HT-ST-02 Clamping Table meja clamping presisi tinggi untuk pengukuran, perakitan, dan aplikasi industri

HT-ST-02 clamping table: stabilitas dan daya cengkeram optimal

Daftar Isi

Bayangkan Anda bekerja di sebuah laboratorium pengujian kualitas kosmetik. Di hadapan Anda, ada tutup botol serum, sangat tipis dan mulus permukaannya. Anda diminta mengukur “momen putar” (torque) saat membuka tutup tersebut—angka kecil, presisi tinggi, tanpa menggoyang atau merusak sampel. Namun ketika menaruh sampel di meja uji biasa, tutup itu bergerak sedikit, geser, atau malah tergores oleh penjepit kasar. Hasil pengukuran menjadi tak konsisten—kadang 0,12 N·m, kadang 0,15 N·m—padahal toleransinya hanya ±0,01 N·m.

Atau: di sebuah lini produksi gagang pintu (door handle), perangkat uji momen buka/putar menangani banyak model berbeda; setiap kali sampel berubah, operator harus menyesuaikan posisi penjepit dan fixture. Waktu berhenti produksi (downtime) pun membengkak.

Inilah keresahan utama: bagaimana menjaga agar sampel tidak bergeser, tidak tergores, dan tetap bisa diuji dengan akurasi tinggi, sambil meminimalkan waktu setup?

Di tengah tantangan itu, muncullah solusi teknis: HT‑ST‑02 Clamping Table — meja penjepit cerdas untuk pengukuran momen putar (torque) yang dirancang khusus agar sampel kecil dan sensitif dapat diamankan secara presisi. Mari kita kenali lebih jauh teknologi ini sebagai solusi praktis di berbagai laboratorium dan lini produksi.

Mengenal Dasar Teknologi

Sebelum kita membedah HT‑ST‑02 secara spesifik, penting memahami prinsip kerja meja penjepit (clamping table) untuk pengukuran torque.

Prinsip Kerja Dasar (Analogi sehari-hari)

Bayangkan Anda ingin memutar pensil kecil — tapi agar pensil itu tidak bergeser, Anda menahan kedua ujungnya dengan klem lembut (bukan jepit keras). Anda memegangnya cukup erat agar tidak bergeser, tapi tidak terlalu kuat agar tidak merusaknya. Ketika Anda memutar pensil tersebut, Anda mengukur gaya (atau momen) yang Anda keluarkan.

Pada pengujian torque, sampel (tutup botol, gagang, engsel, dll.) diletakkan di atas meja dan dijepit oleh beberapa pin penjepit (clamp pins). Ketika motor atau form-factor penggerak memutar sampel, sensor torsi (torque gauge) mencatat gaya rotasi. Meja penjepit harus memastikan bahwa sampel tidak bergeser, tidak fleksibel, dan tetap berada di poros rotasi yang benar.

Keunggulan Konsep Dibanding Metode Konvensional

Metode konvensional bisa memanfaatkan jig khusus, collet (collet chuck), atau sistem penjepit mekanis generik. Namun kelemahannya:

  • Kerusakan pada permukaan — penjepit keras bisa membuat bekas atau goresan pada permukaan sampel sensitif.

  • Ketidakstabilan posisi — jika penjepit tidak tepat, sampel bisa bergeser sedikit saat rotasi, menghasilkan error.

  • Waktu setup lama — mengganti jig setiap model berbeda menghabiskan banyak waktu.

  • Kurang fleksibel — tidak cocok untuk sampel bermacam diameter atau bentuk.

Dengan meja penjepit seperti HT‑ST‑02, konsep dasarnya adalah: empat pin penjepit yang dapat disesuaikan posisi, dengan bahan permukaan yang lembut (biasanya urethane) agar cengkraman cukup tanpa merusak sampel, serta presisi tinggi dalam produksi agar pusat rotasi benar. Kombinasi ini memberikan kestabilan, fleksibilitas, dan kecepatan adaptasi yang sulit dicapai metode konvensional.

Mengenal Produk: HT‑ST‑02 Clamping Table

Sekarang mari kita kenali HT‑ST‑02 secara spesifik — apa yang membuatnya istimewa di antara banyak opsi meja penjepit.

  • Rentang ukuran sampel: bisa mengamankan sampel diameter 7 mm hingga 50 mm

  • Kapasitas beban momen nominal: hingga 5 N·m

  • Pin yang disertakan: menggunakan pin urethane (ST‑P02) dengan panjang 30 mm

  • Material konstruksi: kombinasi baja dan aluminium untuk kekuatan serta presisi

  • Berat sekitar: sekitar 300 g (meja). Pin tambahan masing-masing ~8 g per buah

  • Unsur “signature”: penggunaan pin penjepit urethane panjang (30 mm) yang menghasilkan cengkraman kuat tanpa meninggalkan bekas. Ini sangat ideal untuk sampel sensitif seperti wadah kosmetik atau tutup botol.

  • Kompatibilitas: dirancang sebagai attachment untuk seri HTGS / HTGA / eHT — yakni digunakan bersama alat pengukur torsi (torque gauge).

Dibanding kompetitor atau model “HT‑ST standar”, HT‑ST‑02 unggul terutama pada pin panjang (long clamp pin) yang memungkinkan menjepit sampel ramping atau produk dengan diameter kecil hingga 50 mm secara lebih fleksibel.

Teknologi kuncinya: permukaan poliuretan lembut pada pin, posisi pin yang dapat disesuaikan dengan presisi, dan struktur meja stabil yang menjaga pusat rotasi.

Desain dan Ergonomi

Mari kita bayangkan secara visual: HT‑ST‑02 adalah meja kecil, bundar atau persegi tergantung model, dengan empat lubang penempatan pin di sekitar pusat. Meja tersebut terbuat dari kombinasi logam (baja + aluminium), sehingga cukup kokoh dan tetap ringan.

  • Dimensi / Ukuran: meskipun katalog tidak selalu mencantumkan dimensi keseluruhan meja secara jelas, beratnya sekitar 300 g.

  • Material utama: baja & aluminium untuk struktur tubuh meja; pin menggunakan aluminium + inti urethane untuk permukaan cengkraman.

  • Tampilan fisik: relatif minimalis, permukaan pipih, lubang sekrup dan slot untuk memasang pin. Tidak ada elemen elektronik di tubuh meja (meja ini bersifat pasif).

  • Ergonomi / kemudahan penggunaan:

    1. Ringkas — ukuran kecil membuatnya mudah dipasang atau diganti.

    2. Mudah disetel — pin dapat dilepas, dipindah, diganti dengan jenis pin lain (notch pin, standard pin) sesuai bentuk sampel.

    3. Penggantian cepat — pengguna dapat mengganti pin tanpa alat kompleks, hanya kunci L (Allen wrench) seperti yang disediakan.

    4. Stabil — meskipun ringan, struktur internal dirancang cukup stabil agar tidak tergoyang saat rotasi.

    5. Kompatibel — karena ini adalah attachment, tidak memerlukan kontrol daya sendiri atau interface elektrik — cukup dipasang pada poros alat pengukur torsi.

Secara keseluruhan, desain HT‑ST‑02 memprioritaskan simplicity, fleksibilitas, dan kemudahan adaptasi.

Antarmuka dan Pengalaman Pengguna

Karena HT‑ST‑02 adalah meja pasif (attachment) dan tidak memiliki layar, tombol, atau interface elektronik, bagian ini terutama membahas interaksi pengguna dalam pemasangan dan penggunaan.

  • Pemasangan: pengguna memasang HT‑ST‑02 langsung ke poros alat torque gauge (seri HTGS/HTGA), umumnya dengan menggunakan sekrup atau mounting adaptor.

  • Penyesuaian pin: pin penjepit (ST‑P02) dapat dilepas atau digeser ke posisi yang sesuai untuk menjepit sampel diameter tertentu. Kunci Allen yang disertakan digunakan untuk mengencangkan pin.

  • Suara & haptik: ketika dipasang dan dikencangkan, pengguna merasakan klik atau tekanan ringan melalui kunci Allen — pengalaman sederhana dan langsung.

  • Navigasi & bahasa: karena tidak ada layar, “navigasi” di sini berarti bagaimana pengguna memilih posisi pin, jenis pin, dan orientasi meja — yang relatif intuitif dengan panduan manual.

  • Pengalaman operasional:

    • Setelah sampel dijepit, pengguna cukup memutar sampel (dengan motor atau sumber penggerak) dan alat pengukur torsi membaca momen.

    • Jika sampel diganti, pengguna dapat melepas pin dengan cepat dan mengganti posisi atau jenis pin baru dalam hitungan detik.

    • Tidak ada menu, tidak ada pengaturan digital — semua pengaturan bersifat mekanik.

Jadi pengalaman pengguna terasa “langsung” dan bebas dari kerepotan antarmuka digital — keuntungannya: tidak ada latensi, tidak ada gangguan firmware, dan sangat mudah dipelajari.

Fitur-Fitur Cerdas / Unggulan

Walau tampak sederhana, HT‑ST‑02 memiliki fitur-fitur teknis unggulan yang memoles performanya:

Fitur Unggulan Penjelasan Manfaat Nyata
Pin urethane panjang (30 mm) Memberi cengkraman lembut tetapi kuat Menjepit sampel ramping tanpa merusak permukaan
Posisi pin dapat disesuaikan Empat pin dapat dipindah ke posisi optimal Mendukung berbagai bentuk & diameter sampel
Kompatibilitas dengan berbagai jenis pin Bisa diganti dengan notch pins, standard pins, dll. Menyesuaikan dengan karakteristik permukaan sampel (licin, berlekuk, dll)
Konstruksi logam presisi Struktur baja + aluminium toleransi tinggi Stabilitas rotasi dan kekakuan tinggi
Ringan tapi kuat Berat hanya sekitar 300 g Mudah dilepas dan diganti tanpa beban signifikan
Tidak bergantung listrik / elektronik Tidak memerlukan power supply Tidak rentan kerusakan elektronik, operasional sederhana
Penggantian cepat Pin dan meja bisa diganti dalam hitungan detik Minim downtime saat berganti model sampel
Kapasitas momen hingga 5 N·m Cukup untuk banyak aplikasi pengujian buka/tutup Menjangkau banyak kebutuhan laboratori atau produksi

Manfaat nyata: pengguna tidak perlu membuat fixture khusus untuk tiap sampel, penggantian cepat menghemat waktu produksi, dan minim risiko kerusakan sampel atau kegagalan pengukuran akibat geseran.

Kontrol Eksternal dan Integrasi Sistem

Karena HT‑ST‑02 adalah bagian mekanik (attachment) dan tidak memiliki komponen elektronik, soal kontrol eksternal dan integrasi sistem lebih berhubungan dengan alat pengukur torsi dan sistem kontrol di mana attachment ini digunakan.

  • Integrasi dengan torque gauge / torque stand
    HT‑ST‑02 biasanya dipasangkan pada poros utama alat pengukur torsi (misalnya HTGS / HTGA series). Alat torsi itu sendiri bisa dihubungkan ke sistem kontrol eksternal, PLC, atau komputer melalui antarmuka (USB, RS-232, Ethernet tergantung model alat utama). Sehingga HT‑ST‑02 menjadi “perpanjangan mekanik” dari sistem pengukuran.

  • Komunikasi eksternal
    Meski HT‑ST‑02 sendiri tidak memiliki protokol komunikasi, sistem pengukuran yang menggunakannya bisa dikontrol lewat sinyal digital atau analog. Sebagai contoh: satu sistem PLC mengirim sinyal start ke torque gauge, mengumpulkan data momen secara real-time, dan mengirimkan hasil ke SCADA atau MES.

  • Fleksibilitas dan skalabilitas
    Jika sebuah lini produksi berkembang — misalnya ingin menambah otomasi otomatis (robot handling) — HT‑ST‑02 tidak menjadi hambatan: karena ia berfungsi sebagai fixture mekanis pasif, robot atau aktuator dapat tetap memposisikan sampel di meja penjepit, kemudian alat pengukur torsi bekerja seperti biasa. Anda tinggal merancang mekanisme manipulasi sampel di atasnya.

  • Keselarasan sistem kontrol
    Penting agar poros dan meja terintegrasi dengan baik — misalnya sinyal zeroing / zero-reset pada torque gauge saat sampel belum dijepit, kemudian perintah rotasi setelah sampel aktif dijepit. Dalam sistem terotomasi, timing dan sinyal kendali (start, stop, direction reversal) perlu diprogram agar siklus pengukuran berjalan mulus.

Ringkasnya: HT‑ST‑02 tidak “berbicara elektronika”, tapi ia sangat kompatibel dalam sistem kontrol total karena hanya perlu diperlakukan sebagai fixture mekanik yang konsisten dan akurat.

Spesifikasi Teknis Lengkap

Berikut ringkasan spesifikasi teknis HT‑ST‑02 beserta penjelasan analogi agar mudah dipahami:

Parameter Nilai / Rentang Penjelasan Awam / Analogi
Kapasitas momen nominal 5 N·m (500 N·cm) Seperti engsel kuat rumah tangga — bisa menangani momen hingga 5 newton‑meter
Diameter sampel yang dapat dijepit Ø 7 mm hingga Ø 50 mm Mirip memegang pipa kecil hingga kaleng lebar
Bobot meja ± 300 g Sekitar seberat sebuah smartphone tebal
Material meja Baja + aluminium Gabungan kuat dan ringan
Jenis pin bawaan ST-P02 (urethane) panjang 30 mm Permukaan lembut untuk menjaga cengkraman tanpa merusak sampel
Bobot pin tiap unit ± 8 g Hampir seperti peniti besar kecil
Material pin Aluminium + inti urethane (lapisan luar lembut) Menyerap tekanan permukaan tanpa merusak sampel
Jenis pin opsional Standard pin, notch pin, long clamp pin (versi 02) Menyesuaikan bentuk dan permukaan sampel
Kompatibilitas HTGS / HTGA / eHT series, hingga 5 N·m Cocok digunakan sebagai attachment alat pengukur torsi
Catatan batas penggunaan Tidak bisa digunakan pada alat dengan kapasitas 0,5 N·m (versi ringan) Jika alat Anda memiliki kapasitas rendah, gunakan versi meja ringan (HT‑STL)
Dimensi / ukuran pin spacing Lubang pin diatur sedemikian agar dapat menjepit diameter 7–50 mm; pin dipasang ke meja dengan sekrup (lihat dokumen katalog) Anda bisa memindah pin untuk sampel yang lebih besar atau kecil

Analogi: jika meja itu adalah “tangan” dan sampel adalah objek kecil yang Anda pegang, maka pin urethane adalah “jari lentur” yang menahan objek tanpa meninggalkan bekas. Kapasitas 5 N·m berarti tangan itu bisa menahan dan memutar objek dengan gaya cukup besar.

Penting dicatat bahwa spesifikasi di atas adalah nilai teoretis; hasil aktual bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal — seperti viskositas sampel, tekanan udara, gaya geser permukaan, panjang tube (jika ada), atau getaran dari sistem penggerak.

Panduan Memilih Komponen Tambahan

Agar HT‑ST‑02 bekerja optimal, terkadang Anda butuh memilih pin alternatif atau aksesori lainnya. Berikut panduan dan tabel rekomendasi:

Komponen Tambahan Umum

  • Jenis pin:

    • Standard pin (ST-P / ST‑P02) — cocok untuk sampel umum

    • Notch pin (ST‑01P) — cocok untuk sampel berlekuk atau dengan alur

    • Long clamp pin (ST‑02P) — khusus untuk sampel ramping atau bentuk memanjang

  • Adaptor mounting: bila poros alat utama tidak langsung sesuai dengan lubang meja

  • Kunci Allen (L-wrench): untuk pemasangan / pengencangan pin

  • Bracket / holder tambahan: untuk menjaga kestabilan sampel jika bentuk sangat tidak biasa

Tabel Rekomendasi Kombinasi & Flow Rate Tipikal (analog aplikasi)

Catatan: tabel ini adalah analogi “flow rate” dalam konteks aplikasi rotasi, bukan cairan. “Kecepatan rotasi” (rpm) bisa diibaratkan sebagai “flow rate”.

Tipe Sampel Jenis Pin Dianjurkan Diameter Sampel Kecepatan Rotasi Rekomendasi Catatan
Tutup botol kosmetik meliuk halus Long clamp pin (ST‑02P) 10–30 mm 10–50 rpm Pin panjang memberi jangkauan cengkraman agar stabil
Gagang pintu / door handle Standard pin 30–50 mm 5–20 rpm Torsi uji mungkin lebih besar, gunakan kapasitas penuh
Komponen elektronik kecil (katup, konektor) Notch pin (ST‑01P) 7–20 mm 20–100 rpm Pin berlekuk menyesuaikan bentuk alur konektor
Botol obat tetes Long clamp pin 8–15 mm 10–60 rpm Volume kecil, tetapi permukaan licin, butuh cengkraman lembut

Peringatan Faktor yang Memengaruhi Hasil Aktual

  • Viskositas / pelumas pada permukaan — permukaan yang berminyak bisa mengurangi gesek pin-sampel

  • Tekanan penjepit (clamp pressure) — terlalu rendah → sampel bergeser; terlalu tinggi → kerusakan

  • Panjang pin & sudut pemasangan — jika pin terlalu panjang atau ada sudut, gaya momen bisa menyimpang

  • Getaran dari motor atau sistem penggerak — resonansi bisa memicu pergeseran kecil

  • Panjang dan kelurusan adaptor / poros penggerak — jika poros berbelok sedikit, beban lateral menggangu

  • Temperatur / kelembapan — perubahan suhu bisa mempengaruhi kekerasan material pin (terutama urethane)

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, Anda dapat merancang kombinasi komponen tambahan yang optimal untuk memastikan hasil pengukuran dapat diandalkan.

Aplikasi Nyata (Case Studies)

Mari kita lihat bagaimana HT‑ST‑02 digunakan dalam situasi nyata di berbagai bidang:

1. Laboratorium Kosmetik / Kemasan

Sebuah perusahaan kosmetik ingin mengukur momen buka tutup jar krim. Tutupnya halus, bahan plastik lentur, permukaan glossy. Dengan HT‑ST‑02 dan pin urethane, tutup dapat dijepit tanpa bekas dan diuji pada 20 rpm. Karena setup cepat, ratusan sampel dapat diuji dalam satu sesi dengan konsistensi ±0,02 N·m.

2. Industri Otomotif / Komponen Mobil

Gagang pintu interior (door handle) diuji untuk kekuatan dan konsistensi torsi buka/tutup. HT‑ST‑02 digunakan sebagai meja penjepit pada alat torsi utama. Karena ukuran pegangan bisa besar (~40 mm), pin disesuaikan dan mesin pengujian besar diprogram untuk memutar dengan variasi kecepatan. Hasilnya, nilai torque antar batch komponen tetap dalam toleransi.

3. Industri Elektronik / Komponen Presisi

Konektor kecil, switch, tombol volume — tiap komponen memiliki bentuk lekat, celah, atau alur. Dengan pin notch (opsional) di meja HT‑ST, komponen tersebut bisa dijepit secara aman tanpa merusak bagian plastik halus. Uji momen putar (misalnya tombol klik) dilakukan dengan kecepatan tinggi (misalnya 50–100 rpm). Data membantu insinyur memastikan bahwa toleransi torsi tombol sesuai desain.

4. Medis / Farmasi

Botol obat tetes mata sering diuji kekencangan tutupnya agar tidak bocor, tetapi juga mudah dibuka. Meja penjepit normal akan merusak tutup tipis. Dengan HT‑ST‑02, sampel ditahan lembut namun stabil, dan pengujian torsi dapat dilakukan berulang tanpa degradasi permukaan. Hasil disimpan di sistem kontrol mutu untuk batch produksi.

5. Riset & Pengembangan Material

Dalam laboratorium riset, berbagai material baru akan diuji untuk karakteristik torsi (misalnya plastik baru, bahan campuran). Karena HT‑ST‑02 fleksibel (pin bisa diganti, posisi dapat diubah), peneliti dapat mencoba banyak variasi sampel tanpa membuat fixture baru setiap kali. Waktu setup lebih cepat, fokus riset lebih besar.

Dari kasus-kasus ini, jelas bahwa HT‑ST‑02 cocok untuk aplikasi yang membutuhkan: ketelitian tinggi, fleksibilitas sampel, penggantian cepat, dan minim dampak pada permukaan sampel.

Panduan Penggunaan Langkah demi Langkah

Berikut panduan praktis dari persiapan hingga pemeliharaan:

1. Persiapan Awal

  1. Siapkan alat torque gauge (misalnya HTGS / HTGA series) yang kompatibel.

  2. Pastikan adaptor poros (jika diperlukan) cocok dengan lubang dasar HT‑ST‑02.

  3. Pilih jenis pin yang sesuai (ST‑P02, ST‑01P, ST‑P) berdasarkan karakter sampel.

  4. Siapkan kunci Allen (biasanya disediakan).

2. Pemasangan Meja Penjepit

  1. Pasang HT‑ST‑02 ke poros alat torque gauge, sekrup dengan kunci Allen sampai kencang.

  2. Atur empat lubang pin agar posisi kasar sesuai diameter sampel.

  3. Pasang pin ke meja — sesuaikan jarak agar keempat pin menyentuh sampel secara merata.

  4. Kencangkan pin dengan kunci Allen.

3. Pemasangan Sampel

  1. Letakkan sampel (misalnya tutup botol) di tengah meja, kontak dengan pin.

  2. Pastikan penempatan yang simetris agar pusat rotasi di tengah.

  3. Kalau perlu, lakukan teknik “preload” kecil agar kontak sempurna tanpa tegangan tambahan.

4. Pengaturan & Penggunaan Fitur (Otomasi)

  1. Nyalakan torque gauge / sistem penggerak.

  2. Kalibrasi nol (zero) sebelum rotasi.

  3. Jalankan rotasi (misalnya 10 rpm, 30 rpm, atau variatif sesuai prosedur).

  4. Bacalah hasil momen (N·m) selama rotasi.

  5. Jika pengujian multi-point, Anda bisa memprogram ramp-up atau ramp-down (jika sistem penggerak mendukung).

  6. Jika terintegrasi dengan sistem PLC / SCADA, pastikan sinyal kontrol (start, stop, arah) sinkron dengan pengukuran.

5. Integrasi ke Sistem Kontrol Eksternal

  • Gunakan sinyal digital / analog dari torque gauge ke PLC untuk memulai pengujian otomatis.

  • Pastikan protokol komunikasi (USB, RS-232, Ethernet) alat utama support integrasi.

  • Program logika kontrol agar misalnya: setelah pengukuran selesai, actuator membuka sampel, Meja HT‑ST siap untuk sampel berikutnya.

  • Pastikan sistem sinyal zero/reset ketika pin belum dijepit, dan start rotasi setelah penekanan sampel stabil.

6. Tips Perawatan

  • Bersihkan pin dan permukaan meja dengan kain lembut dan alkohol isopropil secara berkala.

  • Hindari penggunaan bahan cair keras (asam, pelarut kuat) langsung ke pin urethane.

  • Periksa kekencangan pin setiap periode (misalnya mingguan).

  • Simpan pin cadangan agar bila ada yang aus, bisa diganti segera.

  • Hindari beban torsi melebihi 5 N·m agar tidak merusak struktur meja atau pin.

Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan HT‑ST‑02 berfungsi optimal dan awet dalam jangka panjang.

Kesimpulan dan Rekomendasi

HT‑ST‑02 Clamping Table adalah solusi dalam dunia pengujian momen putar (torque) untuk sampel kecil dan sensitif. Dari prinsip kerjanya yang sederhana hingga kemampuannya menjepit sampel tanpa merusak permukaan, HT‑ST‑02 menyajikan keseimbangan antara fleksibilitas dan presisi. Dengan fitur pin urethane panjang, kompatibilitas dengan alat torsi populer, dan kemudahan penggantian komponen, alat ini sangat ideal sebagai fixture mekanis dalam laboratorium maupun lini produksi.

Apakah HT‑ST‑02 cocok untuk Anda? Gunakan produk ini jika:

  • Anda menangani sampel diameter kecil (7 mm–50 mm)

  • Anda membutuhkan pengujian torsi yang sangat akurat dan konsisten

  • Anda ingin meminimalkan waktu setup ketika berganti model sampel

  • Anda ingin sistem pengukuran mudah diintegrasikan ke kontrol eksternal (PLC / sistem otomasi)

  • Anda ingin meminimalkan risiko kerusakan sampel akibat penjepit kasar

Namun, jika aplikasi Anda membutuhkan kapasitas torsi lebih besar dari 5 N·m atau sampel sangat besar (>50 mm), Anda mungkin perlu mempertimbangkan model meja tipe “wide table” (HT‑STW) atau sistem fixture lain.

FAQ 

  1. Berapa lama umur pin urethane?
    Umur tergantung frekuensi penggunaan, tekanan penjepitan, dan kondisi permukaan sampel. Jika permukaan tajam atau kasar sering dijepit, pin bisa aus dalam ratusan hingga ribuan siklus. Disarankan memiliki pin cadangan.

  2. Apakah HT‑ST‑02 dapat digunakan untuk alat torsi dengan kapasitas 0,5 N·m?
    Tidak direkomendasikan — HT‑ST‑02 lebih cocok untuk alat torsi dengan kapasitas hingga 5 N·m. Untuk alat 0,5 N·m, versi meja ringan (HT‑STL) lebih sesuai.

  3. Bagaimana cara memilih jenis pin yang tepat?

    • Permukaan halus & plastik — gunakan pin urethane (ST‑P02)

    • Permukaan berlekuk atau sampel dengan celah — gunakan notch pin (ST‑01P)

    • Sampel ramping atau memanjang — gunakan long clamp pin (ST‑P02 / ST‑02P)

  4. Bisakah meja ini digunakan dalam sistem otomatis penuh (robot handling)?
    Ya — karena HT‑ST‑02 adalah fixture mekanis pasif, robot atau aktuator dapat memposisikan sampel di atasnya, lalu alat torsi melakukan pengukuran seperti biasa. Pastikan integrasi sinyal kontrol sinkron.

  5. Apa yang harus dilakukan jika sampel bergeser saat rotasi?

    • Periksa tekanan penjepit (pastikan cukup tapi tidak berlebihan)

    • Pastikan pin menempel merata ke permukaan

    • Gunakan jenis pin yang lebih sesuai (contoh: notch pin untuk alur)

    • Periksa apakah adaptor poros lurus dan minim getaran

    • Kurangi kecepatan rotasi dan lakukan pra-penekanan (preload) ringan sebelum pengukuran


Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya meja penjepit torsi (clamping table) dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti HT‑ST‑02 Clamping Table dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan pengukuran momen putar (torque), memastikan kontrol yang konsisten, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengujian sampel, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi HT ST Clamping Table Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

Bagikan artikel ini

Butuh Bantuan Pilih Alat?

Author picture

Tim customer service CV. Java Multi Mandiri siap melayani Anda!

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.