Kenapa Pesawat Bisa Terbang? – Pesawat terbang adalah salah satu jenis pesawat berat. Sedangkan, untuk jenis pesawat yang lebih ringan dinamakan dengan balon udara panas. Pada tahun 1782, balon udara panas untuk pertama kalinya diterbangkan oleh Joseph Montgolfier dari Perancis.
Kemudian pada tahun 1900, balon udara panas tersebut disempurnakan dan dimodifikasi oleh Ferdinand von Zeppelin asal Jerman menjadi berbentuk cerutu yang dapat digunakan untuk membawa penumpang dan barang. Pada tahun 1903 di Amerika Serikat, pesawat diterbangkan untuk pertama kalinya oleh Wright bersaudara yaitu Orville dan Wilbur Wright dengan memakai pesawat rancangan sendiri yang dinamakan dengan Flyer.
Selain Wright bersaudara, banyak beberapa penemu pesawat lainnya yang juga melakukan aksinya seperti Samuel F Cody di Inggris. Setelah era pesawat terbang berat di zaman Wright, terciptalah pesawat komersial yang lebih besar oleh Bristol Brabazon pada tahun 1949.
Kenapa Pesawat Bisa Terbang?
Setelah mengenal sejarah pesawat secara singkat diatas. Kita mengetahui bahwa setiap benda yang mempunyai bobot berat biasanya tidak bisa bertahan di udara. Lalu kenapa pesawat bisa terbang padahal mempunyai bobot yang dapat mencapai sekian ratus ton?
Menurut beberapa sumber, pesawat memakai empat macam gaya, antara lain :
- Lift atau gaya angkat, gaya ini dapat mengangkat pesawat ke atas.
- Gaya gravitasi, mampu menciptakan bobot dan membuat pesawat tetap berada tanah.
- Drag atau gaya hambat,gaya ini mampu menghambat pesawat maju ke depan.
- Thrust atau gaya dorong, gaya ini dihasilkan dari mesin pesawat yang membuat pesawat maju.
Pengaruh gaya gravitasi dan gaya lain yang tercipta dari molekul udara dapat menyebabkan pesawat bisa parkir. Sedangkan pengaruh gaya angkat yang lebih besar dibandingkan gaya gravitasi membuat pesawat dapat dalam kondisi terbang.
Terbangnya suatu pesawat juga disebabkan oleh pengaruh gaya dorong dari mesin pesawat yang membuat pesawat melaju dengan kecepatan tertentu. Gaya aerodinamik pada sayap terjadi karena gaya angkat dan gaya dorong. Bagian bawah pesawat terkena gaya lebih besar dari bagian bawah pesat karena bentuk sayap yang agak melengkung.
Dengan adanya aliran udara dengan kecepatan berbeda di bagian atas dan bawah pesawat, sehingga hal tersebut dapat terjadi. Aliran udara yang melewati sayap melengkung membuat udara terdorong ke bawah dan menimbulkan reaksi daya dorong ke atas dengan besaran yang sama. Hal tersebut yang menyebabkan hukum Newton III tentang aksi dan reaksi timbul.
Pesawat bergerak maju
Pesawat akan menggunakan mesin yang menghasilkan gaya dorongan besar, agar dapat bergerak maju. Fungsi dari mesin pesawat adalah untuk menyedot udara dan mendorongnya ke belakang.
Pesawat dapat menyedot 57 juta liter udara dalam sekali sedot. Udara yang hasil sedotan tersebutlah yang kemudian akan diubah menjadi tenaga untuk mendorong pesawat dapat bergerak maju.
Kendali pesawat
Sebuah keharusan, pesawat mempunyai control devices atau perangkat kendali. Hal tersebut untuk dapat mengendalikan pesawat sesuai keinginan dan dapat melakukan tujuan penerbangan dengan baik.
Control devices atau perangkat kendali dalam pesawat biasanya terdapat dalam sebuah ruang kendali atau cockpit dan dapat dikendalikan oleh Pilot. Perangkat kendali dasar pesawat meliputi:
- Aileron
Perangkat kendali dasar ini terletak pada sayap dan berfungsi pada saat melakukan balik arah atau rolling di udara. Penggerakannya berada pada sumbu longitudinal pesawat. Aileron ini dikendalikan di cockpit dengan stick control.
- Elevator
Perangkat kendali elevator ini terletak pada horizontal stabilizer atau pada bagian ekor. Dipakai saat melakukan pitching pada sumbu lateral pesawat. Elevator ini dikendalikan di ruangan cockpit dengan menggunakan stick control.
- Rudder
Perangkat kendali dasar Rudder ini tepatnya terletak pada vertical stabilizer atau pada bagian ekor. Dipakai saat melakukan belok arah atau yawing di udara dan pergerakan pada sumbu vertikal pesawat. Rudder ini dikendalikan di ruang cockpit dengan menggunakan rudder pedal.