cara menanam kentang

Cara Menanam Kentang

Daftar Isi

Cara Menanam Kentang – Kentang merupakan tanaman sayuran perdu semusim dan berumbi yang berkembang biak melalui umbi. Tanaman kentang akan tumbuh subur pada daerah dataran tinggi yang beriklim dingin karena bila tumbuh di dataran rendah dengan suhu udara tinggi maka kentang akan sulit membentuk umbi.

cara menanam kentang

Daerah dengan ketinggian 1000 – 2000 mdpl dengan suhu udara antara 14 – 22 C adalah daerah yang tepat untuk membudidayakan tanaman kentang. Selain itu paling tidak daerah tersebut juga mempunyai curah hujan antara 1000 – 1500 mm/tahun.

Kondisi tanah yang sesuai untuk tanaman kentang adalah tanah yang gembur dan kaya unsur hara bukan tanah yang keras dan padat karena akan menghambat pembentukan dan perkembangan umbi.

Apabila Anda tertarik untuk membudidayakan tanaman kentang maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk membudidayakan tanaman pangan ini.

Cara menanam kentang yang baik :

1. Pengolahan Lahan

Tanah pada lahan yang akan digunakan untuk membudidayakan kentang harus Anda gemburkan lebih dahulu dengan cara dibajak atau dicangkul dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Pada tanah dengan kondisi tertentu penggemburan dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali dan dilanjutkan dengan penjemuran minimal satu minggu.

Kemudian buatlah bedengan dengan lebar 80 cm, tinggi 10 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Buatlah jarak kurang lebih 40 cm antar bedengan agar air hujan tidak menggenangi bedengan.

Dengan pembuatan bedengan ini maka tanaman kentang akan terhindar dari genangan air hujan, tanaman kentang sendiri merupakan tanaman yang sensitif terhadap tanah yang terlalu basah atau terlalu kering.

Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan disini adalah tingkat keasaman tanah, tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH netral atau sekitar 7 pH. Ukur tingkat pH tanah lebih dahulu menggunakan soil pH Meter untuk mengetahui nilai pH tanah, bila terlalu asam (jauh di bawah 7 pH) maka lakukan pengapuran lebih dahulu pada tanah tersebut.

2. Pemberian Pupuk Dasar

Setelah lahan siap maka selanjutnya Anda perlu memberikan pupuk dasar dengan cara disebar di atas bedengan secara merata. Disarankan Anda menggunakan pupuk kandang yang telah matang dengan dosis 20 – 30 ton per hektar lahan, Anda juga bisa menambahkan pupuk NPK sebanyak 300 – 350 kg per hektar lahan. Kemudian pupuk ditutup kembali menggunakan tanah agar tidak tergerus air hujan dan dibiarkan selama 10 – 15 hari sebelum bisa ditanami.

3. Persiapan Bibit dan Cara Menanam Bibit

Pilihlah umbi kentang yang sehat dan tidak terinfeksi penyakit yang dipanen di umur yang sudah mencukupi dimana umbi sudah cukup tua dan cukup kuat. Pilih umbi dengan bobot umbi 30 – 45/50 gram atau 45/50 – 60 gram dengan besar rata – rata 30 – 35 mm atau 45 – 50 mm yang memiliki 3 – 5 mata tunas.

Biasanya varietas kentang Granola, Cipanas, Atlantik M, Repita, Amabile dan Maglia adalah yang paling banyak digunakan. Untuk mendapatkan umbi yang baik Anda dapat memilih umbi sebagai berikut :

  • Umbi yang baik adalah umbi yang bertunas, kuat dan telah melewati proses penyimpanan selama 4 bulan setelah panen
  • Pilih bibit yang sudah memiliki tunas kurang lebih 2 cm dengan jumlah tunas mencapai 3 – 5 tunas/umbi
  • Pastikan umbi memiliki permukaan yang mulus dan bebas dari cacat

Kemudian bedengan yang sudah disiapkan dibuat garitan untuk menanam umbi dengan jarak 20 atau 30 cm. Tanam umbi pada garitan tersebut kemudian ditimbun dengan tanah sehingga membentuk guludan setinggi 15 – 20 cm.

4. Pemeliharaan Tanaman

Setelah proses penanaman maka proses perawatan menjadi hal penting yang harus dilakukan agar budidaya kentang membuahkan hasil yang maksimal, proses perawatan ini meliputi :

  • Penyiangan : proses ini dilakukan bila pada lahan ditumbuhi rumput dan gulma yang dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan. Biasanya proses ini dilakukan pada saat tanaman berusia 1 bulan setelah ditanam dan dilakukan lagi setelah tanaman berumur 2 bulan kemudian setelah tidak perlu lagi karena biasanya tanaman kentang sudah rimbun.
  • Penyiraman : Proses penyiraman ini dilakukan menyesuaikan kondisi lahan, apabila lahan sudah terlalu kering maka segera lakukan penyiraman, bila sudah cukup basah maka penyiraman tidak perlu dilakukan.
  • Pemupukan susulan : proses ini cukup dilakukan setelah tanaman berumur 20 hari yang dapat dilakukan dengan cara menaburkannya diantara lubang tanam yang sudah ditanam umbi kentang dengan dosis :
    • Pupuk Urea 500 kg/h
    • Pupuk ZA 150 kg/h
    • Pupuk KCL 100 kg/h
    • Pupuk SP36 400 kg/h
  • Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya maka pangkaslah bunga tersebut untuk mencegah perebutan unsur hara sehingga umbi dapat tumbuh dengan baik.

5. Pengendalian Hama Penyakit

Sama halnya dengan budidaya jenis tanaman pada umumnya, tanaman kentang juga memerlukan pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian ini sebaiknya dilakukan sejak dini, sebab hama dan gulma akan susah dikendalikan bila sudah terlanjur parah dan dibiarkan.

Hama dan gulma seperti orong – orong, trips, ulat grayak, penggerek umbi, kutu daun, ulat tanah, ulat penggulung daun, busuk umbi, layu fusarium, bercak daun, layu bakteri, busuk daun dsb biasanya menyerang tanaman kentang.

6. Pemanenan

Apabila tanaman kentang sudah berumur 80 – 120 hari maka Anda sudah dapat memanennya, umur pemanenan ini setiap jenis variaetas berbeda – beda. Pastikan tanaman kentang dipanen pada umur yang tidak terlalu mudah maupun terlalu tua. Pemanenan yang dilakukan pada umur yang masih muda menyebabkan kualitas umbi belum terlalu baik karena karbohidrat belum terbentuk sempurna, begitu juga bila terlalu tua maka kualitas umbi juga rendah karena resiko kerusakan umbi tinggi.

Lakukan pemanenan dengan hati – hati agar tidak merusak umbi, bila tanah sangat gembur maka pemanenan bisa dilakukan dengan mengeruk menggunakan tangan karena lebih efektif dan resiko kerusakan umbi sangat kecil. Kentang yang sudah dipanen dibiarkan lebih dahulu agar tanah mengering dan mudah dibersihkan, barulah kentang dapat dikumpulkan dalam karung untuk diangkut.

Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.