Komponen Pesawat Terbang

Komponen Pesawat Terbang

Daftar Isi

Komponen Pesawat Terbang – Pesawat adalah salah satu jenis transportasi udara yang dapat menampung banyak penumpang dan barang. Transportasi ini banyak digemari oleh penumpang apabila ingin bepergian ke tempat yang dinilai jauh, hal tersebut dikarena pesawat dapat mencapai tujuan lebih cepat dibanding transportasi darat atau laut. 

Komponen Pesawat Terbang

Komponen Pesawat Terbang

Mengenal transportasi udara ini pasti tak asing dengan desain yang bagus dengan beberapa komponen yang harus ada agar pesawat dapat terbang mengudara dengan baik. Berikut komponen-komponen pada pesawat terbang, antara lain :

1. Sayap

Untuk dapat terbang, sebuah pesawat memberikan kebutuhan gaya angkatnya. Gaya angkat tersebut terjadi oleh aliran udara dari sekitar sayap di bagian depan. Kuncinya ada pada bentuk dari sayap yang relatif rata pada bagian bawah dan melengkung pada bagian atas.

Hal tersebut berarti aliran udara yang melintas pada bagian atas berbeda dengan bagian bawah dari sayap. Aliran melintas menjauhi sayap, saat udara menerpa bagian atas sayap, dikarenakan oleh bentuk lengkungan pada sayap pada bagian atas yang menyebabkan terciptanya daerah tekanan rendah. Perbedaan tekanan bagian bawah dan bagian atas akan menciptakan gaya angkat pada sayap.

2. Mesin jet

Pesawat terbang menggunakan daya dorong yang dihasilkan mesin untuk bergerak ke depan melintasi udara. Turbofans adalah suatu mesin jet yang biasa digunakan oleh hampir semua pesawat terbang komersial. Turbofans juga menjadi salah satu dari keluarga mesin dalam pesawat atau biasa disebut dengan mesin turbin gas.

Dengan memakai sudut besar yang biasanya berdiameter lebih dari 3 meter, udara dingin akan dimasukkan pada bagian depan. Udara yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut akan menekan ke luar dan kemudian menghasilkan gaya dorong.

Pada mesin, udara mengalir melalui sudut-sudut atau biasa dikenal dengan kompresor. Kompresor akan menaikkan tekanannya terlebih dahulu dengan cara menekan udara dan mengalirkannya ke ruang pembakaran. Saat di dalam ruang pembakaran, dapat terjadi letupan yang terkendali apabila udara dicampur dengan bahan bakar kemudian dibakar dengan baik.

Di dalam ruang pembakaran bisa menyebabkan adanya ekspansi termal yang sangat cepat dan keluar ke bagian belakang mesin, hal tersebut disebabkan oleh panas yang terjadi. Udara panas yang keluar dari ruang pembakaran akan melintasi turbin dan menghasilkan gaya dorong.

Agar kompresor dapat bekerja memasukkan udara dingin pada bagian depan, turbin yang terhubung akan berputar dan proses tersebut dapat dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang.

3. Pengendali

Agar pesawat dapat dikendalikan, pada saat terbang pilot harus mengubah bentuk sayap. Untuk melakukan hal tersebut, pilot menggunakan bagian sayap yang dapat digerakan tersebut atau biasa dinamakan dengan permukaan kontrol. Fungsi dari permukaan kontrol ini dapat mengubah pergerakan udara yang melintas pada permukaan sayap dan bisa mengubah arah penerbangan.

Elevator adalah bagian panel pada bagian ekor yang dapat digerakkan melalui  tuas pilot dan memiliki kegunaan untuk melakukan gerakan pesawat turun atau naik. Panel pada bagian depan elevator akan naik apabila tuas pilot digerakkan ke belakang, sehingga pesawat akan naik hal tersebut terjadi karena aliran udara menekan bagian ekor ke atas.

Sedangkan untuk panel pada bagian depan elevator akan turun, jika tuas pilot digerakkan ke depan, sehingga pesawat akan turun hal tersebut terjadi karena aliran udara menekan bagian ekor ke bawah. Pilot dapat menggerakkan panel pada bagian ujung dari sayap yang disebut aileron, hal tersebut dilakukan untuk menggerakkan pesawat agar pesawat miring terhadap permukaan bumi.

Aileron bagian kiri dapat digerakan ke atas dan menyebabkan sayap sebelah kiri turun apabila tuas pilot juga digerakan ke kiri. Pada saat yang sama, sayap sebelah kanan akan bergerak ke atas karena aileron pada sayap kanan juga bergerak ke bawah. Kombinasi dari dua gaya tersebutlah yang dapat menyebabkan gerakan bidang pesawat miring terhadap permukaan bumi.

Hal lain juga terjadi untuk kasus tuas pilot digerakkan ke kanan akan menggerakkan pesawat miring ke kanan terhadap permukaan bumi. Pilot akan menggunakan stabiliser vertikal pada bagian ekor pesawat saat membelok. Saat belok ke kiri, stabiliser bergerak ke kiri dan sebaliknya saat belok ke kanan, stabiliser juga akan bergerak ke kanan.

Fungsi dari bagian ekor ini dapat membantu pembelokan pesawat ke kanan dan ke kiri. Bagian ekor ini juga memiliki berbentuk seperti sebuah sayap terletak pada vertikal terhadap bidang pesawat dan dapat digerakan ke kanan dan ke kiri

Saat melakukan lepas landas bagian flaps dapat memberikan daya angkat lebih pada sayap karena pada bagian ini akan membuat daerah permukaan sayap lebih besar dan lebih lengkung.

4. Stabilitas pesawat

Stabilitas pesawat merupakan salah satu kemampuan untuk kembali ke posisi tertentu atau setelah mendapat gangguan dan kondisi yang tidak normal dalam suatu penerbangan. Karena kondisi lainnya, pesawat bisa menjadi stabil atau tidak dalam keadaan tertentu. Sebagai contoh suatu pesawat akan terbang dalam keadaan normal apabila pesawat dalam kondisi stabil, dan sebaliknya pesawat yang terbang dalam keadaan posisi terbalik akan menjadi tidak stabil.

Seringkali terjadi kekacauan antara keseimbangan atau trim dengan stabilitas. Pengujian keseimbangan dan trim dilakukan agar pesawat dapat mencapai kondisi yang stabil. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi faktor keselamatan penumpang dan awak kabin.

Keseimbangan merupakan salah satu hal yang harus diperiksa pertama kali dan paling penting. Umumnya titik keseimbangan diberi tanda dengan CG atau Centre of Gravity untuk pesawat yang telah dipublikasikan atau pesawat yang telah dijual dalam bentuk kit.

Untuk melakukan pengujian keseimbangan, dapat menggunakan cara yang paling umum dan mudah yaitu dengan memberi tanda titik berat pada bagian depan dan belakang dari badan pesawat serta pada bagian bawah kedua ujung sayap yang segaris. Setelah itu lakukan pengangkatan pesawat melalui tanda titik-titik tersebut dengan ujung jari.

Titik keseimbangan tersebut dianggap benar, apabila keseimbangan pesawat berada pada posisi Horizontal. Apabila tidak seimbang, maka harus ditambahkan suatu beban atau biasa dikenal sebagai Ballast di bagian ekor atau depan pesawat.

Untuk berbagai tujuan, hal ini mempunyai akurasi yang baik. Khususnya untuk pesawat yang mempunyai karakteristik dengan keseimbangan perbedaan yang kecil dan tidak merupakan hal yang darurat serta mempunyai kondisi stabilitas yang bisa diatur. Sedangkan untuk pesawat yang mempunyai ukuran  lebih besar dan kebutuhan keseimbangan yang tinggi, hal tersebut tidak bisa diterapkan.

Saat akan melakukan pengujian keseimbangan, pastikan keadaan pesawat lengkap semua bagian terpasang dan siap terbang. Meskipun dalam pesawat yang menggunakan mesin, bahan bakar tidak termasuk yang dihitung. Namun setidaknya keadaan ini memberikan gambaran seutuhnya mengenai keseimbangan dan memenuhi persyaratan.

Posisi sayap dan horizontal stabilizer harus dicek pada pesawat yang telah dibuat. Kebanyakan pesawat saat ini memakai pandangan untuk menentukan apakah stabilo dan posisi sayap membentuk sudut siku dengan badan pesawat. Oleh sebab itu disarankan dalam menentukan posisi tersebut untuk memakai peralatan sebenarnya yang presisi.

Jarum pentul dan benang dapat digunakan sebagai contoh seperti jarum tersebut diletakkan di bagian belakang dan depan, setelah itu ditarik benang dari pin bagian depan ke ujung kanan dan kiri stabilo. Dan ditarik benang dari pin belakang ke ujung sayap kiri dan kanan untuk sayap.

Salah satu cara yang cukup efektif untuk menguji keseluruhan proses yaitu melihat dari pesawat bagian belakang. Agar dapat memperbaiki kesalahan dalam seperti posisi bagian ekor, badan dan sayap tidak benar. Langkah pertama yang dilakukan adalah cari yang salah. Namun kenyataannya, apabila terjadi kesalahan kecil pada sayap terhadap badan. Langkah yang termudah dilakukan adalah menyesuaikan posisi stabilo.

Agar suatu pesawat dapat terbang aman dan mulus, lakukan pengujian terbang dan trim. Untuk mencapai hasil yang terbaik dari kinerja pesawat terbang, gunakan penyesuaian yang baik dari seluruh komponen pesawat dan khususnya untuk pesawat yang dirancang berprestasi tinggi. Hal ini memerlukan perhatian khusus seperti pengetahuan tentang pesawat yang dibuat dan pengalaman yang baik.

5. Aerodinamika

Pada prinsipnya, terdapat 4 gaya utama yang bekerja pada saat pesawat mengudara yaitu berat pesawat atau weight (W), hambat atau drag (D), gaya dorong atau thrust (T), dan angkat atau lift (L).  Keempat gaya tersebut berada dalam kesetimbangan atau jika dilambangkan T = D dan L = W pada saat pesawat berada di fase penerbangan cruise dengan kecepatan dan ketinggian konstan. 

Sedangkan terjadi akselerasi dan deselerasi pada saat pesawat lepas landas dan mendarat. Hal ini dapat dijelaskan menggunakan Hukum Newton II yaitu total gaya sama dengan massa dan dikalikan dengan percepatan. Pesawat akan mengalami akselerasi dalam arah horizontal dan vertikal pada saat take off. Pada saat ini, gaya angkat harus lebih besar dari berat pesawat, demikian juga gaya dorong lebih besar dari hambatan. Sehingga pada saat lepas landas, dibutuhkan daya mesin yang besar.

Kegagalan pesawat saat akan lepas landas dapat disebabkan karena kurangnya daya mesin dan karena faktor berbagai hal pula seperti gangguan pada sistem kontrol pesawat, human error, kerusakan mekanik dan .gangguan eksternal

6. Lapisan atmosfer

Atmosfer merupakan salah satu lapisan gas yang menutupi dari permukaan sebuah planet sampai jauh di luar angkasa, planet tersebut termasuk bumi. Ketinggian atmosfer di bumi sendiri 0 km di atas permukaan tanah hingga mencapai sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, nama nama dari lapisan tersebut tergantung pada fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.

Peralihan antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Pembelajaran tentang atmosfer awalnya dilakukan untuk memecahkan masalah kelap-kelipnya bintang, cuaca serta fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam. 

Kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya melalui peralatan sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa. Atmosfer Bumi terdiri atas berbagai macam gas, kandungan karbondioksida hingga 0.0357%, oksigen 20.97%, nitrogen 78.17%, argon 0.9%, dan uap air.

Atmosfer memiliki manfaat yaitu melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem pada siang dan malam hari. 75% dari atmosfer ada dalam 10 sampai 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.