Fakta Black Box Pada Pesawat – Black box atau biasa disebut dengan kotak hitam merupakan suatu komponen yang dipakai dalam bidang industri penerbangan. Perangkat black box ini memiliki fungsi untuk merekam data pesawat selama diterbangkan. Meskipun disebut dengan kotak hitam, akan tetapi black box sebenarnya memiliki warna yang cerah dan terang menyala. Hal tersebut agar mudah teridentifikasi dalam operasi pencarian.
Fakta Black Box Pada Pesawat
Black box sendiri saat ini menjadi perbincangan usai tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Jakarta awal tahun 2021. Berikut beberapa fakta dari black box, antara lain :
1. Black box memiliki dua bagian
Black box memiliki dua bagian alat perekam data penerbangan yaitu FDR atau Flight Data Recorder dan CVR atau Cockpit Voice Recorder. FDR memiliki kegunaan untuk terus merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain. Sementara CVR berguna untuk merekam percakapan di dek penerbangan dan suara-suara seperti alarm otomatis dan transmisi radio.
2. Black box tidak berwarna hitam
Istilah penamaan black box pertama kali muncul pada Perang Dunia II yang berasal dari radar, pengembangan radio dan alat bantu navigasi elektronik di pesawat tempur sekutu dan inggris pada saat itu.
Umumnya alat elektronik yang biasa dirahasiakan ini terbungkus dalam kotak hitam atau rumah non-reflektif. Hal tersebut yang membuat alat ini dinamakan dengan Black Box. Selain itu, Pemilihan warna orange bertujuan agar terlihat mencolok dan terang secara visual di antara puing-puing setelah terjadinya kecelakaan.
Black box merupakan perangkat perekam elektronik yang ditempatkan di dalam pesawat terbang untuk memudahkan berbagai insiden penerbangan salah satunya seperti untuk investigasi kecelakaan pesawat.
3. Pertama kali ditemukan di Australia
Seorang bernama DR David Warren merupakan orang yang pertama kali menemukan alat rekaman black box. Pada tahun 1934 saat David masih berusia sembilan tahun, ayahnya menjadi korban akibat kecelakaan pesawat di Selat Bass. Dan hal tersebut pula yang menyebabkan David menciptakan alat tersebut.
Terciptanya ide DR Warren untuk membuat sebuah perangkat perekam data penerbangan dan percakapan di dek kokpit, agar dapat membantu para analis memecahkan penyebab insiden kecelakaan pesawat adalah di awal tahun 50-an.
Kemudian di tahun 1956, DR David Warren berhasil menyelesaikan prototipe tersebut dengan nama ARL Flight Memory Unit. Akan tetapi 5 tahun berlalu, hasil penemuannya tidak mendapat perhatian dari pihak penerbangan setempat. Setelah itu, ciptaan nya diproduksi secara massal di Amerika Serikat dan inggris yang akhirnya dipakai di berbagai negara sebagai alat pelengkap keamanan pesawat.
4. Hanya dapat merekam percakapan kokpit 2 jam
Berikutnya, fakta teknologi black box adalah perangkat perekam black box mempunyai perekaman data penerbangan digital yang cukup lama sampai 25 jam. Namun, black box hanya dapat merekam percakapan di dek kokpit paling lama hingga 2 jam saja.
5. Membutuhkan waktu lama untuk melacak black box
Black box dilengkapi dengan sinyal pemancar bawah air, jika sebuah sensor di dalamnya sudah terkena air. Pemancar tersebut akan mulai mengeluarkan denyut sinyal.
Selain itu black box juga mampu memberikan sinyal hingga kedalaman lebih dari empat kilometer dan tiap detiknya selama 30 hari akan memancarkan sinyal “ping” sebelum baterainya habis
6. Hampir tidak dapat dihancurkan
Black box dirancang agar dapat menahan dari benturan dan ledakan. Perangkat ini dibungkus dengan baja yang tahan karat atau titanium ganda.
Black box pun masih bisa bertahan, setelah sebuah peneliti melakukan beberapa uji kekuatan pada bagian yang berisi memori penyimpanan data dengan dilebur api 1.100 derajat celcius dan menekan blackbox dengan bobot 227 kilogram di atasnya.
7. Teknologinya tidak secanggih smartphone
Beberapa ahli berpendapat, sudah saatnya untuk memperbaharui teknologi yang digunakan black box saat ini. Hal tersebut disebabkan karena perangkat ini tidak mempunyai fitur hebat untuk memudahkan penyelidikan layaknya ponsel pintar yang dapat mengirim data secara realtime.
Akan tetapi untuk saat ini bandwidth yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari pesawat masih belum bisa menunjang. Hal tersebut dinilai karena banyaknya data terkini penerbangan.
Seorang penulis dunia aviasi bernama Stephen Trimble mengatakan bahwa Boeing telah mengajukan hak paten untuk menggantikan black box pada sistem yang akan mengirimkan subset data termasuk lokasi pesawat secara realtime.