Mengenal Black Box Pesawat dan Cara Kerjanya – Dengan adanya tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu di awal tahun 2021, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan bangsa Indonesia. Upaya pencarian korban kecelakaan pesawat jenis Boeing 737-500 itu terus dilakukan oleh tim gabungan.
Setelah berhasil menemukan serpihan pesawat dan para korban, para petugas tim gabungan selanjutnya mengutamakan pencarian black box yang akhirnya telah ditemukan setelah beberapa hari.
Black box merupakan flight recorder atau suatu perekam dalam penerbangan yang mampu mencatat semua data selama penerbangan berlangsung. Dalam sebuah tragedi kecelakaan pesawat, black box sendiri menjadi kunci utama untuk mengetahui penyebabnya.
Black box juga sangat perlu ditemukan dan sangat penting karena dapat membantu penyelidik dalam mencari tahu peristiwa sebelum terjadinya kecelakaan. Hal tersebut yang nantinya data yang disimpan pada perekam akan membantu penyelidik kecelakaan penerbangan atau Air Crash Investigators dalam menggambarkan terkait penanganan pesawat sebelum kecelakaan dan menghasilkan rekonstruksi video komputer penerbangan.
Mengenal Black Box
Black box merupakan salah satu komponen utama yang penting dalam pesawat yang ditemukan oleh ilmuwan Australia, Dr David Warren ini. Black box pertama kali diproduksi pada tahun 1957 dan biasa dipakai dalam industri penerbangan sebagai perekam data penerbangan. Black box juga merupakan suatu hard drive yang dapat merekam semua riwayat dalam suatu penerbangan.
Black box atau biasa disebut dengan kotak hitam sebenarnya memiliki warna yaitu oranye. Pemilihan warna orange pada black box bertujuan agar memudahkan petugas saat mencarinya. Sedangkan, penamaan black box sendiri berawal dari sejarah penggunaannya pada masa Perang Dunia II.
Cara Kerja Black Box
Sebagaimana kita tahu, black box adalah suatu komponen penting dalam pesawat yang dipakai untuk mengetahui informasi penyebab terjadinya kecelakaan pesawat. Black box juga dirancang dengan sangat kuat dan dapat menahan banyak skema kecelakaan tanpa mengalami kerusakan. Selain itu, black box juga dapat menahan benturan dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam.
Black box terdiri dari dua bagian yaitu CVR atau Cockpit Voice Recorder dan FDR atau Flight Data Recorder. Isi dari bagian CVR adalah mengenai pembicaraan atau percakapan yang terjadi di kokpit selama penerbangan. Sedangkan isi dari bagian FDR adalah rekaman ketinggian, percepatan vertikal, kecepatan, dan aliran bahan bakar.
Selain itu, black box juga mempunyai perangkat ULB atau Underwater Locator Beacon. Hal tersebut membuat black box ini dapat dengan mudah ditemukan jika jatuh di kedalaman laut, karena perangkat tersebut akan aktif setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman hingga 14.000 kaki dibawah permukaan laut.
Setelah black box dapat ditemukan, selanjutya penyelidik akan membawa alat tersebut ke laboratorium untuk mengunduh data yang ada di dalamnya. Kemudian, akan mencoba merekonstruksi ulang semua peristiwa selama penerbangan. Namun, proses ini membutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.
Fungsi Black Box
Tim penyelidik akan selalu berusaha menemukan black box setelah terjadi kecelakaan pesawat. Hal tersebut dikarenakan black box menjadi kunci penting untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. Black box memiliki fungsi memonitor setiap suara yang terjadi pada kokpit dan mencatat percakapan kru pesawat.
Selain itu, black box juga dapat merekam semua kejadian sebelum terjadinya kecelakaan pesawat. Dengan ditemukannya black box, para penyelidik akan menangkap suara seperti ping darurat atau suara peringatan. Tidak hanya itu, black box juga dilengkapi dengan komponen yang bisa memantau aksi lain yang dilakukan oleh pesawat seperti pergerakan flap pada pengukur bahan bakar dan sayap.
