Pengertian dan Jenis Lahan Sawah Pasang Surut

Pengertian dan Jenis Lahan Sawah Pasang Surut

Daftar Isi

Jenis Lahan Sawah Pasang SurutSebelumnya penting untuk mengetahui apa itu lahan sawah pasang surut?lahan sawah pasang surut merupakan lahan sawah pertanian yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut yang dipakai sebagai pasang surutnya air laut yang berperan sebagai sumber pengairannya.

Pengertian dan Jenis Lahan Sawah Pasang Surut

Pengertian dan Jenis Lahan Sawah Pasang Surut

Ketika malam hari, saat air laut mulai pasang maka petani perlu melakukan pengaturan jumlah air yang masuk. Dengan begitu Anda dapat  menjumpai lahan sawah pasang surut di sekitar pesisir dan beberapa lokasi tertentu seperti Kalimantan, Papua, serta Sumatera. Umumnya petani akan melakukan penanaman ketika musim kemarau di bulan Juli hingga bulan September, dan pada saat itu kondisi air laut akan mengalami penyusutan.

Sementara ketika bulan Desember hingga Mei lahan persawahan tidak dapat dipakai karena meningginya debit air. Tidak hanya itu saja, pada bulan – bulan tersebut juga bertepatan dengan musim hujan. Berikut ini adalah beberapa jenis lahan sawah pasang surut yang dapat diketahui yaitu sebagai berikut :

1. Lahan salin

Lahan salin dapat diartikan sebagai lahan pasang surut yang terintrusi air laut selama lebih dari 4 bulan dalam jangka waktu satu tahun. Maka dari itu lahan salin ini memiliki kandungan natrium dalam air tanah lebih dari 8%. Sedangkan untuk tipologi lahan salin dapat digunakan menjadi lahan potensial, bergambut atau potensial.

2. Lahan sulfat masam

Lahan sulfat masam merupakan lahan yang mempunyai kadar lapisan pirit atau sulfidik lebih dari 2% pada kedalaman yang kurang dari 50 cm. Pada umumnya lahan sulfat masam ini terbagi menjadi dua jenis yaitu lahan sulfat masam potensial dan lahan sulfat masam aktual. Untuk lahan sulfat masam potensial mempunyai lapisan pirit yang belum teroksidasi, sedangkan untuk lahan sulfat masam aktual mempunyai lapisat pirit yang sudah teroksidasi yang ditandai dengan adanya horizon sulfidik dengan pH kurang dari 3,5.

3. Lahan gambut

Lahan gambut ini merupakan sebuah lahan yang memiliki kandungan karbon organik jenuh air sekitar 12 – 18 % atau bahkan tidak pernah jenur air yang memiliki kandungan karbon organik berkisar 10%. Untuk lahan gambut ini terdiri dari beberapa macam seperti lahan bergambut dengan ketebalan gambut yang mencapai 20 – 50 cm, lahan gambut dangkal dengan ketebalan gambut mencapai 50 hingga 100 cm, serta lahan gambut sedang dengan lapisan gambut yang berkisar 100 – 200 cm, ada juga lahan gambut dalam yang memiliki ketebalan lapisan gambut sekitar 200 – 300 cm.

Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.