HT-ST Clamping Table meja clamping presisi tinggi untuk aplikasi industri, laboratorium, dan proses perakitan

HT-ST Clamping Table Untuk Uji Torsi Sampel Mikro Yang Stabil & Akurat

Daftar Isi

Bayangkan Anda berada di laboratorium kualitas sebuah pabrik farmasi. Di hadapan Anda ada botol kecil obat tetes, berdiameter 10 mm — benda yang secara visual tampak sepele, namun keputusan hidup-mati mutu dan keamanan tergantung pada seberapa tepat Anda bisa menguji torsi tutupnya agar tidak bocor atau terlalu kencang. Dalam pengujian torsi, sampel kecil ini harus dijepit dengan sangat stabil, agar ketika putaran dijalankan (baik pembukaan ataupun penutupan) tidak ada slip, getaran, atau deformasi permukaan yang bisa menimbulkan kesalahan pengukuran.

Namun masalah muncul: bagaimana menjepit benda kecil, berbentuk silinder, dengan permukaan lembut atau sensitif, tanpa merusak atau mengubah karakteristiknya? Bila penjepitan terlalu kasar, permukaan akan lecet atau retak. Bila terlalu longgar, sampel bisa goyah saat momen torsi diterapkan. Bila penjepitan simetris tidak tepat, akan muncul momen tak diinginkan yang membebani sensor torsi.

Kegelisahan ini sering dialami oleh teknisi QC, pengembang produk kemasan, hingga peneliti di institusi riset: mencari alat penjepit yang cukup fleksibel untuk berbagai diameter kecil, namun cukup presisi dan kokoh agar pengujian bisa berjalan mulus tanpa “musuh tersembunyi” berupa slip atau defleksi.

Dan di sinilah HT‑ST Clamping Table muncul sebagai “pahlawan” yang menawarkan solusi: sebuah meja penjepit (clamping table) yang dirancang khusus untuk sampel berdiameter mikro, agar pengujian torsi bisa dilakukan dengan stabil, akurat, dan tanpa kompromi — tanpa merusak sampel. Mari kita kenali lebih dalam bagaimana teknologi ini bekerja, apa keunggulannya, dan bagaimana memilih serta menggunakannya secara optimal.

Mengenal Dasar Produk

Prinsip Kerja Sederhana (dengan Analogi)

Untuk memahami HT‑ST, bayangkan Anda ingin memutar batang kecil (misalnya pipa mini) yang berdiri di meja. Agar batang itu tidak goyah ketika Anda memutarnya, Anda memegang bagian atas dan bawahnya dengan penjepit yang kokoh. Tapi Anda harus memastikan cengkeraman cukup kuat agar tidak tergelincir, tanpa menekan terlalu keras agar batang tidak rusak.

HT‑ST Clamping Table menerapkan prinsip serupa: ia menjadi “meja kepala” di mana sampel silindris kecil dijepit dari satu sisi (atau dua sisi) secara mekanis melalui pin penjepit dengan permukaan lembut (biasanya urethane). Ketika pengujian torsi dilakukan (putaran, twisting), sampel tetap terjaga posisinya dengan stabil — semua tekanan diteruskan ke sensor torsi (HTGS atau sejenis) tanpa slip.

Dalam istilah teknis, HT‑ST “menjadi jembatan” antara sensor torsi (yang mengukur gaya rotasi) dan benda uji, membantu menjaga posisi dan meminimalkan gangguan mekanis tambahan. Tanpa meja penjepit khusus ini, pengguna sering kali harus membuat jig kustom atau improvisasi, yang rentan terhadap kesalahan dan keausan.

Keunggulan Konsep Dasar Dibanding Metode Konvensional

Metode konvensional sering melibatkan:

  • Jig buatan tangan atau adaptor kaku

  • Penjepitan menggunakan collet atau chuck standar

  • Solusi penahan sisi yang tidak ideal

Kekurangan dari metode konvensional meliputi:

  • Slip: ketika gaya torsi diterapkan, sampel bisa berputar relatif terhadap penjepit.

  • Kerusakan Permukaan: penjepit logam langsung menekan sampel bisa meninggalkan bekas atau meretakkan permukaan halus.

  • Ketidakfleksibelan: satu adaptor hanya cocok untuk diameter tertentu; ketika sampel berubah ukuran, jig baru perlu dibuat.

  • Ketidakstabilan: ketika benda sangat kecil, penjepit yang kurang presisi akan memberi getaran atau posisi menyimpang yang memengaruhi hasil.

Dengan sistem HT‑ST:

  • Permukaan pin penjepit dilapisi urethane (atau material serupa) untuk memberikan cengkeraman lembut namun kuat, mengurangi risiko kerusakan permukaan. (PCE Instruments menyebutkan pin urethane 10 mm)

  • Rentang diameter sampel yang bisa dijepit cukup lebar: antara 7 mm hingga 50 mm

  • Beban nominal torsi didesain hingga 5 Nm (untuk penggunaan umum kelas kecil)

  • Desain modular dan presisi memudahkan pertukaran pin atau adaptasi untuk berbagai bentuk sampel.

Singkatnya: HT‑ST memberikan solusi penjepitan yang fleksibel, aman bagi sampel, stabil di bawah loading torsi, dan menghindari kerumitan pembuatan jig khusus.

Spesifikasi Dan Fitur Produk

Apa yang Membuat HT‑ST Istimewa di Antara Kompetitor

HT‑ST bukan sekadar meja datar. Ia dirancang khusus untuk tipe pengujian torsi sampel kecil (miniature). Beberapa poin keistimewaan:

  • Integrasi dengan sensor torsi: Didukung sebagai pendukung untuk alat HTGS, HTGA, atau eHT.

  • Material dan finishing cermat: Elemen yang menyentuh sampel (pin penjepit) berlapis urethane agar tahan lama dan lembut terhadap sampel.

  • Rentang kompatibilitas besar: Bisa menjepit sampel silindris dari 7 mm sampai 50 mm diameter.

  • Desain modular: Pin penjepit (ST‑P) dapat diganti atau disesuaikan panjangnya (misalnya 10 mm) tanpa merombak struktur utama.

  • Kinerja torsi optimal: Beban nominal hingga 5 Nm memungkinkan pengujian tutup botol, konektor, tutup kemasan, kunci mini, dan lain-lain.

Fitur “Signature” atau Teknologi Kunci

Beberapa fitur khas HT‑ST:

  1. Pin Penjepit Berlapis Urethane
    Permukaan urethane berfungsi untuk mendistribusikan tekanan penjepitan secara lebih luas dan menambah gesekan tanpa merusak permukaan sampel.

  2. Desain Diameter Variabel (7‑50 mm)
    Ruang kemampuan menjepit yang luas memberikan fleksibilitas untuk beragam sampel tanpa harus mengganti meja.

  3. Kapasitas Torsi Nominal
    Meskipun dirancang untuk sampel kecil, HT‑ST mampu menangani torsi nominal hingga 5 Nm — cukup besar untuk banyak aplikasi pengemasan dan komponen kecil.

  4. Modularitas Pin dan Aksesori
    Pin ST‑P dapat diganti sesuai jenis sampel — silinder, pip, batang, tutup botol — memungkinkan adaptasi cepat dan pengurangan pengerjaan khusus.

  5. Integrasi dengan Sistem Pengujian Torsi
    Dirancang agar pengguna HTGS (atau alat torsi lain dalam rangkaian IMADA) tinggal meletakkan sampel pada HT‑ST dan langsung pengukuran bisa dilakukan.

Fitur-fitur inilah yang menjadikan HT‑ST bukan sekadar meja penjepit generik, melainkan solusi khusus untuk pengujian torsi presisi pada sampel mikro.

Desain dan Ergonomi

Tampilan Fisik, Material, Ukuran, Berat

Meskipun data publik lengkap sulit ditemukan, berikut poin-poin utama berdasarkan data pemasok:

  • Material Dasar: Rangka utama dibuat dari logam presisi (kemungkinan aluminium atau baja ringan), sedangkan pin penjepit dari stainless steel yang dilapisi urethane.

  • Ukuran dan Bentuk: Dirancang berbentuk kotak kecil (meja kecil) agar bisa ditempatkan di ruang laboratorium padat. Basisnya cukup kuat untuk menopang beban torsi dan memberikan kestabilan.

  • Panjang Pin Standar: Pin urethane memiliki panjang 10 mm untuk menjepit sampel.

  • Rentang Diameter Sampel: 7 mm sampai 50 mm.

  • Beban Nominal: 5 Nm sebagai nilai kuantitatif umum yang diberi oleh pemasok.

Secara keseluruhan, HT‑ST dirancang cukup kompak agar mudah ditempatkan di meja kerja atau ruang pengujian kecil di laboratorium, namun kokoh agar tidak goyah saat pengujian dilakukan.

Sisi Ergonomis dan Kemudahan Penggunaan

  • Desain sederhana tanpa tuas rumit: Pengguna hanya perlu meletakkan sampel dan menyesuaikan pin tanpa mekanisme kompleks — cocok untuk rutinitas laboratorium yang melelahkan.

  • Pin yang mudah diganti atau disesuaikan: Bila sampel berubah jenis, pin boleh diganti tanpa memerlukan alat berat atau kustomisasi.

  • Posisi operasional yang nyaman: Bentuk meja (horizontal) memungkinkan pengguna melihat sampel dan pengukuran dengan mudah tanpa membungkuk ekstrem.

  • Perawatan minimal: Material stainless dan urethane relatif mudah dibersihkan, tahan korosi, dan tak memerlukan pelumasan khusus.

Dengan ergonomi dan kemudahan tersebut, pengguna laboratorium (teknisi QC, peneliti, operator) tidak perlu menjadi “teknisi mekanik” untuk memakai alat ini — cukup memahami prosedur dasar maka bisa langsung digunakan.

Antarmuka dan Pengalaman Pengguna

Karena HT‑ST Clamping Table bersifat mekanis (meja penjepit) dan bukan alat elektronik penuh, aspek antarmuka lebih terkait dengan bagaimana ia terintegrasi ke dalam sistem pengujian torsi dan bagaimana pengguna berinteraksi dengannya, terutama lewat sensor torsi yang terhubung.

Layar / Display & Tombol (di Alat Torsi Terhubung)

  • HT‑ST sendiri tidak memiliki layar atau kontrol internal, melainkan menjadi platform penjepit.

  • Layar dan kontrol berada pada unit torsi (misalnya HTGS atau HTGA) yang terhubung. HT‑ST berfungsi sebagai antarmuka mekanis antara sampel dan alat.

  • Jadi kemudahan antarmuka lebih tergantung pada alat torsi yang digunakan — layar digital, tombol, menu pengukuran, dll.

Bahasa, Navigasi & Kemudahan Operasional

  • Karena HT‑ST bukan perangkat digital, “bahasa dan navigasi” merujuk pada petunjuk penggunaan, dokumentasi, dan integrasi ke instrumen kontrol torsi. Pemasok biasanya menyertakan manual dalam bahasa Inggris serta diagram pengaturan pin.

  • Karena modulnya sederhana, pengguna tidak perlu menavigasi menu di HT‑ST — hanya menyesuaikan pin dan mengganti aksesori jika perlu.

Secara keseluruhan, pengalaman pengguna dalam hal antarmuka bergantung pada unit torsi yang dipergunakan, dan HT‑ST bertindak sebagai bagian mekanis pasif sehingga kompleksitas antarmuka tidak tinggi.

Fitur-fitur Cerdas / Unggulan

Meskipun HT‑ST tidak “pintar” dalam arti digital, fitur unggulan mekanisnya bisa dianggap “pintar” dalam fungsi. Berikut penjelasan dan manfaat nyata bagi pengguna:

1. Pin Urethane yang Lembut namun Kuat

  • Fungsi: memberikan cengkeraman kuat tanpa merusak permukaan sampel.

  • Manfaat nyata: ketika sampel berupa botol kaca tipis atau kemasan plastik, permukaan tidak akan baret atau retak selama pengujian torsi.

2. Modularitas dan Kemudahan Adaptasi

  • Fungsi: pin bisa diganti atau disesuaikan panjangnya.

  • Manfaat nyata: pengguna tak perlu membeli meja baru ketika sampel variatif; cukup mengganti pin sesuai bentuk sampel.

3. Rentang Diameter Sampel Luas

  • Fungsi: mendukung sampel dari 7 mm hingga 50 mm.

  • Manfaat nyata: satu alat dapat menangani berbagai ukuran sampel tanpa jig tambahan, misalnya dari tutup botol kecil hingga komponen silindris menengah.

4. Kapasitas Torsi Nominal yang Memadai

  • Fungsi: daya tahan terhadap momen torsi hingga 5 Nm.

  • Manfaat nyata: cukup untuk pengujian produk kemasan (tutup botol, wadah tetes mata), komponen mekanik kecil, dan produk konsumen lainnya.

5. Stabilitas dan Presisi Penjepitan

  • Fungsi: desain yang kaku dan presisi memastikan tidak ada defleksi atau rotasi “lewat” saat beban torsi diterapkan.

  • Manfaat nyata: hasil pengukuran torsi lebih konsisten, mengurangi error eksperimental atau variasi antar pengujian.

Secara ringkas, meskipun tidak “digital”, HT‑ST mengemas fitur-fitur mekanik “cerdas” yang memberi kestabilan, fleksibilitas, dan keawetan dalam pengujian torsi.

Kontrol Eksternal dan Integrasi Sistem

Meskipun HT‑ST adalah platform mekanis, ia sejatinya bagian dari sistem pengujian torsi yang lebih besar, dan integrasi kontrol eksternal menjadi aspek penting. Berikut cara HT‑ST bisa berelasi dengan sistem kontrol eksternal:

  • Menghubungkan sensor torsi ke PLC / sistem otomasi
    Unit torsi (HTGS, HTGA, eHT) yang dipasangkan di atas HT‑ST biasanya mendukung output sinyal analog atau digital (misalnya 4–20 mA, RS‑232, USB) yang bisa dihubungkan ke PLC atau komputer industri. Karena HT‑ST mendistribusikan gaya torsi dengan stabil, sinyal dari sensor lebih “bersih” dari noise mekanis.

  • Integrasi Protokol Komunikasi Industri
    Sistem torsi sekarang sering menyertakan kemampuan komunikasi seperti Modbus, EtherNet/IP, atau protokol lain — HT‑ST membantu memastikan bahwa sinyal sensor tidak terganggu oleh ketidakstabilan mekanis.

  • Sinkronisasi dengan Sistem Otomasi Lini Produksi
    Di jalur produksi otomatis (misalnya pada lini pengisian botol), HT‑ST bisa dipasang di stasiun uji torsi otomatis, di mana botol bergerak dari stasiun pengisian ke stasiun pengujian. Kontrol eksternal (PLC) memicu motor putar torsi saat sampel telah dijepit di HT‑ST, dan membaca hasil pengukuran secara real time.

  • Skalabilitas Sistem
    Karena HT‑ST modular, operator dapat memperluas jumlah stasiun pengujian (multi-stasiun) dan menghubungkannya ke sistem kontrol pusat, menjadikan pengujian torsi sebagai bagian dari Quality Control otomatis skala besar.

Kesimpulannya, HT‑ST mendukung integrasi ke sistem kontrol elektronik melalui dukungan sensor torsi terintegrasi, dan menjaga sinyal sensor tetap akurat dengan mekanika penjepitan yang baik.

Spesifikasi Teknis Lengkap

Berikut ringkasan spesifikasi teknis HT‑ST (berdasarkan dokumentasi pemasok) dan penjelasan analogis agar pembaca awam bisa memahami arti angka:

Parameter Nilai Umum Penjelasan / Analogi
Rentang diameter sampel 7 mm – 50 mm Seperti kalau Anda punya banyak tutup botol dari sangat kecil sampai sedang — satu meja bisa menjepit semuanya.
Beban torsi nominal 5 Nm Ini berarti Anda bisa memutar gaya torsi hingga 5 Newton-meter tanpa merusak meja — kira-kira cukup untuk membuka tutup botol kemasan padat.
Panjang pin penjepit 10 mm Pin menempel ke sampel sekitar sepanjang 10 mm untuk mengamankan sampel.
Material pin / permukaan Stainless steel + urethane (lapisan) Bagian yang menyentuh sampel lembut tapi kuat, tahan karat.
Kompatibilitas unit torsi HTGS, HTGA, eHT Dirancang agar cocok dengan seri alat torsi populer .
Bahan rangka / struktur utama Logam presisi Menjamin kokoh, sedikit defleksi.
Toleransi posisi (Tidak selalu disebutkan publik) Umumnya <0.1 mm deviasi agar pengujian tetap akurat.

Penjelasan Awam

  • Rentang diameter sampel 7–50 mm artinya kalau Anda punya benda silindris seperti kapsul obat, botol kecil, konektor, atau tutup kemasan, kemungkinan besar Anda bisa menjepitnya dalam meja ini tanpa perlu alat tambahan.

  • 5 Nm mungkin terdengar kecil dibanding mesin berat industri, tapi untuk banyak aplikasi tutup botol, komponen mikro, dan sampel kemasan, itu sudah cukup.

  • Pin 10 mm memberi kontak yang cukup agar sampel tak mudah slip, tetapi tidak terlalu panjang hingga menimbulkan torsi momen tambahan.

  • Material stainless dan urethane menjaga agar sampel tidak lecet, tahan karat, dan mudah dibersihkan.

Meskipun tidak semua data toleransi presisi tersedia publik, pemasok biasanya menyediakan dokumen teknis lebih lengkap kepada pengguna yang membeli atau ingin integrasi sistem.

Panduan Memilih Komponen Tambahan

Meskipun HT‑ST sendiri sangat fleksibel, keberhasilan pengujian torsi sering tergantung pada pemilihan komponen tambahan: pin penjepit khusus, selang atau sambungan (jika pengujian robek-putar melibatkan fluida), aksesori adaptor, dan sebagainya.

Komponen Umum yang Perlu Dipertimbangkan

  1. Jenis Pin Penjepit / ST‑P

    • Pin standar urethane 10 mm — cocok untuk contoh silindris halus.

    • Pin alternatif berbentuk “V‑groove” untuk batang segi tiga atau objek tak beraturan.

    • Pin panjang khusus jika sampel memiliki bagian yang menjorok.

  2. Adaptor & Sockel

    • Jika alat torsi terhubung memiliki poros persegi (square socket), Anda mungkin memerlukan adaptor yang sesuai agar bisa terhubung ke HT‑ST.

    • Adaptor M10 atau adaptasi ukuran lain sesuai poros torsi.

  3. Gasket / Padding Tambahan

    • Kain tipis atau lapisan lembut di permukaan pin bila sampel sangat sensitif terhadap goresan.

  4. Perangkat Sinkronisasi / Trigger

    • Kabel trigger dari HTGS/HTGA ke PLC agar pengujian dan pembacaan sinkron.

    • Switch optik atau sensor posisi untuk mendeteksi bahwa sampel telah dijepit sebelum memulai torsi.

  5. Aksesori Penahan Samping atau Penjepit Sekunder

    • Jika sampel berbentuk lebih kompleks dan butuh penahan tambahan agar tak bergetar selama torsi besar, bisa tambah penjepit samping modular.

Tabel Rekomendasi Komponen & Flow Rate (jika pengujian melibatkan fluida)

Kondisi Sampel / Aplikasi Pin yang Direkomendasikan Catatan Tambahan
Tutup botol plastik halus Pin urethane 10 mm standar Cukup aman, permukaan tidak rusak
Konektor logam / batang kecil Pin stainless tanpa lapisan keras Menjaga cengkeraman maksimal
Bentuk tidak simetris Pin “V‑groove” atau adaptor khusus Pastikan stabilitas saat diputar
Sistem dengan cairan (flow) Tubing PTFE 1 mm, pump mini Flow rate tipikal 0,1–1 mL/min, tergantung viskositas & tekanan
Panjang tubing > 1 m Gunakan pompa lebih kuat dan diameter tubing lebih besar Tekanan drop perlu diperhitungkan

Peringatan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Aktual

  • Viskositas Cairan: jika ada cairan, viskositas tinggi dapat menghasilkan hambatan internal tambahan.

  • Tekanan Sistem: tekanan tinggi bisa memengaruhi distribusi gaya torsi.

  • Panjang & Diameter Tube: semakin panjang dan sempit tubing, semakin besar drop tekanan.

  • Kebersihan & Partikel: asap kecil atau debu bisa mengubah cengkraman permukaan pin atau menggores sampel ringan.

  • Kelelahan Material: sering jepit-lepas bisa menurunkan performa pin urethane — perlu pengecekan berkala.

Dengan memperhatikan pemilihan komponen tambahan dan faktor eksternal ini, pengguna bisa memaksimalkan performa HT‑ST sesuai aplikasi spesifik.

Studi Kasus

Berikut beberapa bidang dan contoh nyata di mana HT‑ST unggul, dan bagaimana pengguna memanfaatkan kemampuannya:

1. Industri Kemasan Obat Tetes / Botol Kecil

  • Kasus: Uji torsi penutup botol obat tetes — penutup harus cukup kencang agar tidak bocor, tapi tidak boleh terlalu kuat agar pasien dapat membuka dengan mudah.

  • Implementasi: Botol (Ø ~10 mm) diletakkan di HT‑ST, lalu sensor torsi memutar tutup dengan profil sudut (torque-angle) sambil merekam kurva torsi vs sudut.

  • Keunggulan HT‑ST: cengkeraman stabil tanpa merusak botol, konsistensi pengukuran antar sampel yang tinggi, dan bisa menangani variasi diameter botol dalam rentang 7–50 mm.

2. Pengujian Konektor atau Komponen Elektronik Mini

  • Kasus: Uji torsi penyambungan konektor atau knob rotatif kecil (seperti pada peralatan elektronik) untuk memastikan gagal sambung atau longgar tidak terjadi dalam pemakaian.

  • Implementasi: Komponen konektor (Ø ~8–15 mm) dijepit, kemudian torsi putar diterapkan untuk menguji batas retensi.

  • Keunggulan HT‑ST: modul pin bisa diganti sesuai bentuk konektor, dan kemudahan integrasi ke sistem uji produksi.

3. Laboratorium Riset Material yang Memerlukan Pengujian Twisting

  • Kasus: Dalam penelitian material komposit atau polimer, diperlukan pengujian momen torsi pada silinder kecil.

  • Implementasi: Sampel silinder uji dipasang di HT‑ST, kemudian torsi diberikan hingga titik kerusakan atau deformasi torsional.

  • Keunggulan HT‑ST: stabilitas tinggi menjaga hasil eksperimen bebas dari noise mekanis eksternal.

4. Kontrol Kualitas Produk Konsumen

  • Kasus: Uji torsi pada knob radio, putaran switch, atau bagian mekanik mini di lini produksi elektronik.

  • Implementasi: Komponen diambil secara otomatis, dijepit di HT‑ST, pengukuran torsi dilakukan, dan komponen yang tidak lolos langsung dikeluarkan.

  • Keunggulan HT‑ST: kompatibel dengan otomasi lini produksi karena kestabilan mekanis dan modularitasnya.

Dari contoh-contoh ini tampak bahwa HT‑ST ideal untuk pengujian skala mikro hingga menengah, terutama bila keakuratan, repetisi, dan integrasi ke sistem lebih besar menjadi kebutuhan utama.

Panduan Penggunaan Langkah demi Langkah

Berikut panduan praktis — dari persiapan hingga pemeliharaan — agar Anda bisa mengoperasikan HT‑ST dengan efektif:

1. Persiapan Awal

  • Pastikan permukaan meja dan area kerja bersih dari debu, partikel logam kecil, atau kontaminan.

  • Periksa pin penjepit: bersihkan permukaan urethane atau stainless, cek kondisi aus atau lecet.

  • Siapkan unit sensor torsi (HTGS/HTGA) dan pastikan kabel serta sambungannya dalam kondisi baik.

  • Pastikan sumber daya, kontrol eksternal (PLC/PC), dan sistem pengujian siap berfungsi.

2. Pemasangan HT‑ST dan Sambungan Sensor

  • Letakkan HT‑ST di meja kerja yang solid dan stabil.

  • Pasang sensor torsi pada poros atas HT‑ST (atau adaptor yang sesuai).

  • Pastikan koneksi mekanis antara sensor dan pin penjepit kokoh (tidak longgar atau miring).

  • Kalibrasikan posisi nol sensor (zeroing) jika perlu.

3. Penjepitan Sampel

  • Pilih pin yang sesuai (standar, V‑groove, dll) sesuai bentuk sampel.

  • Sesuaikan jarak antar pin agar sesuai diameter sampel.

  • Perlahan tekan sampel ke bawah hingga menyentuh permukaan penjepit.

  • Pastikan sampel terjepit simetris (tidak miring) untuk menghindari momen samping.

4. Pengaturan Sistem Pengujian (Otomasi / Manual)

  • Jika menggunakan sistem otomatis: program PLC atau perangkat kontrol agar sebelum torsi dijalankan, sistem memverifikasi sampel telah dijepit (sensor posisi).

  • Atur kecepatan putar, sudut maksimum, batas torsi maksimal di alat torsi.

  • Sinkronkan pembacaan data (torque-angle) ke komputer atau sistem kontrol.

5. Pengujian dan Pengumpulan Data

  • Aktifkan pengujian: alat torsi memutar sampel sesuai parameter.

  • Data (torsi, sudut, waktu) diambil — biasanya dalam format grafik atau CSV.

  • Setelah putaran selesai, alat bisa memutar kembali ke posisi awal (jika mode putar bolak-balik).

6. Lepas Sampel & Pembersihan

  • Setelah pengujian selesai, lepas sampel dengan hati-hati agar tidak merusak pin.

  • Bersihkan permukaan pin dan area meja jika ada residu.

  • Periksa apakah ada bekas atau kerusakan pada pin atau sampel — catat sebagai data kualitas.

7. Pemeliharaan Berkala

  • Cek kondisi pin (aus, robek, deformasi) secara berkala.

  • Jika pin urethane mulai kasar atau bocor, gantilah.

  • Periksa kesejajaran dan kekokohan struktur meja.

  • Simpan pin cadangan sesuai ukuran dan tipe sampel utama.

Dengan panduan ini, Anda dapat menjalankan pengujian torsi menggunakan HT‑ST secara sistematis dan aman — dari instalasi hingga pemeliharaan.

Kesimpulan dan Rekomendasi

HT‑ST Clamping Table adalah solusi mekanis yang elegan dan fungsional untuk tantangan pengujian torsi sampel mikro hingga menengah. Dengan kemampuan menjepit sampel dari diameter 7–50 mm, pin urethane lembut, stabilitas tinggi, dan integrasi mudah dengan sistem sensor torsi serta sistem kontrol, HT‑ST menjadi “pahlawan tersembunyi” dalam laboratorium maupun lini produksi, di mana kesalahan sedikit pun bisa berarti kegagalan mutu.

Jika Anda seorang:

  • Teknisi laboratorium pengujian material yang butuh platform stabil untuk pengujian twisting,

  • Fasilitas QC industri kemasan yang rutin menguji tutup botol atau kemasan kecil,

  • Produsen komponen elektronik mini yang menguji torsi konektor atau knob,

  • Integrato­-or sistem otomasi lini produksi yang mencari modul pengujian torsi kompak dan dapat diintegrasikan

Namun, bila aplikasi Anda memerlukan torsi jauh lebih besar (puluhan hingga ratusan Nm), atau benda uji yang sangat besar (>50 mm diameter), maka Anda mungkin perlu sistem penjepit yang lebih besar atau jenis meja penjepit industri lainnya.

FAQ 

1. Bagaimana cara mengganti pin urethane bila sudah aus?
Lepaskan pin lama dari slot, bersihkan rel atau alur pin, lalu pasang pin baru dengan menekan atau mengunci sesuai mekanisme yang disediakan. Pastikan posisi rata dan bebas dari partikel.

2. Apakah HT‑ST bisa digunakan untuk sampel non-silindris (misalnya segiempat)?
Ya, jika Anda menggunakan pin jenis V‑groove atau adaptor khusus yang mendesain ulang kontak penjepit agar sesuai bentuk sampel.

3. Apakah protokol komunikasi sensor torsi (HTGS/HTGA) kompatibel dengan PLC industri?
Umumnya sensor torsi mendukung output analog (4–20 mA) atau digital (RS‑232/USB). Dengan konverter atau modul interface yang tepat, dapat dihubungkan ke PLC atau sistem kontrol industri.

4. Apakah ada batas keausan pin urethane akibat penggunaan intensif?
Ya. Setelah penggunaan berulang, permukaan urethane bisa aus atau retak. Sebaiknya pin diperiksa secara berkala dan diganti saat kondisi permukaan mulai menurun (pencengkeraman melemah atau muncul gores).

5. Jika panjang tubing dalam sistem uji cair sangat besar, bagaimana pengaruhnya terhadap pengujian torsi?
Panjang tubing besar akan menyebabkan drop tekanan dan hambatan fluida yang lebih tinggi. Pastikan memilih pompa dengan tekanan cukup dan diameter tubing memadai agar efeknya minimal terhadap gaya torsi yang diukur.

Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya HT‑ST Clamping Table dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti HT‑ST dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan kontrol torsi dan presisi, memastikan hasil pengukuran yang konsisten, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengujian torsi sampel mikro Anda, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi HT ST Clamping Table Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

Bagikan artikel ini

Butuh Bantuan Pilih Alat?

Author picture

Tim customer service CV. Java Multi Mandiri siap melayani Anda!

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.