Bayangkan ruang QC sebuah pabrik gula sesaat sebelum audit besar dimulai. Batch terakhir tampak sempurna—jernih, manis, dan aromanya menggoda—namun satu parameter belum terkonfirmasi: rotasi optik. Jika nilai itu meleset beberapa garis saja, derajat gula (°Z) yang diturunkan bisa bias, keputusan “lulus mutu” tertunda, dan lini produksi mengantre panjang. Di sisi lain, seorang dosen kimia fisik hendak mendemonstrasikan kiralitas: mahasiswa harus melihat sendiri bagaimana larutan memutar bidang polarisasi—bukan sekadar membaca angka digital—agar konsepnya benar-benar “klik”.
Keresahan yang muncul selalu sama: kita butuh pengukuran yang stabil, presisi, dan dapat dipercaya, tetapi juga transparan secara proses, sehingga pengguna melihat apa yang terjadi, bukan hanya percaya pada layar. Banyak instrumen digital modern memang cepat, tetapi terkadang “mengaburkan” pengalaman optik dasar yang ingin diajarkan.
Di titik inilah WXG-4, polarimeter manual bergaya klasik, menawarkan jawaban: perangkat dengan cahaya natrium 589 nm, rentang ±180°, akurasi ±0,05°, vernier 0,05°, dan tabung pengukuran hingga 200 mm—dengan bidang pandang yang bisa Anda amati langsung melalui okuler. Ia merangkum kejujuran sains dasar dengan performa yang siap dipakai di QC dan pendidikan.
Mengenal dasar teknologi
Secara sederhana, polarimeter mengukur seberapa jauh bidang polarisasi cahaya diputar oleh larutan optik aktif (kiral). Bayangkan Anda memakai dua filter kacamata polarisasi. Ketika sudutnya selaras, cahaya menembus; saat salah satu filter diputar, gelap—lalu terang lagi ketika sudut pas. Larutan kiral bertindak seperti “pemutar kecil” yang menggeser sudut itu. WXG-4 menyorotkan cahaya natrium (589 nm) melewati larutan di tabung 100–200 mm, lalu Anda memutar analiser hingga dua bidang pada okuler terlihat seterang sama—titik nol. Sudut yang Anda baca adalah rotasi optik larutan.
Keunggulan konsep manual ini—dibanding sekadar membaca angka digital—adalah keterlibatan visual: operator melihat kondisi keseimbangan terang–gelap dan memahami sensitivitas terhadap panjang tabung, konsentrasi, dan suhu. Dalam pendidikan, pengalaman ini memperkuat konsep rotasi spesifik dan proporsionalitas. Di QC, polarimeter manual yang stabil memberi ketertelusuran (traceability) sangat baik saat diaudit: proses baca-bandingnya jelas, titik nolnya nyata, bukan kabut algoritma.
Kenalkan produk/alatnya secara spesifik
WXG-4 adalah disc polarimeter manual untuk mengukur rotasi optik ±180° dengan akurasi ±0,05° dan vernier 0,05°. Ia menggunakan sumber cahaya natrium 589 nm yang menghasilkan bidang pandang kontras pada okuler, sehingga operator dapat menyeimbangkan terang–gelap dengan presisi. Tabung sampel standar 100 mm dan 200 mm memberi fleksibilitas sensitivitas: semakin panjang tabung, semakin besar sudut putar untuk konsentrasi yang sama (ibarat memperpanjang “lintasan” interaksi cahaya–molekul).
Apa yang membuatnya menonjol?
-
Presisi klasik: vernier 0,05° dan disc skala 1°—mudah dibaca, mudah diaudit.
-
Optik solid: lampu natrium 589 nm (garis-D) yang sesuai praktik polarimetri standar.
-
Kelengkapan praktis: paket umum mencakup tabung 100/200 mm berikut sealing ring, siap pakai untuk kerja harian dan praktikum.
Dibanding kompetitor sekelas, WXG-4 dari Bante mengemas bodi kompak dengan dimensi sekitar 500 × 135 × 330 mm dan bobot sekitar 5 kg (variasi tergantung vendor), power AC 220 V/50 Hz (tersedia opsi 110 V/60 Hz), serta magnifier 3× untuk membantu pembacaan skala—kombinasi yang jarang serapi ini di kelas manual.
Fitur “signature”: okuler dengan medan pandang jelas dan disc skala berpadu vernier—pengguna bisa “menemukan nol” dengan sensitivitas 0,05°, yang pada praktik QC gula atau farmasi pemula sudah sangat memadai.
Desain dan ergonomi
Secara visual, WXG-4 tampil sebagai instrumen bench-top ramping: tabung dipasang dari depan, okuler di bagian belakang atas, dan disc skala plus vernier di sisi yang mudah dijangkau jari operator. Dimensi katalog Bante menyebut 500 × 135 × 330 mm dengan bobot sekitar 5 kg—cukup mantap agar stabil saat Anda memutar vernier, namun masih mudah dipindahkan antar meja. Vendor lain terkadang mencantumkan varian ukuran/bobot yang sedikit berbeda (mis. 510 × 135 × 250 mm, 7–7,6 kg), jadi sebaiknya verifikasi dengan pemasok Anda.
Material rangka dirancang kuat untuk lingkungan lab; panel matte membantu meminimalkan silau. Pegangan fokus di dekat okuler memudahkan pengguna berkacamata, sementara knob analiser dan vernier memiliki resistansi putar yang “pas”—tidak terlalu ringan (agar tidak melompat) dan tidak terlalu berat (agar tidak melelahkan). Hasilnya: kontrol halus saat mencari titik keseimbangan terang–gelap.
Antarmuka dan pengalaman pengguna
Tidak ada layar sentuh di sini—itulah poinnya. WXG-4 menempatkan kendali pada tangan dan mata pengguna:
-
Okuler & medan pandang: Anda menyeimbangkan dua bidang terang–gelap sampai batasnya “hilang”.
-
Disc skala 1° + vernier 0,05°: setelah keseimbangan tercapai, baca skala utama, lalu vernier untuk pecahan sudut.
-
Magnifier 3×: memudahkan pembacaan skala terkecil.
-
Sakelar lampu dan fokus: set sederhana namun efektif.
Pengalaman ini sangat disukai dalam pengajaran—mahasiswa melihat dengan mata kepala bagaimana sinyal optik muncul—dan diapresiasi di QC yang menuntut transparansi metode. Tidak ada menu tersembunyi, tidak ada “mode gelap”; hanya sains optik yang terlihat.
Fitur-fitur cerdas/unggulan
Meski manual, WXG-4 tetap “cerdas” lewat rancangan optik–mekanisnya:
-
Sumber cahaya natrium 589 nm
Memastikan panjang gelombang baku polarimetri sehingga data dapat dibandingkan antar-instrumen/antar-hari. Manfaat nyata: konsistensi dan kepatuhan terhadap praktik standar. -
Vernier 0,05° + magnifier 3×
Memperbesar detail pembacaan hingga 0,05°, cocok untuk QC gula awal, bahan kiral farmasi, dan praktikum. Manfaat: repeatability meningkat tanpa elektronik rumit. -
Tabung 100/200 mm
Fleksibel menyesuaikan sensitivitas: 200 mm untuk larutan encer, 100 mm untuk penggunaan umum. Manfaat: S/N lebih baik pada sampel lemah tanpa mengubah instrumen. -
Kelengkapan siap pakai
Umumnya disertai sealing ring dan kabel daya—mengurangi waktu setup.
Kontrol eksternal dan integrasi sistem
Sebagai polarimeter manual, WXG-4 tidak menyediakan port komunikasi (USB/RS-485) atau dukungan PLC. Alat ini dirancang untuk pengukuran mandiri dengan pencatatan manual ke lembar kerja/LIMS. Di fasilitas yang menuntut integrasi, pendekatan umum adalah:
-
Prosedural: hasil dibaca–dicatat oleh operator, lalu dimasukkan ke LIMS atau lembar inspeksi.
-
Digitalisasi ringan: kamera dokumentasi di stasiun QC untuk merekam posisi disc/vernier bersamaan dengan ID sampel, sehingga jejak audit tetap kuat walau instrumen non-digital.
Jika Anda mencari integrasi otomatis (°Z langsung, perhitungan konsentrasi, logging USB), pertimbangkan polarimeter digital. Namun bila fokus pada pembelajaran konsep, ketertelusuran visual, atau kemandirian dari elektronik, WXG-4 justru berada di habitat idealnya. (Spesifikasi pabrikan menegaskan karakter manual dan ketiadaan antarmuka digital.)
Spesifikasi teknis lengkap
Parameter | Nilai |
---|---|
Rentang ukur | ±180° (optical rotation) |
Skala utama / Vernier | 1° / 0,05° |
Akurasi | ±0,05° |
Sumber cahaya | Lampu natrium |
Panjang gelombang | 589 nm (garis-D) |
Panjang tabung | hingga 200 mm (umum 100 & 200 mm) |
Kaca pembesar | 3× (bantu baca skala) |
Catu daya | AC 220 V / 50 Hz (opsi 110 V / 60 Hz) |
Dimensi (≈) | 500 × 135 × 330 mm |
Bobot (≈) | 5 kg |
Catatan: beberapa distributor mencantumkan dimensi/bobot berbeda tipis (mis. 510 × 135 × 250 mm, 7–7,6 kg). Ini biasanya terkait varian pembuatan atau paket aksesori; konfirmasikan ke pemasok Anda.
Penjelasan awam:
-
Vernier 0,05° ibarat punya “penggaris tambahan” yang memperinci pembacaan sampai seperdua puluh derajat—cukup sensitif untuk pengujian harian.
-
589 nm adalah warna kuning natrium, standar klasik polarimetri; konsistensi panjang gelombang = hasil yang bisa dibandingkan.
-
Tabung 200 mm memberi “lintasan lebih panjang”, sehingga sudut putar terbaca lebih besar pada sampel lemah—mirip memperbesar efek agar mudah diukur.
Panduan memilih komponen tambahan
Alih-alih pump head atau tube seperti pada pompa, ekosistem polarimeter berfokus pada tabung sampel, standar kuarsa/sukrosa, dan aksesori kebersihan.
Aksesori penting:
-
Tabung 100 mm & 200 mm: 100 mm serbaguna; 200 mm untuk sampel encer agar sensitivitas meningkat.
-
Standar kuarsa/sukrosa: untuk verifikasi/kalibrasi harian; standar kuarsa memiliki rotasi tetap (±nilai tertentu).
-
Sealing ring tahan kimia: pastikan kompatibel dengan pelarut organik yang digunakan.
-
Kit pembersih optik: bebas-lint, cairan pembersih kaca, blower untuk mengusir debu.
Rekomendasi kombinasi ringkas:
Kebutuhan | Tabung & standar | Pengaturan disarankan | Catatan |
---|---|---|---|
QC gula (larutan sedang–pekat) | 100 mm + standar sukrosa | Pembacaan vernier 0,05° | Cepat, cukup akurat untuk screening. |
Larutan sangat encer / penelitian | 200 mm + standar kuarsa | Sensitivitas ↑ (S/N lebih baik) | Panjang tabung tingkatkan sinyal. |
Pengajaran | 100 mm + kuarsa ±10° | Tunjukkan hubungan c, l, α | Mahasiswa “melihat” konsep langsung. |
Pelapisan organik/pelarut agresif | 100–200 mm + sealing ring kompatibel | Periksa kompatibilitas material | Mencegah bocor/serapan pelarut. |
Faktor yang memengaruhi hasil aktual:
-
Suhu (rotasi optik bergantung suhu; gunakan kondisi konsisten).
-
Kebersihan tabung (gores/film tipis memecah cahaya → bias).
-
Gelembung (bertindak seperti prisma mini; hindari saat mengisi).
-
Panjang tabung terukur (gunakan nilai L aktual saat menghitung rotasi spesifik).
-
Pelarut & konsentrasi (indeks bias berbeda dapat mengubah sensitivitas).
Aplikasi nyata
1) Industri gula – Verifikasi derajat putar
Laboratorium pabrik memeriksa rotasi optik larutan sukrosa dari sampel proses klarifikasi. Dengan tabung 100 mm, operator memutar vernier sampai medan pandang seimbang dan mencatat α. Hasil ini menjadi dasar penghitungan °Z (dengan perhitungan lanjut, bila diperlukan). WXG-4 memberi jejak visual—auditor melihat proses bukan hanya angka.
2) Farmasi – Bahan baku kiral
Sebelum melangkah ke QC akhir, tim R&D memverifikasi bahan baku kiral pada konsentrasi rendah menggunakan tabung 200 mm agar sinyal lebih jelas. Dengan akurasi ±0,05°, perubahan kecil tetap terdeteksi, meminimalkan risiko batch uji gagal.
3) Pendidikan – Praktikum kimia fisik
Dosen menyiapkan standar kuarsa (mis. ±10°) untuk kalibrasi cepat. Mahasiswa mengukur serangkaian konsentrasi glukosa, memplot α vs c, dan mendiskusikan rotasi spesifik. WXG-4 membuat mereka benar-benar melihat prinsip polarisasi—“aha moment” yang sulit didapat jika semua serba otomatis.
4) Essential oils & pangan
Produsen minyak atsiri ingin menilai kemurnian melalui rotasi optik. WXG-4 memungkinkan pengukuran non-destruktif dengan persiapan sederhana; vernier 0,05° cukup untuk membedakan lot yang mencurigakan.
Panduan penggunaan langkah demi langkah
1) Persiapan
-
Tempatkan instrumen di meja stabil & datar.
-
Pastikan tegangan sesuai (AC 220 V/50 Hz atau 110 V/60 Hz).
-
Nyalakan lampu natrium; tunggu beberapa menit hingga stabil.
2) Rekam titik referensi (nol)
-
Masukkan tabung kosong (atau pelarut murni).
-
Lihat melalui okuler; putar analiser hingga dua bidang seterang sama.
-
Kunci posisi dan catat pembacaan sebagai referensi. (Beberapa manual WXG-4 menguraikan prosedur “recording the reference point”.)
3) Isi sampel & hilangkan gelembung
-
Isi tabung hati-hati, hindari gelembung. Pasang sealing ring.
-
Bersihkan dinding luar tabung dari film/jejak.
4) Pengukuran
-
Pasang tabung sampel, amati medan pandang.
-
Putar analiser perlahan hingga kembali seimbang; baca skala 1° lalu vernier 0,05° (bantu magnifier 3×).
5) Perhitungan
-
Hitung rotasi spesifik bila perlu: ααα = α/(l·c), dengan l (dm) dan c (g/mL atau g/100 mL, sesuai metode).
-
Untuk °Z atau konsentrasi, gunakan persamaan/metode industri yang relevan.
6) Perawatan
-
Matikan lampu setelah selesai; biarkan mendingin sebelum disimpan.
-
Bersihkan tabung dan okuler dengan kit optik; simpan tabung di wadah anti-gores.
-
Ganti lampu natrium sesuai panduan pabrikan/manufaktur bila kinerja menurun. (Manual WXG-4 mencantumkan bagian penggantian lampu).
Kesimpulan dan rekomendasi
WXG-4 menghadirkan presisi klasik polarimetri: ±0,05°, vernier 0,05°, lampu natrium 589 nm, dan tabung hingga 200 mm—dengan pengalaman optik langsung yang memperkaya pemahaman. Ia ideal untuk:
-
Laboratorium pendidikan yang memprioritaskan visualisasi konsep dan keterampilan dasar.
-
QC gula & pangan yang membutuhkan alat andal, transparan, dan mudah diaudit.
-
R&D farmasi yang perlu verifikasi awal bahan kiral tanpa kompleksitas elektronik.
Jika kebutuhan Anda adalah pelatihan, traceability visual, dan kestabilan manual—WXG-4 adalah pilihan yang masuk akal. Bila Anda butuh logging digital, °Z otomatis, atau integrasi PLC, pertimbangkan polarimeter digital sebagai pendamping.
FAQ singkat
1) Apakah WXG-4 bisa terhubung ke komputer (USB/PLC)?
Tidak. WXG-4 adalah polarimeter manual tanpa antarmuka digital; pencatatan dilakukan manual ke LIMS/lembar kerja.
2) Sumber cahayanya apa dan mengapa 589 nm?
Lampu natrium 589 nm (garis-D) adalah standar klasik polarimetri—panjang gelombang baku memudahkan perbandingan antar-instrumen.
3) Seberapa kecil pembacaan yang bisa dilakukan?
Vernier 0,05° dengan magnifier 3×—cukup untuk banyak aplikasi QC dan pendidikan.
4) Tabung mana yang sebaiknya dipakai: 100 mm atau 200 mm?
100 mm untuk kebanyakan aplikasi; 200 mm saat sampel encer agar sudut putar lebih mudah dibaca (sensitivitas naik).
5) Apakah ada standar untuk kalibrasi?
Gunakan standar kuarsa atau larutan sukrosa tersertifikasi untuk verifikasi/kalibrasi berkala. (Vendor menyediakan pilihan standar kuarsa dengan nilai rotasi tertentu.)
6) Berapa ukuran dan bobotnya?
Sekitar 500 × 135 × 330 mm, ≈5 kg (tergantung varian/vendor; beberapa listing menyebut angka yang sedikit berbeda).
“Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya polarimeter dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti WXG-4 dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan pengukuran rotasi optik, memastikan kontrol yang konsisten, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengujian gula, verifikasi bahan kiral, atau praktikum kimia fisik, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.”
Rekomendasi Polarimeter Unggulan untuk Kebutuhan Anda
-
Polarimeter Otomatis ATAGO AP-300
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter BANTE POL-200
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter BANTE WXG-4
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter Otomatis AMTAST WSG-3D
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter Otomatis AMTAST WSG-2D
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter Otomatis AMTAST SWZZ-3
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter Otomatis Gula AMTAST SWZZ-1SS
Lihat produk -
Alat Ukur Polarimeter Otomatis Gula AMTAST SWZZ-2SS
Lihat produk
Referensi
- Harizon, H., Kurnia, D., Sumiarsa, D., Herlina, T., Sinaga, S. E., Shiono, Y., Azmi, M. N., & Supratman, U. (2025). EXTRACTION AND CHARACTERIZATION OF PHENOLIC COMPOUNDS FROM THE STEM BARK OF SONNERATIA CASEOLARIS (LYTHRACEAE) AND THEIR POTENTIAL ANTIBACTERIAL ACTIVITY. Indonesian Journal of Chemistry, 25(2), 599–606. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id/ijc/article/download/98976/40957
- Mulyani, Y., Syafriansyah, W., Wulandari, A. P., Azhari, A., Purbaya, S., Sari, A. P., Pratama, G. B., Abdullah, F. F., Farabi, K., Supratman, U., & Shiono, Y. (2024). AROHYNAPENE A PRODUCED BY PENICILLIUM STECKII JB-NW-2-1 ISOLATED FROM AVICENNIA MARINA (FORSSK.) VIERH AND ITS CYTOTOXIC ACTIVITIES. Indonesian Journal of Chemistry, 24(2), 560–566. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id/ijc/article/download/83982/38478