Teknisi Indonesia memantau kecepatan angin pada unit PCE-WSAC 50W 230 di kabin tower crane dengan lampu peringatan menyala dan latar proyek konstruksi.

PCE-WSAC 50W 230: Sistem Anemometer Radio untuk Pemantauan Angin di Konstruksi & Turbin

Daftar Isi

Di lokasi proyek konstruksi bertingkat, derek menara (tower crane) sering berhenti tiba-tiba saat hembusan angin kencang datang. Operator butuh keputusan cepat: lanjut mengangkat beban, tunda beberapa menit, atau hentikan operasi. Kesalahan keputusan bisa berujung pada beban bergoyang, tabrakan, hingga kecelakaan kerja. Masalah yang sama juga ditemui pada commissioning turbin angin—tim teknis harus memastikan profil kecepatan angin aman sebelum turbin dihidupkan penuh.

Solusi praktisnya adalah memantau kecepatan angin secara kontinu, memberi peringatan otomatis saat melampaui ambang batas, dan—bila perlu—mengirimkan sinyal ke pengendali (PLC/SCADA) untuk menghentikan operasi. Itulah peran utama PCE-WSAC 50W 230, sebuah sistem anemometer radio dengan tampilan lokal, relai alarm, dan keluaran analog 4–20 mA yang dirancang untuk pengawasan angin pada derek, turbin angin, dan instalasi industri lainnya.

Teknologi dari produk PCE-WSAC 50w 230

Anemometer cup/wind speed sensor bekerja dengan menangkap aliran udara menggunakan tiga cawan (cups) atau baling-baling. Putaran poros sebanding dengan kecepatan angin. Sensor diubah menjadi sinyal pulsa atau analog yang dihitung oleh unit display/kontrol. Pada PCE-WSAC 50W 230, sensor kecepatan angin dipasang di titik terbuka dan mengirim data ke unit penerima melalui radio ISM 2,4 GHz (IEEE 802.15.4). Unit display mengolah sinyal, menampilkannya dalam km/h, mph, atau m/s, sekaligus mengaktifkan relai alarm bila melewati setpoint pre-alarm/main alarm. Untuk integrasi proses, unit juga menyediakan keluaran analog 4–20 mA.

Mengapa teknologi ini penting jangka panjang? Karena keputusan operasional yang bergantung pada kondisi angin (mengangkat beban, membuka penutup tangki, menyalakan flare, atau mengangkat platform) membutuhkan data yang real-time dan objektif. Sistem nirkabel memudahkan pemasangan di lokasi yang sulit ditarik kabel, sementara antarmuka 4–20 mA memungkinkan sistem tetap kompatibel dengan kontrol industri yang sudah ada. Hasilnya: keselamatan meningkat, downtime tak terduga berkurang, dan dokumentasi kepatuhan (HSE/SHE) lebih konsisten.

Dibanding metode konvensional “cek angin manual” dengan handheld anemometer atau mengandalkan estimasi visual, pendekatan sistem tetap (fixed) seperti PCE-WSAC 50W 230 memberi pemantauan 24/7, alarm otomatis, serta sinyal standar proses. Ini mengurangi risiko salah baca di lapangan dan membuat keputusan lebih cepat serta terukur.

Spesifikasi dan fitur product

PCE-WSAC 50W 230 adalah sistem pemantauan angin berbasis radio untuk aplikasi konstruksi, turbin angin, dan bangunan industri. Paketnya terdiri dari unit display/kontrol (power 110–230 V AC), sensor anemometer nirkabel, antena radio, dudukan self-levelling tambahan, baterai sensor (monocell D 1,5 V DC), dan manual. Kecepatan angin terukur 4–180 km/jam (≈ 1,1–50 m/s) dengan akurasi ±1 km/h pada rentang rendah (4–15 km/h) dan ±3% pada 16–180 km/h. Radio bekerja di pita ISM 2,4 GHz dengan jangkauan hingga ±750 m di ruang terbuka atau ±60 m di dalam bangunan.

Apa yang membuatnya istimewa? Kombinasi tiga hal: pemasangan fleksibel (radio 2,4 GHz), pengendalian proses yang langsung (relai alarm hingga 250 V AC, 8 A + keluaran 4–20 mA), serta perlindungan IP65 pada unit dan sensor. Bagi pengguna, ini berarti perangkat siap untuk kondisi lapangan, dapat langsung dihubungkan ke PLC/SCADA, dan mudah ditempatkan tanpa menarik kabel jarak jauh.

Desain dan ergonomi

Unit display/kontrol menggunakan housing plastik yang kokoh dan terlindungi IP65. Layar LC 128×64 piksel dengan backlight memudahkan pembacaan di luar ruang. Dimensi unit sekitar 145 × 95 × 125 mm dengan bobot ±650 g sehingga cukup ringkas untuk panel atau pemasangan dekat kabin operator.

Sensor anemometer hadir dengan bodi material PA + FG (polyamide diperkuat fiberglass) dan bantalan bola baja tahan karat X65Cr13. Dudukan (holder) dari stainless steel AISI 304; versi self-levelling membuat pemasangan lebih cepat pada derek atau tiang tanpa perlu menyetel kemiringan presisi. Dimensi sensor kurang lebih 320 × 110 × 100 mm dengan berat sekitar 680 g (standar) atau ±900 g dengan bracket self-levelling. Perlindungan IP65 pada sensor memastikan ketahanan terhadap debu dan percikan air, cocok untuk lokasi konstruksi, pelabuhan, hingga area turbin.

Dari sisi pasokan daya: unit display memakai 110–230 V AC (internal), sementara sensor memakai baterai mono D 1,5 V DC dengan konsumsi daya sekitar 0,3 W. Untuk operasi lapangan, letakkan antena pada posisi yang relatif bebas halangan, pertahankan jarak pandang bila memungkinkan, dan gunakan bracket self-levelling untuk pemasangan cepat di derek yang sering berpindah.

Batas lingkungan: suhu kerja sensor sekitar −20 hingga 70 °C; suhu simpan −35 hingga 70 °C. Unit dan sensor sama-sama IP65—cukup untuk penggunaan luar ruang dengan debu dan hujan ringan hingga deras.

Antarmuka dan pengalaman pengguna

Tampilan 128×64 piksel ber-backlight memberikan angka besar sehingga mudah dibaca dari jarak beberapa meter. Unit menampilkan satuan km/h, mph, atau m/s. Navigasi menu sederhana untuk pengaturan satuan, ambang pre-alarm dan alarm utama, serta parameter keluaran analog.

Kualitas hidup penggunaan:

  • tampilan backlight untuk area kurang cahaya,

  • relai alarm yang dapat dihubungkan ke lampu rotari/sirene,

  • keluaran 4–20 mA untuk visualisasi ke panel meter atau input analog PLC.

Tidak ada fitur memori internal atau ekspor data via USB/SD yang disebutkan pabrikan. Untuk pencatatan, pengguna biasanya mengambil sinyal 4–20 mA/relay ke PLC/SCADA sehingga histori tren tersimpan di sistem kontrol.

Fitur-fitur cerdas/unggulan

  • Radio IEEE 802.15.4 (ISM 2,4 GHz): pengiriman data sensor ke unit display secara nirkabel. Bermanfaat untuk instalasi di derek, menara, atau lokasi yang sulit ditarik kabel. Jangkauan radio hingga ±750 m di ruang terbuka membantu cakupan luas.

  • Keluaran analog 4–20 mA: standar industri untuk integrasi ke PLC/SCADA/DCS, memungkinkan pembuatan tren, alarm, dan interlock di tingkat kontrol.

  • Relai alarm hingga 250 V AC, 8 A: dapat memicu lampu peringatan, sirene, atau interlock sederhana. Mendukung skema pre-alarm dan alarm utama untuk tahapan respons bertingkat.

  • Satuan metrik dan imperial (km/h, mph, m/s): memudahkan standarisasi lintas tim dan vendor.

  • IP65 (unit & sensor): ketahanan terhadap debu dan percikan air untuk operasi luar ruang.

  • Akurasi khusus rentang: ±1 km/h pada 4–15 km/h memberi kepekaan saat angin pelan; ±3% pada 16–180 km/h menjaga konsistensi saat angin lebih kencang.

Manfaat langsung: pengambilan keputusan cepat dan objektif, pengurangan kesalahan baca manual, serta kemampuan integrasi ke sistem kontrol yang sudah ada tanpa adapter tambahan.

Kontrol eksternal dan integrasi sistem

PCE-WSAC 50W 230 tidak menonjolkan koneksi USB atau perangkat lunak PC bawaan. Integrasinya justru melalui:

  • sinyal analog 4–20 mA (mis. ke AI PLC/RTU),

  • relai alarm (ke lampu/sirene atau input digital interlock),

  • tampilan lokal untuk operator.

Dari sinyal 4–20 mA, histori dapat direkam di SCADA/LIMS perusahaan dan diekspor ke Excel/CSV untuk audit atau laporan HSE. Pendekatan ini fleksibel dan skalabel—cukup tambahkan kanal input pada PLC atau modul AI eksternal, maka tren multi-titik dari beberapa anemometer bisa dianalisis sekaligus.

Spesifikasi teknis lengkap

Bagian Parameter Nilai
Input ke unit display Tipe sinyal Pulse, analog (4…20 mA), atau radio
Radio Standar IEEE 802.15.4 ISM 2,4 GHz
Satuan tampilan Units km/h, mph, m/s
Catu daya sensor dari unit Tegangan +15 V DC
Keluaran analog Arus 4…20 mA
Impedansi input maksimum 500 Ω
Resolusi keluaran analog 10 bit
Akurasi analog output ±1,5%
Relai alarm Kapasitas Maks. 250 V AC, 8 A
Display Tipe LC 128 × 64 piksel dengan backlight
Casing unit Material Plastik kokoh
Proteksi unit IP rating IP65
Dimensi unit P × L × T 145 × 95 × 125 mm (≈ 5,7 × 3,7 × 4,9 in)
Berat unit 650 g (≈ 1,4 lbs)
Jangkauan radio Terbuka / bangunan Hingga ±750 m (terbuka), ±60 m (dalam gedung)
Sensor kecepatan angin Rentang ukur 4…180 km/h (≈ 1,1…50 m/s)
Sensor Kecepatan mulai berputar 8 km/h
Sensor Akurasi ±1 km/h (4…15 km/h); ±3% (16…180 km/h)
Sensor Catu daya Baterai mono cell D 1,5 V DC
Sensor Konsumsi daya ≈ 0,3 W (dengan 1,5 V DC)
Sensor Material housing PA + FG
Sensor Bantalan Stainless steel X65Cr13
Sensor Holder Stainless steel AISI 304
Sensor Berat (standar / self-levelling) ≈ 680 g / ≈ 900 g
Sensor Dimensi 320 × 110 × 100 mm (≈ 12,6 × 4,3 × 3,9 in)
Sensor Suhu simpan −35…70 °C
Sensor Suhu kerja −20…70 °C
Sensor & unit Proteksi IP65
Cakupan pengiriman Unit display, sensor angin, bracket self-levelling, antena radio, baterai D 1,5 V, manual

Penjelasan awam: keluaran 4–20 mA adalah “bahasa universal” peralatan industri; 4 mA setara kecepatan minimal (mis. 4 km/h), 20 mA setara maksimal (mis. 180 km/h). PLC membaca arus ini dan mengubahnya menjadi angka kecepatan yang dapat ditampilkan, dicatat, dan dianalisis. IP65 berarti alat tahan debu dan guyuran air dari segala arah—ideal untuk pemasangan luar ruang.

Panduan memilih komponen tambahan

Pemilihan konfigurasi biasanya bertumpu pada lokasi pemasangan, jarak radio, dan cara integrasi ke sistem kontrol.

Rentang & aplikasi (ringkas)

Kategori aplikasi Kondisi umum Rekomendasi pemasangan
Tower crane di proyek perkotaan Banyak penghalang, radio multipath Pasang antena setinggi mungkin, gunakan bracket self-levelling, manfaatkan relai untuk lampu/sirene
Turbin angin & pra-commissioning Area terbuka & berangin Sensor di atas nacelle/tiang, integrasikan 4–20 mA ke SCADA farm
Pelabuhan & crane ship-to-shore Angin kencang, kabut asin Periksa periodik korosi pada dudukan, gunakan sirene keras dari relai
Gedung tinggi / fasilitas atap Jangkauan radio dipersingkat Posisikan repeater/receiver lebih dekat, jaga jalur LOS (line-of-sight)
Area industri kimia Interlock keselamatan 4–20 mA ke PLC + logika tripping, relai untuk pre-alarm lokal

Aksesori yang umum

  • bracket self-levelling (sudah termasuk dalam paket),

  • antena radio eksternal (sudah termasuk),

  • tiang pemasangan (mast) dan clamp,

  • kabel ke lampu beacon/sirene (untuk relai alarm),

  • modul AI PLC tambahan (bila kanal 4–20 mA terbatas).

Faktor yang memengaruhi hasil

  • Halangan fisik (bangunan, crane lain) yang mengurangi jangkauan radio.

  • Turbulensi lokal dekat struktur—tempatkan sensor pada titik yang representatif.

  • Kondisi baterai sensor; lakukan inspeksi berkala sesuai jadwal.

  • Kalibrasi/pengecekan berkala terhadap standar lapangan bila diperlukan oleh SOP HSE.

Panduan cara menggunakan produk langkah demi langkah

Contoh konteks: pemantauan angin pada tower crane di proyek gedung bertingkat.

  1. Survei lokasi
    Tentukan titik pemasangan sensor di puncak crane dengan jalur angin paling bebas. Pastikan antena receiver pada unit display memiliki line-of-sight terbaik ke sensor.

  2. Pasang bracket self-levelling
    Kunci bracket ke tiang crane. Bracket ini membantu sensor tetap tegak walau tiang tidak benar-benar vertikal.

  3. Pasang sensor & baterai
    Masukkan baterai monocell D 1,5 V ke kompartemen sensor. Kencangkan sensor pada bracket, hindari vibrasi berlebih.

  4. Pasang antena radio pada unit display
    Tempatkan unit display di kabin operator atau panel terdekat. Sambungkan antena radio dan pastikan penempatannya tidak terhalang rangka logam tebal.

  5. Nyalakan unit display & lakukan pairing
    Ikuti menu untuk menyambungkan sensor ke receiver. Periksa indikator sinyal. Bila sinyal lemah, perbaiki posisi antena.

  6. Atur satuan & ambang alarm
    Pilih km/h atau m/s sesuai SOP. Set pre-alarm (mis. 12 m/s) dan alarm utama (mis. 15 m/s) sesuai kebijakan HSE proyek.

  7. Uji relai alarm
    Hubungkan relai ke lampu beacon/sirene. Simulasikan ambang alarm untuk memastikan lampu/sirene aktif.

  8. Integrasi 4–20 mA (opsional)
    Sambungkan output analog ke AI PLC/SCADA. Skalakan kanal agar 4 mA = 0 m/s dan 20 mA = 50 m/s (atau sesuai konfigurasi pabrik).

  9. Operasi harian
    Operator memantau layar. Saat pre-alarm berbunyi, tunda operasi berat dan evaluasi. Saat alarm utama aktif, hentikan pengangkatan sesuai SOP.

  10. Perawatan berkala
    Periksa kondisi baterai, kebersihan cups sensor, kekencangan baut bracket, dan uji fungsi alarm/relai minimal mingguan.

Kesimpulan dan rekomendasi

PCE-WSAC 50W 230 memadukan sensor angin yang akurat dengan transmisi radio 2,4 GHz, tampilan lokal, relai alarm, dan keluaran 4–20 mA—paket yang pas untuk pengawasan angin pada crane, turbin, dan fasilitas industri. Perlindungan IP65, akurasi terukur (±1 km/h pada rendah dan ±3% pada tinggi), serta jangkauan radio luas membuatnya tangguh di lapangan.

Siapa yang paling diuntungkan?

  • Kontraktor dan perusahaan rental crane yang memerlukan alarm angin dan interlock sederhana.

  • Farm turbin angin yang memantau kecepatan sebelum/selama commissioning.

  • Fasilitas industri/kimia yang membutuhkan interlock berbasis angin (penutup tangki, akses atap, dsb.).

  • Kampus/teaching lab yang ingin mendemonstrasikan pemantauan angin terintegrasi ke PLC.

Jika Anda membutuhkan pencatatan data onboard/USB, pertimbangkan integrasi ke PLC/SCADA agar histori tersimpan otomatis. Namun untuk aplikasi alarm dan pemantauan real-time yang andal, PCE-WSAC 50W 230 sudah sangat memadai.

FAQ singkat

  1. Apakah sistem ini bisa dipasang di beberapa crane sekaligus?
    Bisa. Setiap crane memakai satu set sensor + unit display. Data dapat dikumpulkan ke SCADA melalui kanal 4–20 mA masing-masing.

  2. Bagaimana jika jangkauan radio kurang di area gedung padat?
    Perbaiki posisi antena (lebih tinggi/LOS). Bila perlu, tempatkan unit display lebih dekat ke sensor.

  3. Apakah ada pencatatan data internal?
    Tidak disebutkan. Gunakan 4–20 mA ke PLC/SCADA untuk logging dan pelaporan.

  4. Seberapa tahan alat terhadap hujan?
    Unit dan sensor ber-IP65: terlindung debu dan guyuran air. Pastikan konektor dan dudukan terpasang rapi.

  5. Berapa akurasi pengukuran?
    ±1 km/h di 4–15 km/h dan ±3% di 16–180 km/h.

  6. Bisa pakai satuan m/s?
    Ya, unit mendukung km/h, mph, dan m/s.

Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya pemantauan angin yang andal untuk keselamatan dan kepatuhan HSE di berbagai sektor. Kami melayani klien bisnis dan industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti PCE-WSAC 50W 230 serta perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan kontrol operasi, meminimalkan risiko, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi pemantauan angin pada utilitas dan proses, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi Air Flow Meter Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

Bagikan artikel ini

Butuh Bantuan Pilih Alat?

Author picture

Tim customer service CV. Java Multi Mandiri siap melayani Anda!

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.