PCE-PVS 10: Alat Pengukuran Sensor Getaran RMS & Acceleration

Bayangkan dini hari di pabrik kemasan. Lini berjalan mulus, namun di ujung hall seorang teknisi menangkap “gumaman” halus dari motor conveyor. Bukan suara alarm, hanya dengung yang sedikit berbeda. Sepuluh menit kemudian, bearing memanas, vibrasi melonjak, dan sebelum ada yang sempat menekan tombol darurat, sabuk conveyor macet. Produksi terhenti, pesanan telat, dan biaya downtime melesat—semuanya karena perubahan vibrasi yang tak tertangkap cukup cepat.

Keresahan seperti ini akrab di pabrik mana pun: bagaimana membaca getaran mesin secara terus-menerus, sederhana, dan bisa diolah otomatis oleh PLC? Analyzer portabel bagus untuk inspeksi berkala, tetapi yang Anda perlukan untuk mencegah kerusakan adalah sensor inline yang selalu siaga, memberi sinyal analog yang mudah dimengerti sistem kontrol, dan tahan banting di lingkungan industri.

Di sinilah PCE-PVS 10 tampil sebagai jawaban: acceleration/vibration sensor piezoelektrik dengan keluaran 4–20 mA dan bandwidth 3…1500 Hz, dirancang untuk monitoring kecepatan getaran mesin secara kontinu—langsung siap dikaitkan ke PLC, panel indikator proses, atau SCADA Anda.

Mengenal Produk

Secara fisika, getaran mesin dapat dinyatakan sebagai percepatan, kecepatan, atau perpindahan. Untuk peringatan dini kondisi bearing dan unbalance, kecepatan getaran (mm/s) sering dipakai sebagai parameter “serba guna”. PCE-PVS 10 menggunakan elemen piezoelektrik yang mengubah percepatan mekanik menjadi sinyal listrik, kemudian diintegrasikan secara internal sehingga Anda mendapatkan keluaran yang proporsional terhadap kecepatan getaran. Analoginya seperti mikrofon: dia tidak “melihat” bentuk gelombang mekanik, melainkan mengubahnya menjadi sinyal yang bisa dibaca elektronik pengontrol.

Dibanding metode konvensional berbasis inspeksi manual, pendekatan sensor kontinu 4–20 mA memberi tiga keunggulan praktis:

1. Selalu aktif – data real-time tiap detik, tak menunggu jadwal inspeksi.

2. Integrasi lugas – arus 4–20 mA 2-kawat mudah dibaca PLC/indicator tanpa modul rumit.

3. Tahan gangguan – current loop relatif kebal terhadap penurunan tegangan di kabel panjang dan noise lingkungan.

Dengan bandwidth 3…1500 Hz, sensor ini mencakup rentang frekuensi umum kerusakan putar (mis. unbalance, misalignment, looseness) pada sebagian besar motor dan pompa industri.

Spesifikasi dan Fitur

PCE-PVS 10 adalah sensor piezoelektrik untuk monitoring kecepatan getaran secara kontinu. Ia hadir dalam beberapa versi rentang ukur dan orientasi konektor (vertikal/horizontal), sehingga pemasangan dapat disesuaikan dengan ruang pada mesin Anda. Varian standarnya mengukur ±12,7 mm/s, sementara seri ini juga tersedia opsi hingga ±25,4 mm/s—seluruhnya dalam bandwidth 3…1500 Hz. Sinyal diolah menjadi arus proses 4–20 mA dan dikirim lewat konektor MIL-C-5015 yang tangguh untuk lingkungan industri.

Apa yang membuatnya istimewa dibanding kompetitor?

• Output universal 4–20 mA (2-kawat): tinggal tancap ke input analog PLC/HMI tanpa konverter khusus.

• Desain robust dengan konektor MIL-C-5015 dan ulir proses M6—mudah dipasang, tahan getaran mekanik, dan siap untuk industri.

• Pilihan orientasi konektor (vertikal/horizontal) untuk fleksibilitas routing kabel di ruang sempit.

Fitur “signature”

• Piezoelektrik + integrasi internal → keluaran kecepatan (mm/s)

• Bandwidth 3…1500 Hz untuk mesin putar umum

• 4–20 mA 2-kawat dengan catu 12…24 VDC di loop

• MIL-C-5015 dan ulir M6; dimensi Ø22 × 51 mm yang kompak

• Batas kejut ±1000 g untuk ketahanan mekanik tinggi.

Desain dan ergonomi

Secara fisik, PCE-PVS 10 berbadan kompak Ø22 × 51 mm—kira-kira seukuran ibu jari—memudahkan pemasangan di housing motor atau base pompa. Bobotnya ringan, namun konstruksi internalnya tangguh terhadap guncangan hingga ±1000 g. Ulir M6 pada kaki sensor memberi pemasangan yang presisi; cukup buat tapped hole M6 di titik pengukuran (atau gunakan adaptor), lalu kencangkan dengan torsi yang dianjurkan. Konektor MIL-C-5015 memastikan koneksi kabel locking yang solid untuk meminimalkan false alarm akibat koneksi longgar.

Ergonominya kentara sejak tahap desain: varian konektor vertikal/horizontal membantu teknisi memilih arah keluarnya kabel agar tidak berbenturan dengan pelindung atau sirip pendingin mesin. Karena sensor ini 2-kawat, tugas wiring jadi sederhana; arus loop sekaligus membawa daya dan sinyal. Ringkas, clean, dan cepat dikerjakan di lapangan.

Antarmuka dan pengalaman pengguna

Tidak ada layar di bodi sensor—dan memang tak dibutuhkan. Filosofinya: sensor sebagai “indra”, sedangkan PLC/indikator panel sebagai “otak & mata” operator. Keluarannya 4–20 mA langsung diskalakan sebagai kecepatan getaran (misal 4 mA = 0 mm/s, 20 mA = 12,7 mm/s pada varian standar). Anda bisa menampilkannya di panel indicator (mis. PCE-DPD-U atau PCE-N30U) lengkap dengan alarm, atau memetakkannya ke tag SCADA untuk tren historis dan condition-based maintenance.

Pengalaman pengguna harian terasa “tenang”: sensor menyuplai arus stabil, bandwidth 3…1500 Hz cukup untuk gejala umum, dan status “normal/over-limit” ditangani oleh PLC sesuai batas ambang yang Anda tetapkan. Untuk teknisi, pinout sederhana—Pin A = + (4–20 mA), Pin B = – (4–20 mA)—mengurangi salah sambung di site.

Fitur-fitur 

• Monitoring kontinu 24/7
  Dirancang untuk pengawasan berkelanjutan—bukan inspeksi sekali-sekali—sehingga perubahan perilaku mesin tertangkap sejak dini.

• Arsitektur 2-kawat (loop-powered)
  Catu 12…24 VDC lewat loop yang sama dengan sinyal. Penghematan kabel, footprint panel lebih ringkas, dan reliabilitas tinggi.

• Pilihan rentang & orientasi
  ±12,7 mm/s sebagai default, tersedia opsi ±25,4 mm/s untuk mesin yang bergerak lebih “liar”. Konektor vertikal/horizontal memudahkan manuver di ruang sempit.

• Konektor & mekanik industrial-grade
  MIL-C-5015, ulir M6, dan shock limit ±1000 g → andal di motor, blower, kompresor, hingga gear box.

Manfaat nyata untuk pengguna

• Menurunkan downtime tak terduga via alarm getaran di PLC.

• Mempermudah program predictive maintenance berbasis tren mm/s.

• Menyederhanakan retrofit di mesin lama berkat sinyal standar 4–20 mA.

Kontrol eksternal dan integrasi sistem

4–20 mA adalah “bahasa universal” di pabrik. PCE-PVS 10 tinggal dihubungkan ke input analog PLC, lalu:

• Atur ambang alarm (Warning/Trip) pada HMI/SCADA.

• Aktifkan interlock (mis. shutdown bertahap) saat getaran melewati batas.

• Logging tren untuk analitik—mis. kombinasi dengan suhu bearing atau arus motor.

Karena ini current loop, kabel dapat ditarik lebih panjang dengan efek jatuh tegangan yang minimal pada pembacaan. Konektor MIL-C-5015 memudahkan plug-through ke panel indikator proses atau data logger bila diperlukan. Bandwidth 3…1500 Hz sudah sesuai untuk kebanyakan standar pemantauan vibrasi tingkat pabrik.

Spesifikasi teknis lengkap

Diambil dari datasheet resmi PCE-PVS 10 (varian konektor vertikal). Pastikan opsi akhir dikonfirmasi saat pemesanan.

Analoginya begini: anggap sensor sebagai “stetoskop digital” yang selalu menempel di mesin. Detak yang lebih cepat/keras (getaran meningkat) mengalir sebagai arus yang lebih besar ke PLC (mendekati 20 mA). Dengan begitu, pengendali bisa “merasakan” kondisi mesin dari jauh—tanpa harus menempelkan probe setiap kali.

Panduan memilih komponen tambahan

Meski bukan pompa peristaltik yang perlu pump head/tube, kombinasi aksesori tepat akan mempercepat implementasi:

Aksesori yang direkomendasikan

• Panel indikator proses: PCE-DPD-U atau PCE-N30U → menampilkan mm/s, memberi relay alarm, dan retransmission jika perlu.

• Kabel & konektor MIL-C-5015 berkualitas → memastikan kontak yang stabil di lingkungan bergetar.

• Mounting stud/adaptor M6 → untuk permukaan yang sulit dibor langsung.

• Zinc-pad/epoxy mounting (opsional) → bila tidak memungkinkan drilling permanen (catatan: rigid mounting selalu memberi hasil terbaik).

Kombinasi ringkas & fungsi

Faktor yang memengaruhi hasil aktual

• Kekakuan pemasangan: stud mounting jauh lebih repeatable daripada adhesive.

• Lokasi titik ukur: dekat bearing/housing utama → sensitivitas terhadap fault meningkat.

• Kualitas kabel & shielding: penting untuk loop stabil di area ber-EMI.

• Skala & kalibrasi di PLC: pastikan kurva 4–20 mA → mm/s benar untuk rentang versi yang Anda beli.

Studi Kasus Penggunaan

1. Pompa proses kimia – alarm dini cavitation & unbalance
   Pompa sentrifugal kerap mengalami perubahan vibrasi saat kavitasi muncul. Dengan PCE-PVS 10 di housing bearing dan ambang alarm pada panel indikator, teknisi mendeteksi kenaikan mm/s beberapa menit sebelum seal benar-benar rusak—cukup waktu untuk menyesuaikan NPSH atau menurunkan flow. Hasilnya: downtime darurat turun, penggunaan suku cadang lebih efisien.

2. Motor blower HVAC pabrik – interlock getaran
   Pada blower besar, getaran tinggi dapat merusak pondasi dan shaft. Sinyal 4–20 mA dari PCE-PVS 10 masuk ke PLC; logika Warning menyalakan lampu amber, Trip memerintahkan VFD menurunkan kecepatan atau berhenti terkontrol. Tren 3…1500 Hz yang stabil membantu tim maintenance menilai frekuensi dominan sebelum penyeimbangan ulang rotor.

3. Gearbox conveyor – pemantauan kontinu low-cost
   Alih-alih memasang sistem online monitoring kompleks, pabrik menggandeng beberapa PCE-PVS 10 ke kanal analog PLC yang tersedia. Dengan biaya relatif kecil, mereka memperoleh peta kesehatan seluruh drive-train—cukup untuk memutuskan kapan memanggil jasa analisis spektrum lanjutan.

Panduan penggunaan langkah demi langkah

1) Persiapan

• Tentukan critical assets (motor, pompa, blower, gear box).

• Pilih rentang (±12,7 atau ±25,4 mm/s) sesuai ekspektasi amplitudo vibrasi.

• Siapkan titik mounting M6 (bor & tap), atau adaptor jika diperlukan.

2) Pemasangan mekanik

• Bersihkan permukaan, pastikan kontak kaku.

• Pasang sensor di housing bearing atau arah radial dominan getaran.

• Kencangkan sesuai torsi rekomendasi agar tidak ada looseness. Dimensi Ø22 × 51 mm memudahkan akses di ruang sempit.

3) Koneksi listrik

• Gunakan konektor MIL-C-5015; Pin A = + (4–20 mA), Pin B = –.

• Suplai 12…24 VDC pada current loop.

• Tarik kabel ke AI PLC atau panel indikator (periksa polaritas, shielding, dan grounding).

4) Pengaturan & penskalaan

• Skalakan 4–20 mA → mm/s sesuai rentang versi.

• Set Warning/Trip (mis. ISO 10816/20816 sebagai referensi internal pabrik).

• Uji fungsi alarm & interlock sebelum go-live.

5) Operasi & pemantauan

• Lakukan baseline saat mesin sehat untuk acuan.

• Pantau tren harian; investigasi bila ada drift/lonjakan.

• Kombinasikan dengan suhu bearing atau arus motor untuk analitik multi-parameter.

6) Perawatan

• Inspeksi kekencangan stud dan konektor secara berkala.

• Cek kebersihan koneksi; kotoran dapat memicu sinyal tak stabil.

• Verifikasi skala 4–20 mA di PLC setelah pekerjaan listrik besar.

Kesimpulan dan rekomendasi

PCE-PVS 10 memadukan robustness industri (MIL-C-5015, shock ±1000 g), kemudahan integrasi (4–20 mA 2-kawat, 12…24 VDC), dan fleksibilitas pemasangan (konektor vertikal/horizontal, ulir M6). Bandwidth 3…1500 Hz dan opsi rentang hingga ±25,4 mm/s menjadikannya sensor serbaguna untuk pemantauan getaran mesin putar—mulai motor kecil hingga blower dan gearbox. Jika Anda mencari cara cepat, sederhana, dan reliabel untuk mengaktifkan alarm getaran dan interlock di PLC, ini adalah kandidat yang tepat.

Cocok untuk: pabrik pengemasan, utilities (HVAC, pompa air), kimia & petrokimia, food & beverage, hingga tambang—organisasi yang membutuhkan monitoring kontinu tanpa kompleksitas sistem online yang mahal.

FAQ 

1) Apakah PCE-PVS 10 mengukur percepatan atau kecepatan?
Sensor piezoelektrik internal merespons percepatan, namun keluaran telah diolah menjadi kecepatan getaran (mm/s) dalam bentuk 4–20 mA.

2) Apakah ada versi rentang lebih besar dari ±12,7 mm/s?
Ada—seri PVS 10 tersedia dalam berbagai versi, termasuk opsi ±25,4 mm/s. Pastikan menyebutkan rentang yang diinginkan saat pemesanan.

3) Seberapa kuat sensornya terhadap kejut?
Hingga ±1000 g, cocok untuk lingkungan mesin yang keras.

4) Bagaimana koneksinya ke PLC?
Gunakan 2-kawat 4–20 mA: Pin A = +, Pin B = –, catu 12…24 VDC pada loop, lalu skalakan 4–20 mA → mm/s.

5) Apakah ada batasan suhu?
Ya, −40…+85 °C untuk operasi sensor—pastikan lokasi pemasangan tidak melebihi batas ini.

6) Konektornya tipe apa?
MIL-C-5015, 2-pin; tersedia orientasi vertikal/horizontal untuk fleksibilitas instalasi.

Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya acceleration/vibration sensor dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti PCE-PVS 10 dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan monitoring kondisi mesin, memastikan kontrol yang konsisten, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam predictive maintenance dan perlindungan aset berputar, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi Acceleration Sensor Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

• Santoso, D. R., Maryanto, S., & Nadhir, A. (2015). APPLICATION OF SINGLE MEMS-ACCELEROMETER TO MEASURE 3-AXIS VIBRATIONS AND 2-AXIS TILT-ANGLE SIMULTANEOUSLY. TELKOMNIKA (Telecommunication, Computing, Electronics and Control), 13(2), 442–450. Retrieved from https://telkomnika.uad.ac.id/index.php/TELKOMNIKA/article/download/1490/1378
• Aswin, F., & Suzen, Z. S. (2019). IMPLEMENTASI SENSOR MEMS AKSELEROMETER SEBAGAI ALAT PENGUKUR GETARAN PADA TURBIN ANGIN. Politeknologi, 18(3), 225–232. Retrieved from https://jurnal.pnj.ac.id/index.php/politeknologi/article/view/2340/0