS/cm – 200 mS/cm | Larutan garam pekat, beberapa limbah industri berat | CON-10 (K = 10) |
Selain pemilihan elektroda, beberapa aksesoris dan faktor yang perlu dipertimbangkan:
Aksesoris yang bermanfaat:
-
Calibration solution (standar konduktivitas) pada beberapa titik, misalnya 84 µS/cm, 1.413 mS/cm, atau 12.88 mS/cm, disesuaikan dengan area kerja utama.
-
Beaker atau sel alir yang bersih dan bebas kontaminan.
-
Lap bebas serat untuk mengeringkan elektroda setelah dibilas.
-
Untuk aplikasi tertentu pada air ultrapure, Bante juga menawarkan CON-FC, flow cell yang dirancang untuk digunakan dengan CON-0.1; informasi ini relevan jika di satu sistem Anda memakai lebih dari satu jenis elektroda.
Faktor yang memengaruhi hasil:
-
Suhu sampel dan kompensasi temperatur yang diatur pada meter.
-
Kebersihan permukaan sensor platinum, termasuk endapan yang menempel.
-
Gelembung udara yang terperangkap di sekitar sensor.
-
Waktu stabilisasi setelah elektroda dipindahkan dari satu sampel ke sampel lain.
Dengan memahami faktor-faktor di atas, pengguna dapat memaksimalkan kualitas data konduktivitas tanpa harus terus-menerus mengganti sensor.
Studi Kasus CON-1 di Lapangan
Untuk memberi gambaran lebih konkret, berikut dua skenario penggunaan yang menggambarkan peran CON-1 dalam sistem pengukuran.
1. Laboratorium QA Air Minum di Instalasi WTP
Sebuah WTP yang memasok air minum ke kota sedang mengalami masalah variasi konduktivitas pada titik distribusi. Operator mencurigai adanya variasi blending antara air baku dan air hasil treatment, tetapi data lab sering tidak konsisten—kadang perbedaan antarulang ukur terlalu besar.
Lab memutuskan mengganti elektroda lama yang sudah dipakai bertahun-tahun dengan CON-1 yang baru. Setelah implementasi, mereka menerapkan prosedur:
-
Kalibrasi rutin dengan satu atau dua titik standar.
-
Perendaman elektroda dalam air keran 10 menit sebelum digunakan untuk menghilangkan kotoran, seperti direkomendasikan di user guide.
-
Pembilasan dengan air suling di antara sampel.
Dalam beberapa minggu, variasi antarulang ukur menurun signifikan. Tren konduktivitas bulanan menjadi lebih halus, sehingga engineer proses dapat membedakan antara fluktuasi alami air baku dan masalah operasional. Dengan data yang lebih konsisten, WTP dapat mengoptimalkan dosis bahan kimia dan mengurangi penggunaan bahan yang tidak perlu.
2. Teaching Lab di Fakultas Teknik Kimia
Di sebuah kampus, teaching lab sering digunakan oleh mahasiswa tingkat awal untuk praktikum elektrolit dan konduktivitas larutan. Sebelumnya, lab menggunakan elektroda lama yang rentan retak dan hasil bacaan sering “lari” karena lapisan sensor sudah rusak.
Ketika lab memperbarui perangkat, mereka memilih beberapa set meter konduktivitas benchtop yang dipasangkan dengan elektroda CON-1. Beberapa alasan utama:
-
Body kaca dan ukuran ramping memudahkan mahasiswa memasukkan elektroda ke dalam beaker kecil.
-
Rentang 10 µS/cm – 20 mS/cm mencakup hampir semua larutan praktikum standar.
-
Prosedur perawatan yang sederhana (bilas, keringkan, simpan di tempat kering) mudah diajarkan di awal semester.
Hasilnya, dosen melaporkan bahwa nilai praktikum yang menyimpang akibat masalah alat berkurang. Mahasiswa juga dapat lebih fokus pada konsep ilmiah, bukan terganggu oleh “angka aneh” dari alat yang tidak stabil.
Panduan Menggunakan CON-1 Langkah demi Langkah
Sebagai contoh, bayangkan konteks di pengolahan air minum dan limbah (WTP/WWTP) yang membutuhkan pengukuran cepat dari titik sampling di lapangan hingga verifikasi di laboratorium.
Berikut langkah penggunaan umum:
-
Persiapan awal
-
Pastikan elektroda CON-1 terhubung dengan benar ke meter konduktivitas.
-
Periksa kondisi fisik: tidak ada retak pada body kaca, kabel tidak terkelupas.
-
Sebelum penggunaan pertama hari itu, rendam elektroda sekitar 10 menit dalam air keran untuk menghilangkan kotoran dan minyak pada permukaan sensor.
-
-
Kalibrasi
-
Bilas elektroda dengan air suling.
-
Celupkan ke larutan standar konduktivitas yang sesuai dengan rentang kerja (misalnya sekitar 1.413 mS/cm untuk air minum).
-
Ikuti prosedur kalibrasi pada meter sampai bacaan stabil dan tersimpan.
-
-
Pengukuran di lapangan atau laboratorium
-
Kumpulkan sampel air minum atau limbah di botol bersih.
-
Bilas elektroda dengan sedikit sampel, buang bilasan.
-
Celupkan elektroda dalam sampel baru, pastikan sensor terendam dan tidak ada gelembung udara.
-
Aduk perlahan jika perlu, lalu diamkan sampai meter menunjukkan bacaan stabil.
-
Catat nilai konduktivitas dan, bila sistem mendukung, simpan data ke memori meter untuk diekspor kemudian.
-
-
Peralihan antar sampel
-
Di antara sampel, bilas elektroda dengan air suling untuk menghindari kontaminasi silang.
-
Jika berubah dari sampel dengan konduktivitas sangat tinggi ke sangat rendah, lakukan bilasan ekstra.
-
-
Setelah selesai
-
Bilas elektroda dengan air suling, keringkan perlahan dengan tisu bebas serat.
-
Simpan di tempat kering dan sejuk, hindari benturan pada body kaca.
-
Dengan langkah tersebut, teknisi di WTP/WWTP dapat memperoleh data konduktivitas yang konsisten dari hari ke hari, membantu memantau efisiensi proses dan mendeteksi dini anomali.
Kesimpulan dan Rekomendasi
CON-1 menempati posisi penting sebagai elektroda konduktivitas platinum serbaguna untuk rentang aplikasi menengah. Dengan cell constant K = 1, rentang 10 µS/cm – 20 mS/cm, dan material sensor platinum dalam body kaca, elektroda ini cocok untuk:
-
Laboratorium QA/QC yang menangani air minum, air proses, dan sampel industri dengan konduktivitas menengah.
-
Teaching lab yang membutuhkan sensor andal, mudah dirawat, dan kompatibel dengan berbagai larutan praktikum.
-
Instalasi pengolahan air yang membutuhkan pengukuran lapangan maupun verifikasi di laboratorium dengan alat yang konsisten.
Bagi organisasi yang memerlukan pemantauan air ultrapure atau larutan sangat pekat, kombinasi CON-1 dengan model elektroda lain (misalnya CON-0.1 atau CON-10) bisa dipertimbangkan. Namun untuk mayoritas aplikasi umum, CON-1 sudah menjadi titik awal yang logis dan ekonomis.
Jika Anda sedang merancang atau memperbarui sistem pengukuran konduktivitas, pertanyaan utama bukan hanya “meter apa yang dipakai?”, tetapi juga “elektroda apa yang menopang seluruh sistem?”. Di banyak kasus, CON-1 bisa menjadi jawaban yang seimbang antara kinerja, keandalan, dan kemudahan perawatan.
FAQ Singkat
-
Apakah CON-1 bisa digunakan untuk mengukur air ultrapure?
CON-1 secara ideal dirancang untuk rentang 10 µS/cm – 20 mS/cm. Untuk air ultrapure dengan konduktivitas di bawah 10 µS/cm, elektroda dengan cell constant K = 0.1 seperti CON-0.1 biasanya lebih tepat. -
Seberapa sering elektroda perlu dikalibrasi?
Frekuensi kalibrasi bergantung pada kebijakan lab dan intensitas penggunaan. Banyak lab melakukan kalibrasi harian atau setiap kali berganti batch sampel penting. Yang jelas, kalibrasi perlu diulang setelah pembersihan besar atau jika ada indikasi drift. -
Bagaimana jika permukaan sensor tertutup endapan?
User guide menyarankan untuk menghilangkan padatan dengan hati-hati, kemudian melakukan kalibrasi ulang setelah pembersihan. Hindari menggosok kuat permukaan platinum black karena dapat merusak lapisan. -
Apakah elektroda perlu disimpan dalam larutan tertentu?
Untuk CON-1, panduan pabrikan menyebutkan bahwa elektroda yang tidak digunakan dalam waktu lama cukup dibersihkan dan disimpan kering di area sejuk dan kering. Penyimpanan dalam air hanya ditekankan khusus untuk model CON-10. -
Apakah CON-1 kompatibel dengan meter selain Bante?
Secara elektris, banyak meter konduktivitas menggunakan prinsip serupa. Namun, kompatibilitas fisik sangat bergantung pada jenis konektor. CON-1 menggunakan 6-pin mini-DIN, sehingga perlu dipastikan apakah meter lain mendukung konektor yang sama atau memerlukan adaptor khusus.
Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya pemilihan elektroda konduktivitas yang tepat dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti elektroda konduktivitas CON-1 dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan pemantauan kualitas air, menjaga kestabilan proses, dan memenuhi standar tertinggi.
Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengukuran konduktivitas di laboratorium, WTP/WWTP, industri makanan-minuman, farmasi, atau fasilitas riset, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.
Rekomendasi Water Quality Meter Unggulan untuk Kebutuhan Anda
-

Portable Multiparameter Water Quality
Read more -

Portable Multiparameter Water Quality Meter
Read more -

Portable Multiparameter Water Quality System
Read more -

Pocket Multiparameter Water Quality PC-5
Read more -

Portable Datalogging pH-mV-ORP-Cond-TDS-Salinity-Temperature Meter
Read more -

Bante904P-CN Portable Multi-parameter Water Quality Meter
Read more -

Bante903P-CN Portable Multi-parameter Water Quality Meter
Read more -

Bante902P-CN Portable Multi-parameter Water Quality Meter
Read more
Referensi
- Hindayani, A., & Hamim, N. (2022). Akurasi dan Presisi Metode Sekunder Pengukuran Konduktivitas Menggunakan Sel Jones Tipe E untuk Pemantauan Kualitas Air Minum. Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA), 5(1), 41–51. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/IJCA/article/view/21508
- Muna, A. A., & Sitogasa, P. S. A. (2023). ANALISIS KUALITAS LINDI (pH, TSS, TEMPERATUR, KONDUKTIVITAS) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) GRIYOMULYO, KABUPATEN SIDOARJO. Environmental Engineering Journal ITATS (ENVITATS), 3(2), 134–143. Retrieved from https://ejurnal.itats.ac.id/envitats/article/download/06/pdf













