PCE-MWM 220 Absolute Moisture Sensor – sensor kadar air in-line real-time untuk kontrol proses industri.

PCE-MWM 220: Alat Ukur Kelembapan Cairan Secara Inline Di Sistem Pipa

Daftar Isi

Bayangkan Anda menjalankan pabrik di bidang energi di daerah pesisir—di mana udara lembap dan kondisi pengolahan sering berubah-ubah. Suatu malam, sistem boiler mendadak rusak karena kadar air dalam bahan bakar naik tak terduga. Produksi terhenti, biaya melonjak, dan reputasi perusahaan terancam. Atau bayangkan di laboratorium kimia: Anda mencampur bahan bakar dan air, tapi kandungan molekular kelembapan yang sedikit saja di luar toleransi bisa merusak reaksi kimia, menghasilkan produk tak sesuai spesifikasi.

Krisis semacam itu — fluktuasi kelembapan yang tak bisa dipantau dengan akurat, integrasi sistem yang sukar, atau instrumentasi yang tidak mampu hidup dalam kondisi keras — seringkali menjadi momok tersembunyi dalam operasi industri. Banyak pengguna bergulat dengan data yang tak konsisten, sensor yang cepat rusak, atau sistem otomasi yang tak bisa dikombinasikan. Dalam dunia di mana presisi dan stabilitas adalah kunci, tuntutan terhadap alat ukur kelembapan cairan yang andal semakin tinggi.

Di sinilah sebuah solusi muncul: sensor kelembapan absolut PCE‑MWM 220. Alat ini dirancang untuk mengatasi tantangan pengukuran kelembapan cairan secara inline dalam sistem industri yang kompleks. Pada bagian berikutnya, kita akan menjelajahi dasar teknologinya, fitur unggulannya, cara penggunaannya, hingga aplikasi nyata di lapangan — untuk membantu Anda memahami apakah PCE‑MWM 220 adalah jawaban yang Anda cari.

Mengenal dasar teknologi

Prinsip kerja secara sederhana — analogi air dan listrik

Untuk memahami bagaimana sensor kelembapan cairan seperti PCE‑MWM 220 bekerja, mari kita gunakan analogi: bayangkan dua penghalang transparan, satu diisi air murni dan satu lagi diisi air dengan gula. Jika Anda mengirimkan sinyal listrik (atau gelombang radio frekuensi tinggi) melalui keduanya, hambatan (resistansi, kapasitansi) akan berbeda; larutan yang mengandung gula (atau zat terlarut) akan mengubah karakteristik listriknya dibandingkan air murni.

Sensor kelembapan absolut menggunakan prinsip serupa: ketika sejumlah kecil air ada dalam cairan (seperti oli, bahan bakar, emulsinya), air sebagai molekul polar akan mempengaruhi sifat dielektrik atau konduktivitas cairan tersebut. Dengan mengukur perubahan tersebut (misalnya kapasitansi, impedansi, gelombang mikro frekuensi tinggi), sensor dapat menghitung persentase air dalam massa total (massa air terhadap massa cairan). Karena sensor ini bekerja dengan gelombang frekuensi tinggi (VHF), pengaruh gangguan mekanis atau kontaminan dapat diminimalkan, dan respons bisa sangat cepat.

Keunggulan dibanding metode konvensional

Beberapa metode konvensional mengukur kelembapan dengan cara seperti pengeringan (oven) atau titrasi kimia. Namun:

  • Metode oven: memerlukan waktu lama, tidak bisa real-time, dan membutuhkan sampel yang diambil secara manual.

  • Titrasi kimia atau Karl Fischer: akurat, tapi kompleks, memerlukan bahan kimia, dan sekali lagi tidak inline.

  • Sensor resistif sederhana: rentan terhadap kontaminasi, korosi, dan tidak stabil dalam suhu tinggi atau tekanan tinggi.

Sensor berbasis frekuensi tinggi dan dielektrik seperti PCE‑MWM 220 memungkinkan pengukuran langsung, kontinu, dan real-time tanpa harus mengambil sampel keluar sistem. Keunggulan ini sangat penting dalam proses otomasi industri modern, di mana penundaan atau intervensi manual bisa berarti kerugian produksi atau risiko kualitas.

Dengan teknologi ini, Anda bisa memantau kadar air dalam cairan tanpa menghentikan aliran, tanpa membuka sistem, dan tanpa merusak kontaminasi. Inilah fondasi yang menjadikan sensor jenis ini menonjol dibanding metode tradisional.

Spesifikasi dan Fitur

Apa yang membuat PCE‑MWM 220 istimewa

PCE‑MWM 220 adalah sensor kelembapan absolut untuk cairan yang dipasang inline pada pipa. Alat ini dirancang oleh PCE Instruments dan ditujukan untuk lingkungan industri yang menuntut pengukuran kelembapan cairan secara presisi, tahan kondisi ekstrem (tekanan, suhu, korosi), dan terintegrasi ke sistem otomatisasi.

Beberapa keistimewaan dibanding kompetitor:

  • Rentang pengukuran 0–100 % berat air (water mass fraction) — memungkinkan pengukuran dari kondisi “kering” hingga penuh kelembapan.

  • Presisi tinggi dengan kesalahan absolut Δ = 0,035 + 0,05·W (W = persentase air).

  • Resistansi korosi dan abrasi — probe (batang sensor) dibuat dari stainless steel grade tahan korosi, serta bodi pipa dan flensa yang tahan lingkungan keras.

  • Kemampuan suhu tinggi — rentang pengukuran suhu dari –40 °C hingga +150 °C, dan versi khusus dapat mencapai hingga ~350 °C.

  • Teknologi flensa modular dan pilihan diameter nominal pipa (DN 50, 80, 100, 125) — memungkinkan adaptasi pada sistem pipa yang berbeda.

  • Output multiple: RS‑485 Modbus RTU dan 4–20 mA — memudahkan integrasi ke SCADA/PLC atau sistem kontrol industri.

  • Opsi enclosure explosion-proof dan proteksi IP tinggi (sensor IP67, unit elektronik IP66) — aman digunakan di area berbahaya.

  • Paket lengkap meliputi sensor, kabel koneksi (misalnya 5 m), perangkat lunak konfigurasi, dan manual.

Dengan kombinasi fitur-fitur ini, PCE‑MWM 220 tampil sebagai sensor kelembapan cairan kelas tinggi yang bisa diandalkan dalam lingkungan industri menuntut.

Desain dan ergonomi

Walaupun sensor ini digunakan di lingkungan industri yang berat, desain fisiknya mempertimbangkan aspek ketahanan dan kemudahan pemasangan.

Penampilan fisik, material, ukuran, berat

  • Probe / bagian sensor pipa: flensa dan tabung sensor dibuat dari stainless steel anti-korosi dan tahan terhadap abrasi; panjang dari bagian pipa adalah 400 mm (untuk semua varian).

  • Diameter nominal pipa: tersedia dalam varian DN 50, DN 80, DN 100, DN 125 tergantung kebutuhan sistem pipa pengguna.

  • Unit elektronik: dimensi ~ 255 × 170 × 60 mm

  • Berat: sensor pipa bisa berkisar tergantung ketebalan dinding dan tekanan (angka tepat bervariasi) — unit elektronik sekitar 2 kg; versi explosion-proof bisa mencapai ~8 kg.

  • Proteksi: sensor mendapatkan kelas IP67, sedangkan unit elektronik di versi standar IP66 (atau IP66 explosion-proof)

Ergonomi dan kemudahan penggunaan

Walaupun digunakan dalam pipa industri, desain sensor memperhitungkan beberapa aspek ergonomi:

  • Flensa modular memudahkan pemasangan atau penggantian tanpa harus mendesain ulang pipa secara total.

  • Probe dalam pipa berbentuk batang pipih (flat-topped stick) agar mengurangi hambatan aliran dan meminimalkan turbulensi pada cairan yang mengalir.

  • Kabel koneksi disediakan dengan panjang memadai (misalnya 5 m) sehingga instalasi tidak perlu sambungan panjang tambahan yang bisa menurunkan kualitas sinyal.

  • Unit elektronik dirancang agar mudah diakses, dengan panel depan untuk konfigurasi dan pemantauan, tanpa harus membuka casing utama jika tidak perlu.

Secara keseluruhan, meskipun sensor ini bukan alat genggam, desainnya tetap memperhatikan aspek instalasi, aksesibilitas, dan kompatibilitas dengan sistem piping industri.

Antarmuka dan pengalaman pengguna

Pengalaman pengguna menjadi lebih mulus ketika antarmuka dan navigasi didesain dengan baik.

Layar / display dan tombol

Unit elektronik PCE‑MWM 220 memiliki antarmuka (panel depan) dengan display untuk menunjukkan nilai kelembapan, suhu, status operasi, dan indikator alarm atau error. Manual menyebutkan adanya tampilan konfigurasi melalui perangkat lunak, yang membuat penggunaan antarmuka fisik cukup minimal bagi pengguna mahir.

Tombol navigasi atau tombol konfigurasi memungkinkan pengguna mengakses menu dasar atau mode kalibrasi jika diperlukan langsung dari unit (tergantung versi).

Bahasa dan navigasi

Perangkat lunak konfigurasi (PCE‑MWM Manager) yang disertakan biasanya mendukung beberapa bahasa (manual menyebut adanya versi manual multibahasa). Menu dalam software mudah dijelajahi dengan struktur pohon (tree view), dan pengguna bisa melakukan kalibrasi, pengaturan output, pemilihan skala, dan transfer konfigurasi.

Kemudahan navigasi & user flow

  • Pengguna menghubungkan unit elektronik ke sensor via kabel (M12 konektor atau kabel sensor/aktuator) dengan skema pin yang disediakan di manual.

  • Setelah menyuplai daya, perangkat membutuhkan “warm-up” atau waktu pemanasan (~90 menit) sebelum pembacaan stabil.

  • Kemudian pengguna dapat membuka perangkat lunak, menyambungkan lewat RS‑485 atau port analog, lalu mengkonfigurasi parameter seperti rentang pengukuran, parameter alarm, dan skala output (4–20 mA).

  • Setelah konfigurasi, sensor bekerja secara otomatis dan terus menerus, dengan data real-time yang dapat dikirimkan ke sistem kontrol pengguna.

Pengaturan dan pengalaman pengguna seperti ini dirancang agar teknisi lapangan maupun pengguna sistem kontrol dapat mengoperasikan dan memantau sensor tanpa harus belajar panjang.

Fitur-fitur cerdas / keunggulan

Berikut beberapa fitur pintar yang membuat PCE‑MWM 220 bukan sekadar sensor, melainkan “sensor pintar” dalam ekosistem industri:

1. Dukungan Output Ganda: RS‑485 + 4–20 mA

Sensor ini mendukung dua jalur output secara paralel:

  • RS‑485 Modbus RTU memungkinkan komunikasi digital jarak jauh (hingga ~1.000 m) ke PLC atau sistem SCADA.

  • 4–20 mA analog sebagai sinyal standar industri, ideal jika sistem kontrol Anda hanya mendukung sinyal analog (jangkauan hingga ~100 m).

Manfaat nyata: fleksibilitas integrasi ke sistem lama ataupun sistem canggih.

2. Kalibrasi dan Transfer Kurva Kalibrasi

Lewat perangkat lunak, pengguna dapat membuat, mengimpor, atau mengekspor kurva kalibrasi (format .csv) dan memilih kurva aktif di unit.
Fitur ini memungkinkan penyesuaian sensor terhadap cairan spesifik (misalnya campuran bahan bakar tertentu) dan memudahkan penggantian sensor tanpa mengulang seluruh kalibrasi.

3. Pemantauan Suhu Terintegrasi

Probe sensor dilengkapi termokopel bawaan sehingga sensor juga mengukur suhu cairan secara bersamaan. Dengan data suhu ini, sensor dapat melakukan koreksi kompensasi suhu terhadap pembacaan kelembapan (karena sifat listrik cairan bisa berubah dengan suhu).

4. Alarm dan Batas Nilai (Threshold)

Pengguna bisa menetapkan batas atas atau batas bawah (alarm) kelembapan, dan sistem dapat memicu sinyal atau alarm saat nilai terlampaui (tergantung sistem kontrol terhubung). Hal ini penting untuk menjaga keamanan kualitas dan proses produksi.

5. Versi Explosion-Proof

Versi sensor dengan enclosure explosion-proof (kelas tahan ledakan) memungkinkan pemasangan di zona berbahaya (misalnya area minyak/bahan bakar).
Dengan demikian, sensor bisa digunakan di area yang memerlukan sertifikasi keselamatan tambahan.

6. Operasi Kontinyu & Interval Respon Cepat

Sensor dirancang untuk pengukuran kontinyu (tak terputus) dengan periode pengukuran sekitar 1 sekon.
Artinya, perubahan kadar air sekecil apa pun bisa cepat terdeteksi, yang sangat berguna dalam sistem pengendalian otomatis.

7. Proteksi IP dan Ketahanan Lingkungan

Sensor (bagian pipa) memiliki kelas proteksi IP67, sedangkan unit elektronik (versi standar) adalah IP66, memungkinkan perlindungan terhadap debu dan cipratan air.
Kemampuan ini menjamin sensor tetap berfungsi dalam kondisi lingkungan industri yang keras.

Semua fitur di atas bekerja bersama untuk menghasilkan pengalaman pengguna yang andal, fleksibel, dan cocok untuk aplikasi industri modern.

Kontrol eksternal dan integrasi sistem

Salah satu aspek penting dalam memilih sensor untuk industri adalah kemampuannya untuk berintegrasi ke sistem kontrol yang sudah ada — entah itu PLC, SCADA, DCS, atau sistem otomasi lainnya.

Komunikasi via RS‑485 / Modbus RTU

Sensor PCE‑MWM 220 mendukung RS‑485 dengan protokol Modbus RTU, yang merupakan standar komunikasi industri umum. Dengan ini:

  • Data kelembapan (persentase air), suhu, status alarm, dan lain-lain bisa diakses melalui register Modbus.

  • Jarak maksimum kabel sampai ~1.000 m (tergantung kualitas kabel dan kondisi transmisi).

  • Bisa disambungkan ke gateway Modbus ke Ethernet/TCP, sehingga sensor menjadi bagian dari jaringan IoT industri.

Output analog 4–20 mA

Untuk sistem kontrol lama yang hanya memahami sinyal analog, 4–20 mA tetap menjadi standar paling kompatibel:

  • Skala default bisa disesuaikan (misalnya 0–100 % air → 4–20 mA)

  • Kabel analog lebih sederhana, cocok untuk jarak pendek (<100 m)

Integrasi ke PLC / DCS / SCADA

Dengan output digital atau analog, sensor bisa:

  • Membaca data kelembapan secara real-time ke PLC dan mengambil tindakan (misalnya membuka/menutup katup, menambah/kurangi aliran air)

  • Menyimpan data historis di SCADA untuk analisis trend

  • Digabungkan dalam loop kontrol umpan balik (feedback loop) untuk menjaga kadar air dalam rentang ideal

Fleksibilitas & skalabilitas

Karena sensor mendukung dua mode output, pengguna tidak terkunci pada satu jenis sistem kontrol saja. Jika sistem Anda berkembang dari analog ke digital, sensor ini tetap relevan. Selain itu, pengguna bisa menambahkan lebih dari satu sensor pada satu jaringan RS‑485 (multi-drop), memungkinkan kontrol kelembapan di banyak titik pipa dalam satu sistem.

Spesifikasi teknis lengkap

Berikut adalah ringkasan spesifikasi teknis PCE‑MWM 220, dilengkapi penjelasan awam agar mudah dipahami:

Parameter Nilai / Rentang Penjelasan & Analogi
Rentang pengukuran kelembapan (mass fraction water) 0 … 100 % Sensor dapat mengukur dari kondisi sangat kering hingga jenuh air.
Kesalahan absolut Δ = 0,035 + 0,05·W Misalnya jika W = 10 %, kesalahan ~ 0,035 + 0,5 = 0,535 %; artinya nilai 9,5–10,5 % masih dalam toleransi.
Rentang pengukuran suhu –40 … +150 °C Sensor juga mencatat suhu cairan yang diukur.
Temperatur operasional –20 … +120 °C (versi standar) / hingga +145 °C / hingga +350 °C (versi khusus) Versi tinggi suhu cocok untuk cairan panas atau proses termal intensif.
Periode pengukuran 1 detik Sensor memberikan pembacaan baru tiap detik — hampir real-time.
Pasokan daya (Rated / Allowable) 24 VDC (rentang 18 … 36 VDC) Umumnya dipasok dari sistem kontrol atau sumber DC industri.
Arus konsumsi ≤ 200 mA Tidak memerlukan daya besar, relatif efisien.
Waktu pemanasan awal (warm-up) ~ 90 menit Setelah dinyalakan, sensor butuh waktu agar pembacaan stabil.
Output RS‑485 (Modbus RTU), 4–20 mA Dual output agar fleksibel ke berbagai sistem kontrol.
Panjang kabel maksimal RS‑485: ~1.000 m; 4–20 mA: ~100 m Sesuaikan panjang kabel agar sinyal tetap akurat.
Tekanan operasi (variannya) PN 1.6 hingga PN 10.0 (16 atm hingga 100 atm) Sensor tersedia untuk pipa dengan tekanan tinggi.
Dimensi sensor (pipe section) Flensa nominal DN 50 / 80 / 100 / 125, panjang selalu 400 mm Sesuaikan dengan ukuran pipa sistem.
Dimensi unit elektronik 255 × 170 × 60 mm Cukup ringkas untuk panel kontrol.
Proteksi Sensor: IP67; Unit elektronik: IP66 (atau explosion-proof) Tahan terhadap debu dan cipratan air, serta variasi lingkungan keras.
Berat Sensor: tergantung varian; Unit elektronik: ~2 kg (versi normal) / ~8 kg (explosion-proof) Sensor berat bervariasi sesuai material pipa.

Penjelasan awam / analogi:
Bayangkan Anda membeli timbangan elektronik: timbangan bisa mengukur dari 0 hingga 100 kg (analog rentang sensor kelembapan), tetapi ada toleransi ±0,5 kg di tengahnya (analog kesalahan absolut). Waktu pemanasan sensor bisa dibandingkan dengan “kalibrasi awal” alat sebelum bisa digunakan secara akurat.

Saat memilih kabel, kita tahu bahwa kabel panjang menyebabkan tegangan turun (volt drop) atau sinyal melemah — sama seperti sinyal RS‑485 harus dijaga agar tetap tajam dalam jarak panjang.

Dengan memahami tabel di atas, pembaca pemula pun bisa mengerti bahwa sensor ini bukan “magis” — ada batasan fisik dan elektrik yang harus dipertimbangkan.

Panduan memilih komponen tambahan

Sensor saja tidak cukup — dalam aplikasi nyata, Anda mungkin perlu memilih pump head, tubing/selang, fitting, dan aksesori lain agar sistem bekerja optimal.

Aksesori yang sering dipakai

  • Pump head / pompa peristaltik (jika cairan harus dipompa ke sensor)

  • Tubing / selang (material tahan kimia dan sesuai tekanan)

  • Flensa atau adaptor pipa (agar sensor dapat disambung ke pipa yang ada)

  • Katup kontrol (valve) (untuk mengatur aliran air/cairan sesuai kontrol sensor)

  • Kabel sensor & kabel ekstensi (shielded, M12 atau tipe sensor/aktuator)

  • Bracket dan penopang agar sensor stabil dan aman dipasang

Tabel rekomendasi kombinasi aplikasi dan flow rate tipikal

Aplikasi / cairan DN pipa sensor Flow rate tipikal* Komponen tambahan rekomendasi
Minyak ringan / bahan bakar DN 50 1 – 5 L/min Pompa kecil, tubing PTFE, flensa adaptor
Emulsi air‑minyak / CWSF DN 80 5 – 20 L/min Pompa peristaltik, tubing tahan suspensi
Slurry / cairan padat tersuspensi DN 100 10 – 40 L/min Pompa kokoh, selang tahan abrasi, fitting besar
Air proses / cooling water DN 125 20 – 100 L/min Pompa industri, pipa stainless, aliran tinggi

* Angka flow rate tipikal sangat bergantung pada viskositas cairan, tekanan sistem, dan panjang tubing.

Faktor yang memengaruhi hasil aktual

  • Viskositas cairan: cairan lebih kental menghambat aliran dan bisa mempengaruhi sensor

  • Tekanan dan kecepatan aliran: turbulensi atau aliran sangat lambat bisa menyebabkan injeksi udara yang memengaruhi pembacaan

  • Panjang dan diameter tubing: pipa dan selang panjang menyebabkan delay aliran dan potensial mati sinyal

  • Kontaminasi, partikel, dan abrasi: partikel padat bisa merusak probe, mempengaruhi akurasi

  • Fluktuasi suhu mendadak: perubahan suhu drastis dapat membuat sensor butuh waktu stabilisasi

Sebagai catatan: selalu sediakan ruang untuk kalibrasi awal dan pengujian pada kondisi real dalam sistem Anda, agar sensor bekerja dengan optimal.

Studi Kasus Penggunaan

Sensor PCE‑MWM 220 banyak digunakan dalam berbagai industri di mana pengukuran kelembapan cairan sangat penting. Berikut contoh nyata aplikasinya:

1. Sistem boiler / ketel uap industri

Pada pembangkit listrik atau pabrik industri, sering dilakukan injeksi air ke bahan bakar atau sistem pemanasan. Jika kadar air dalam bahan bakar terlalu tinggi, efisiensi pembakaran menurun dan korosi meningkat. Dengan PCE‑MWM 220, operator bisa memonitor kadar air dalam bahan bakar (minyak residu atau emulsi) secara real-time, dan secara otomatis menyesuaikan injeksi air untuk menjaga kelembapan optimal.

2. Emulsi solar / bahan bakar air

Dalam proses pembuatan emulsi air-dalam-minyak (water-in-fuel emulsion), kontrol kadar air sangat krusial agar stabilitas emulsi baik dan efisiensi pembakaran optimal. PCE‑MWM 220 membantu mengatur komposisi secara ketat agar emulsi selalu berada dalam toleransi ideal.

3. Industri kimia / proses fluida

Dalam proses kimia tertentu, kelembapan (!) dalam larutan bisa mempengaruhi reaksi, viskositas, atau sifat produk akhir. Sensor ini memungkinkan pemantauan kelembapan larutan secara inline tanpa harus mengambil sampel keluar sistem.

4. Laboratorium skala pilot / penelitian

Banyak lab riset memerlukan data kelembapan cairan secara akurat untuk percobaan dan pengembangan. Dengan sensor ini, peneliti bisa mendapatkan data langsung tanpa memerlukan metode basah atau mengambil sampel berulang-ulang.

5. Industri pengolahan batubara (CWSF)

Dalam sistem slurry batubara-air (Coal Water Slurry Fuel), sensor ini bisa memantau kandungan air dalam campuran. Jika air terlalu banyak, kalori energi menurun; terlalu sedikit bisa membuat slurry sulit mengalir. Sensor ini membantu menjaga rasio air optimal secara otomatis.

Dalam semua aplikasi tersebut, sensor ini memberikan keuntungan besar dalam segi otomatisasi, keandalan data, dan pengurangan intervensi manual.

Panduan penggunaan langkah demi langkah

Berikut panduan lengkap mulai dari persiapan hingga pengoperasian dan perawatan:

1. Persiapan sebelum pemasangan

  • Pastikan spesifikasi cairan (tekanan, suhu, viskositas) sesuai varian sensor yang dipilih.

  • Baca manual instalasi dan keselamatan secara menyeluruh.

  • Siapkan adaptor pipa atau flensa sesuai ukuran sensor dan pipa sistem.

  • Siapkan kabel koneksi (sensor/aktuator, M12 sesuai manual) dan sistem kontrol terhubung.

2. Pemasangan sensor di pipa

  • Matikan aliran dan kosongkan pipa jika perlu ketika melakukan penyambungan.

  • Pasang flensa sensor ke pipa sesuai orientasi aliran (arah sensor searah aliran cairan).

  • Pastikan tidak ada bagian logam lain dalam daerah pengukuran sensor (hindari interferensi).

  • Pastikan aliran cairan mencover probe (agar tidak ada zona kosong atau udara).

3. Koneksi listrik & komunikasi

  • Sambungkan kabel daya (24 VDC) ke unit elektronik.

  • Sambungkan kabel RS‑485 dan/atau output 4–20 mA ke sistem kontrol.

  • Pastikan kabel shielded dan ground dengan benar sesuai diagram pin dari manual.

4. Pemanasan awal (warm-up) dan inisialisasi

  • Hidupkan sensor dan tunggu ~ 90 menit agar sistem internal stabil.

  • Setelah pemanasan, buka perangkat lunak (PCE‑MWM Manager) dan sambungkan ke sensor.

  • Lakukan kalibrasi awal (initial calibration) — sensor harus dalam keadaan kosong (tidak ada cairan) saat kalibrasi.

  • Transfer kurva kalibrasi ke unit elektronik dan pastikan pengaturan alarm & batas telah sesuai.

5. Operasi dan pemantauan

  • Aktifkan aliran cairan dan pantau nilai kelembapan serta suhu.

  • Pastikan tidak ada gangguan sinyal atau noise eksternal.

  • Sistem kontrol (PLC / SCADA) dapat membaca nilai dan mengambil tindakan otomatis berdasarkan ambang batas.

  • Secara rutin cek integritas kabel, status alarm, dan performa sensor.

6. Integrasi dengan sistem kontrol eksternal

  • Konfigurasikan register Modbus (alamat, baud rate, parity, dsb.).

  • Pastikan mapping register kelembapan, suhu, status alarm sesuai kebutuhan.

  • Simulasikan kondisi ekstrem (kelembapan tinggi / rendah) untuk uji alarm.

  • Pastikan loop kontrol umpan balik (feedback) bekerja stabil dan tidak terjadi osilasi.

7. Tips perawatan dan rutinitas

  • Bersihkan probe dan bagian dalam pipa (jika ada deposit) secara berkala.

  • Kalibrasi ulang jika ada drift data atau setelah periode panjang (misalnya setiap 6–12 bulan).

  • Lindungi kabel dari tekanan mekanik dan penjepitan.

  • Gunakan proteksi surge atau filter tegangan jika sistem listrik punya fluktuasi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sensor akan berjalan optimal, memberikan data akurat, dan umur pakai lebih lama.

Kesimpulan dan rekomendasi

Sensor kelembapan absolut PCE‑MWM 220 menawarkan solusi yang sangat canggih bagi industri yang membutuhkan pengukuran kelembapan cairan secara langsung, real-time, dan tahan kondisi keras. Dari prinsip gelombang frekuensi tinggi hingga desain modular, dukungan output ganda, kemampuan kalibrasi, dan proteksi lingkungan — semua fitur dirancang untuk aplikasi industri berat.

Bagi siapa sensor ini cocok?

  • Pabrik energi dan pembangkit listrik yang mengatur injeksi air dan emulsi bahan bakar

  • Proses industri kimia dan pengolahan cairan yang memerlukan kontrol kelembapan tepat

  • Laboratorium riset cairan yang butuh data kontinu tanpa intervensi manual

  • Industri batubara, slurry, minyak, dan emulsi air-dalam-minyak

Dengan sensor ini Anda dapat meningkatkan akurasi, mengurangi downtime, dan meminimalkan kesalahan manusia. Jika Anda sedang mencari sensor kelembapan cairan kelas industri yang tahan lama, fleksibel secara integrasi, dan cerdas dalam fitur, PCE‑MWM 220 layak dipertimbangkan.

FAQ singkat

  1. Apa itu PCE-MWM 220 dan untuk apa digunakan?
    PCE-MWM 220 adalah sensor kelembapan cairan VHF-Band yang dipasang secara inline pada pipa untuk memantau kadar air (moisture) secara real-time di proses industri.

  2. Bagaimana cara kerja sensor kelembapan cairan ini?
    Sensor memanfaatkan frekuensi VHF untuk mendeteksi perubahan sifat elektrik pada cairan yang berkorelasi dengan persentase kelembapan/kadar air, lalu menampilkan hasil pengukuran secara kontinu di lini produksi.

  3. Apa keunggulan PCE-MWM 220 dibanding metode sampling laboratorium?
    Pengukuran inline & real-time mengurangi waktu tunggu, meminimalkan kesalahan sampling, membantu kontrol kualitas proses dan mengurangi downtime—ideal untuk produksi berkelanjutan.

  4. Apakah PCE-MWM 220 mudah diintegrasikan ke sistem kontrol (PLC/SCADA)?
    Ya. Sensor dirancang untuk instalasi pipa berflensa dan menyediakan opsi sinyal standar industri (tersedia sesuai model) sehingga mudah dihubungkan ke PLC/SCADA untuk alarm, trending, dan logging.

  5. Media apa saja yang cocok dan bagaimana perawatannya?
    Cocok untuk berbagai cairan proses (mis. minyak, pelarut, slurry, limbah cair—bergantung kompatibilitas material). Perawatan umumnya berupa pemeriksaan periodik, kalibrasi sesuai SOP pabrik, dan menjaga instalasi tetap bersih agar pembacaan stabil.

Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya sensor kelembapan cairan seperti PCE‑MWM 220 dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti PCE‑MWM 220 dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan kontrol kelembapan cairan, memastikan konsistensi kinerja, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengukuran kelembapan cairan di proses produksi atau riset Anda, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi Moisture Sensor Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

Bagikan artikel ini

Artikel Terbaru

Butuh Bantuan Pilih Alat?

Author picture

Tim customer service CV. Java Multi Mandiri siap melayani Anda!

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.