Operator WWTP memeriksa sensor anemometer cangkir PCE-FST-200-201-U pada duct blower, menampilkan integrasi ke PLC untuk kontrol aerasi.

PCE-FST-200-201-U: Anemometer Cangkir 0–10 V Untuk Kontrol Aerasi & ventilasi industri

Daftar Isi

Di banyak instalasi pengolahan air limbah (WWTP), biaya listrik terbesar biasanya datang dari blower aerasi. Ketika debit udara berlebih, gelembung terlihat “meriah”, tetapi oksigen terlarut (DO) tidak bertambah signifikan—energi justru terbuang. Sebaliknya, bila aliran udara turun tanpa terdeteksi, kualitas efluen menurun dan risiko denda lingkungan meningkat. Kunci menghindari dua skenario ini adalah mengetahui kecepatan aliran udara secara kontinu, stabil, dan bisa dibaca oleh PLC/SCADA.

Solusinya adalah memasang sensor kecepatan angin/udara yang tahan cuaca untuk pemantauan permanen dan memberikan sinyal analog yang kompatibel dengan piranti kontrol. Di titik inilah PCE-FST-200-201-U relevan: sebuah air flow meter tipe anemometer cangkir dengan keluaran 0–10 V DC, dirancang untuk instalasi tetap dan proteksi lingkungan IP55. Artikel ini mengulas teknologi, spesifikasi resmi, serta cara menerapkannya pada skenario seperti kontrol aerasi WWTP, HVAC industri, hingga pengujian kanal angin sederhana di laboratorium.

Teknologi anemometer cangkir

Anemometer cangkir (cup anemometer) mengukur kecepatan angin menggunakan tiga atau empat cangkir kecil yang berputar pada poros vertikal. Semakin kencang aliran udara, semakin cepat putarannya. Putaran ini dikonversi menjadi sinyal listrik—dalam PCE-FST-200-201-U menjadi tegangan analog 0–10 V yang proporsional terhadap kecepatan angin.

Pendekatan mekanis-inersial ini terkenal andal untuk monitoring jangka panjang di luar ruang: tidak membutuhkan pemanasan sensor, relatif kebal terhadap debu halus, dan tetap sensitif untuk angin rendah di sekitar 0,5 m/s. Untuk pemantauan proses yang menuntut kestabilan (misalnya aerasi tangki biologis atau intake udara ruang produksi), anemometer cangkir menawarkan keseimbangan antara sensitivitas, ketahanan, dan biaya kepemilikan.

Dibanding beberapa metode lain—seperti anemometer kawat panas yang peka kotoran atau ultrasonic yang memerlukan penempatan dan pemrosesan sinyal lebih kompleks—anemometer cangkir lebih mudah dipasang, diservis, dan diintegrasikan dengan kontrol analog 0–10 V atau 4–20 mA. Untuk banyak pabrik dan fasilitas pengolahan, kemudahan ini berarti commissioning lebih cepat dan kestabilan pembacaan yang baik untuk pengendalian tertutup (closed loop).

Spesifikasi dan fitur product

PCE-FST-200-201-U adalah sensor kecepatan udara berbasis anemometer cangkir untuk pemasangan permanen. Ia menyediakan sinyal keluaran 0–10 V DC dan bekerja pada pasokan 12–36 V DC. Produk ini diproduksi dari paduan tahan korosi dan bagian sensitifnya dilindungi seal sehingga tahan terhadap oksidasi, debu halus, dan cipratan air (IP55). Rentang ukurnya lebar—0,5 hingga 50 m/s—cukup untuk berbagai aplikasi ventilasi proses, HVAC industri, safety kabin, hingga monitoring aerasi.

Apa yang membuatnya menonjol dibanding banyak kompetitor di kelasnya adalah kombinasi: sensitivitas kecepatan rendah (<0,5 m/s dapat terdeteksi mulai ambang ±0,5 m/s), ketahanan lingkungan, opsi antarmuka analog yang “PLC-ready”, dan kemudahan pemasangan melalui konektor M12. Versi keluarga produk ini juga tersedia dengan keluaran 4–20 mA, sehingga memudahkan standardisasi di fasilitas yang dominan memakai loop arus—namun model yang dibahas di sini adalah varian 0–10 V.

Desain dan ergonomi

Secara fisik, sensor terdiri dari head dengan tiga cangkir dan housing berbahan paduan tahan korosi. Finishing-nya dirancang untuk pemakaian outdoor/industrial. Penempatan poros dan bearing dibuat tegak lurus untuk meminimalkan friksi serta memperbaiki respon di kecepatan rendah.

Untuk konektivitas, unit ini menggunakan konektor bulat M12—standar industri yang kokoh—sehingga pemasangan dan penggantian kabel lebih mudah. Paket pengiriman menyertakan plug M12 dan kabel 3 m (9,8 ft) untuk instalasi awal di lokasi. Sensor ini tidak menggunakan baterai; ia ditenagai DC 12–36 V dari panel kontrol atau power supply lokal. Daya yang dilepaskan (heat output) tercatat sekitar 10 W pada 24 V DC.

Batas lingkungan operasi menurut pabrikan: suhu kerja −20 sampai +85 °C dengan kelembapan relatif hingga 95% (non-kondensasi). Kelas proteksi IP55 berarti terlindungi dari debu dalam jumlah yang dapat mengganggu operasi serta tahan semprotan air bertekanan rendah—cukup untuk pemasangan di luar ruang, kanopi, atau dekat jalur proses yang lembap. Jika akan dipasang di area dengan semprotan air bertekanan tinggi atau uap kimia agresif, pertimbangkan pelindung tambahan atau posisi mounting yang lebih terlindungi.

Antarmuka dan pengalaman pengguna

Berbeda dengan handheld meter, PCE-FST-200-201-U adalah sensor tanpa display lokal. “Pengalaman pengguna”-nya berpusat pada integrasi: tegangan keluaran 0–10 V dipetakan ke skala kecepatan 0,5–50 m/s dan dibaca oleh:

  • PLC/RTU untuk kontrol aerasi atau ventilasi,

  • Panel indikator/reader analog 0–10 V untuk tampilan lokal,

  • Data logger/DAQ untuk pencatatan tren dan audit.

Tidak ada menu, bahasa, atau memori internal—ini sengaja, agar alat menjadi “robust transducer” yang sederhana dan reliabel. Kelebihannya: minim setelan yang bisa salah, commissioning cepat, dan mudah distandardisasi lintas departemen. Fitur kualitas hidup yang relevan justru berasal dari sistem penerima (PLC/logger), misalnya auto-hold atau auto-average dapat diatur dari sisi perangkat lunak.

Fitur-fitur unggulan

  • Keluaran analog 0–10 V DC
    Sangat umum di industri sehingga kompatibel luas dengan input analog PLC, BMS, atau indikator panel. Pemetaannya linear memudahkan scaling di perangkat penerima (misalnya 0 V = 0 m/s; 10 V = 50 m/s).

  • Sensitivitas angin rendah
    Pabrikan menyatakan sensor peka terhadap pergerakan udara kecil dan mampu mendeteksi mulai sekitar 0,5 m/s. Ini penting untuk fase “low load aeration” atau ventilasi hemat energi.

  • Akurasi praktis
    Akurasi bacaan ±0,5 m/s (untuk <5 m/s) dan ±3% dari nilai skala akhir. Untuk kontrol proses, angka ini sudah memadai agar PID tidak “overreacting” sekaligus menjaga konsistensi audit.

  • Tahan lingkungan (IP55)
    Bagian sensitif disegel untuk mencegah masuknya air dan debu halus—penting untuk pemasangan di atap, duct outdoor, atau area proses yang lembap.

  • Rentang pengukuran luas
    0,5–50 m/s mencakup dari hembusan ringan hingga aliran proses yang kuat. Kecepatan maksimum yang dapat ditahan hingga 70 m/s (maks. 30 menit), melindungi sensor dari “gust” ekstrem sementara.

  • Konektor M12 dan paket kabel
    Plug & play untuk jalur kabel industri. Pengguna cukup tarik kabel 3 m ke panel, lalu perpanjang bila perlu menggunakan kabel M12 standar.

Kontrol eksternal dan integrasi sistem

Dengan sinyal 0–10 V, integrasi ke sistem berjalan lurus:

  • Ke PLC/SCADA: mapping linear dipakai untuk scale engineering unit (m/s). Data bisa direkam, ditampilkan tren, dan dipakai alarm.

  • Ke data logger/DAQ: sampling periodik (misal tiap 1–5 s) lalu diekspor ke CSV/Excel, atau dikirim ke LIMS melalui OPC/Modbus dari sisi PLC.

  • Ke pengendalian variabel frekuensi (VFD) blower: sinyal kecepatan udara menjadi feedback untuk PID yang mengatur RPM blower berdasarkan target DO atau target airflow.

  • Pelaporan & audit: dengan logging terpusat, Anda bisa menunjukkan bukti kontrol proses yang konsisten—membantu saat sertifikasi mutu atau inspeksi lingkungan.

Skalabilitasnya tinggi: satu kanal analog per sensor. Jika butuh banyak titik, gunakan modul input analog bertingkat. Bila situs Anda standar di 4–20 mA, tersedia varian keluarga produk dengan loop arus; namun untuk model PCE-FST-200-201-U fokusnya adalah 0–10 V.

Spesifikasi teknis

Parameter Nilai
Tipe sensor Anemometer cangkir untuk instalasi permanen
Sinyal keluaran 0 … 10 V DC
Tegangan suplai 12 … 36 V DC
Rentang pengukuran 0,5 … 50 m/s (≈ 1,1 … 111,8 mph)
Ambang/sensitivitas rendah ≲ 0,5 m/s (~1,1 mph) terdeteksi
Akurasi pembacaan ±0,5 m/s (untuk <5 m/s) dan ±3% dari nilai skala akhir
Daya/heat output 10 W @ 24 V DC
Suhu operasi −20 … +85 °C
Kelembapan operasi ≤ 95% RH (non-kondensasi)
Kecepatan angin maksimum 70 m/s (156,6 mph) maks. 30 menit
Konektor daya/sinyal M12
Kelas proteksi IP55
Paket pengiriman 1× sensor PCE-FST-200-201-U, 1× plug M12, 1× kabel 3 m (9,8 ft), 1× manual

Penjelasan awam: keluaran 0–10 V bekerja seperti “kenop volume” yang nilainya sebanding dengan kecepatan angin. Ketika angin 25 m/s (setengah dari 50 m/s), tegangan kira-kira 5 V. Akurasi ±0,5 m/s berarti bila PLC menampilkan 10,0 m/s, nilai sebenarnya sekitar 9,5–10,5 m/s (untuk kisaran rendah). Untuk kecepatan lebih tinggi, deviasi maksimum mengikuti 3% dari skala akhir, sehingga tetap terkontrol untuk keputusan proses.

Panduan memilih komponen tambahan

Memilih rentang & aplikasi tipikal

Kebutuhan aplikasi Rentang kecepatan tipikal Rekomendasi pemasangan
Aerasi WWTP (kolam/tangki) 2–20 m/s di duct pipa udara Pasang di saluran utama/branch sebelum diffuser; gunakan straight-run memadai (≥10× diameter pipa sebelum sensor)
HVAC industri / BMS 1–10 m/s Pasang di duct supply/return, jauh dari elbow & damper untuk mengurangi turbulensi
Safety kabin/hood laboratorium 0,5–2 m/s Pasang di intake/ekstraksi; validasi dengan handheld untuk penyesuaian alarm
Kanal angin / pengujian kipas 5–50 m/s Pasang di bagian test section dengan mounting rigid dan peredam getar

Aksesori yang lazim dipakai

  • Bracket/mounting arm untuk tiang/duct

  • Kabel ekstensi M12 (IP-rated)

  • Power supply 24 V DC dengan proteksi surge

  • Panel meter 0–10 V atau modul input analog PLC

  • Pelindung cuaca (hood) jika lokasi sangat terekspos hujan/semprotan

Faktor yang memengaruhi hasil

  • Profil aliran (turbulensi akibat belokan/katup dekat sensor)

  • Getaran mekanik dari blower atau struktur penyangga

  • Deposisi debu/korosi: lakukan inspeksi dan pembersihan berkala

  • Kalibrasi sistem penerima (scaling 0–10 V ke m/s harus benar)

  • Suhu ekstrem di luar batas operasi

Panduan penggunaan langkah demi langkah

(Studi kasus: optimasi aerasi di WWTP)

  1. Survei lokasi duct udara
    Tentukan titik lurus (straight-run) minimal 10× diameter pipa sebelum sensor dan 5× setelahnya. Hindari dekat elbow, tee, damper, atau sambungan fleksibel.

  2. Siapkan mounting
    Pasang bracket yang kokoh agar poros sensor tegak lurus. Pastikan ketinggian dan orientasi bebas halangan. Jika outdoor, tambahkan pelindung sederhana untuk limpasan hujan.

  3. Tarik kabel & power
    Pasok 24 V DC dari panel (boleh 12–36 V). Gunakan kabel M12 yang disertakan sepanjang 3 m; bila perlu sambung dengan ekstensi M12 IP-rated. Grounding panel dan jalur kabel sesuai praktik EMC.

  4. Wiring ke PLC/Panel meter
    Hubungkan sinyal 0–10 V ke kanal analog. Di PLC/SCADA, lakukan scaling: 0 V = 0 m/s; 10 V = 50 m/s. Tambahkan filter rata-rata bergerak (misal 3–5 detik) untuk meredam fluktuasi.

  5. Validasi awal
    Bandingkan pembacaan dengan handheld anemometer di titik referensi atau gunakan metode pitot tube sebagai pembanding. Koreksi faktor lokasi jika profil aliran non-uniform.

  6. Integrasi kontrol DO
    Di tangki aerasi, jadikan airflow sebagai variabel bantu bersama sensor DO. Atur PID VFD blower: DO target (misal 2 mg/L) dengan limit minimal/maksimal airflow dari sensor PCE-FST-200-201-U.

  7. Buat alarm & tren
    Set alarm kecepatan minimal (misal <1 m/s) untuk deteksi kerusakan blower atau kebocoran difusser. Rekam tren harian/mingguan untuk melihat efisiensi energi per kg BOD terbuang.

  8. Perawatan berkala
    Periksa kondisi cangkir dan poros tiap 3–6 bulan. Bersihkan debu halus; pastikan putaran bebas tanpa seret. Cek konektor M12 dari kelembapan/korosi.

Kesimpulan dan rekomendasi

PCE-FST-200-201-U menghadirkan kombinasi yang dibutuhkan fasilitas industri: sensor kecepatan udara yang sederhana namun tangguh, keluaran 0–10 V yang kompatibel luas, sensitivitas baik di kecepatan rendah, dan perlindungan IP55 untuk pemasangan permanen. Untuk WWTP, BMS/HVAC industri, safety kabin, hingga kanal uji kipas di laboratorium, perangkat ini memberikan sinyal yang stabil dan mudah diintegrasikan ke PLC/SCADA.

Siapa yang paling diuntungkan?

  • Operator pengolahan air (WTP/WWTP) yang ingin menekan biaya listrik aerasi tanpa mengorbankan kualitas efluen.

  • Lab QA/QC dan teaching lab yang butuh transduser kecepatan udara stabil untuk percobaan atau validasi sistem ventilasi.

  • Industri proses & kimia, F&B, farmasi/biotek, dan kosmetik yang menjalankan ventilasi terkontrol di ruang produksi.

  • Integrator sistem yang memerlukan sensor analog “langsung pakai” dengan konektor M12 dan IP rating untuk lingkungan industri.

Jika Anda memerlukan fitur tampilan lokal, logging on-board, atau komunikasi digital tertentu (Modbus/RS485), pertimbangkan menambahkan panel meter/data logger eksternal—karena desain PCE-FST-200-201-U memang fokus sebagai transduser analog yang robust.

FAQ

  1. Apakah PCE-FST-200-201-U bisa dipakai di luar ruangan?
    Bisa. Dengan IP55 dan material tahan korosi, sensor cocok untuk pemasangan outdoor. Gunakan pelindung tambahan jika terkena hujan deras/semprotan tekanan tinggi.

  2. Bagaimana menghubungkan ke PLC?
    Sambungkan sinyal 0–10 V ke input analog PLC, lalu lakukan scaling linear (0–50 m/s). Tambahkan filter rata-rata pendek agar pembacaan stabil.

  3. Apakah ada versi 4–20 mA?
    Keluarga produk tersedia dengan opsi 4–20 mA, namun varian “-201-U” khususnya menyediakan 0–10 V. Pilih sesuai standar pabrik Anda.

  4. Seberapa rendah kecepatan yang bisa dideteksi?
    Sensor peka terhadap pergerakan udara kecil dan bekerja efektif mulai sekitar 0,5 m/s; cocok untuk ventilasi rendah hingga menengah.

  5. Perlu kalibrasi berkala?
    Untuk menjaga kepastian pengukuran, lakukan verifikasi berkala terhadap alat pembanding (misal pitot/handheld terkalibrasi) dan bersihkan cangkir/poros dari debu.

  6. Apa yang terjadi jika kecepatan melampaui 50 m/s?
    Pembacaan di atas rentang tidak valid; sensor menahan hembusan hingga 70 m/s maksimal 30 menit, tetapi operasikan dalam rentang kerja untuk umur pakai optimal.

Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya pemantauan aliran udara yang andal dalam mendukung riset, QA/QC, dan proses produksi Anda. Kami melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti PCE-FST-200-201-U serta perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan kontrol aerasi, ventilasi, dan keselamatan kerja. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi pemantauan airflow pada utilitas maupun proses, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi Air Flow Meter Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

Bagikan artikel ini

Butuh Bantuan Pilih Alat?

Author picture

Tim customer service CV. Java Multi Mandiri siap melayani Anda!

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.