PCE-VM 20 accelerometer – sensor percepatan/getaran presisi untuk monitoring kondisi mesin industri.

PCE-VM 20: Vibration Meter & Analyzer Portabel

Daftar Isi

Bayangkan lini produksi yang biasanya anteng tiba-tiba “bernyanyi” sumbang. Ada dengung halus saat ramp-up, botol bergetar tipis di konveyor, dan angka scrap merayap tanpa alasan yang jelas. Teknisinya meraba housing bantalan, menebak-nebak: unbalance? misalignment? looseness? Sayangnya, raba-raba tak bisa memuat grafik, apalagi menjawab pertanyaan paling penting: seberapa besar, di frekuensi berapa, dan kapan persisnya itu terjadi?

Di sinilah muncul keresahan klasik di QA dan maintenance: kita butuh bukti kuantitatif—bukan cuma “terasa kasar”. Idealnya, alatnya portabel, bisa melihat spektrum (FFT) real-time, mengikuti rute pengukuran, menyimpan data ke microSD, dan mengevaluasi hasilnya sesuai standar ISO agar cepat dipahami operator.

Masalah itu punya jawaban yang rapi: PCE-VM 20, vibrometer genggam dengan FFT real-time, evaluasi ISO 10816, sensor IEPE magnetik, tampilan LCD warna, route mode, serta penyimpanan data di kartu microSD 4 GB. Ia tidak hanya menampilkan angka—ia mewarnai pembacaan sesuai zona ISO (A–D) sehingga keputusan bisa diambil di tempat.

Mengenal dasar teknologi

Getaran mesin bisa dibayangkan seperti musik.

  • Percepatan (m/s² atau g): “tendangan” drum—seberapa cepat kecepatan berubah; sensitif pada impuls dan benturan.

  • Kecepatan (mm/s): “irama”—indikator energi getar yang dirasakan struktur (paling umum untuk standar kondisi mesin).

  • Perpindahan (µm): “lebar ayunan”—berguna untuk gejala frekuensi rendah (mis. unbalance parah).

PCE-VM 20 mengukur semua parameter itu dan—yang krusial—memroses sinyalnya menjadi spektrum (FFT) secara langsung. Dengan FFT, Anda bisa melihat puncak pada putaran (indikasi unbalance), 2×/3× (misalignment/kopling), atau sinyal impulsif khas looseness. Keunggulan konsep ini dibanding inspeksi manual: Anda mendapatkan angka + spektrum + waktu, bukan sekadar rasa. Ditambah evaluasi ISO 10816 di layar, hasil ukur langsung “diterjemahkan” ke zona A (sangat baik) – D (terlarang) untuk mesin berputar.

Spesifikasi Dan Fitur Produk

Apa yang membuat PCE-VM 20 istimewa?

  • FFT real-time & evaluasi ISO 10816: spektrum ditampilkan saat pengukuran; pembacaan kecepatan (RMS) diwarnai sesuai zona ISO sehingga operator cepat “membaca” risikonya.

  • Banyak modus & parameter: percepatan (0–200 m/s², RMS & peak-peak), kecepatan (0–200 mm/s, RMS), perpindahan (0–2000 µm, peak-peak), serta frekuensi. Akurasi tipikal ±5%.

  • Route mode: buat rute titik ukur, jalankan walk-around, satukan hasilnya; cocok untuk program inspeksi berkala.

  • Dukungan sensor luas: membaca sinyal IEPE dan charge output (pC) – fleksibel jika Anda punya koleksi sensor campuran.

  • Penyimpanan & antarmuka: microSD 4 GB untuk data lapangan, USB 2.0 untuk transfer & pengelolaan proyek.

  • Baterai Li-Po internal (≈8 jam), housing ringkas (132 × 70 × 33 mm; ±150 g), serta LCD warna 128×160 piksel yang nyaman dibaca.

Singkatnya, ini bukan sekadar “angka”; PCE-VM 20 menggabungkan diagnostik (FFT), standar (ISO 10816), dan workflow inspeksi (route) dalam satu paket.

Desain dan ergonomi

Unit utama terasa seperti handheld modern: ringkas, ringan, dan kokoh. Antarmuka depan menampilkan LCD warna 128×160 dengan visibilitas luar ruang yang baik; navigasi melalui membrane keypad (tombol panah, Enter, Menu, F1 Options, Back, Power). Tekan Power ~3 detik untuk menyalakan; indikator LED kecil membantu status charging/on. Baterai Li-Po diisi lewat USB, jadi Anda tidak repot mencari adaptor proprietary.

Sensor magnetik IEPE pada kabel 1,8 m mempercepat pemasangan di housing bantalan atau pedestal mesin: tempel–klik–ukur. Sensor ini serius: 316L stainless, IP68, ±50 g peak, respons frekuensi 0,5–15 kHz (±3 dB) dan 2–10 kHz (±10%); konektor 2-pin MIL-C-5015. Artinya, coupling mekaniknya stabil, tahan lingkungan, dan cukup lebar untuk menangkap fenomena penting.

Ergonomi yang terasa di lapangan: satu tas, satu kabel, satu magnet. Tidak perlu tripod atau jig khusus untuk mulai mendapatkan mm/s RMS dan FFT yang “bercerita”.

Antarmuka dan pengalaman pengguna

Alur kerja “atur–ukur–analisis” memang sengaja dibuat sederhana:

  1. Settings cepat: atur tanggal/waktu, pilih jenis sensor (IEPE atau charge), satuan metrik/imperial, batas frekuensi bawah/atas (mis. 1–10 Hz bawah; 200–10.000 Hz atas untuk percepatan), dan Auto-OFF bila perlu.

  2. Pilih mode: Acceleration, Velocity, Displacement, atau ISO 10816. Di tiap mode, tekan Menu untuk menyetel parameter (low/high cut).

  3. Lihat FFT real-time: beralih ke tampilan spektrum; pilih resolusi 400/800/1600 lines sesuai kebutuhan detail.

  4. Route mode: siapkan rute lewat software PC (folder/titik), unggah, lalu jalankan walk-around; unduh kembali untuk pelaporan.

Tampilan zona warna ISO (A–D) di mode 10816 benar-benar membantu teknisi dan operator “berbahasa sama” tentang risiko mesin—hijau untuk aman, kuning untuk waspada, oranye/merah untuk tindakan.

Fitur-fitur cerdas/unggulan

  • Evaluasi DIN ISO 10816 di layar: built-in “pakar standar” yang mewarnai nilai RMS—memotong waktu interpretasi.

  • FFT real-time: spektrum langsung saat pengukuran; percepat root-cause (1× putaran, harmonik, sideband).

  • Dukungan IEPE + charge sensor: fleksibel untuk ekosistem sensor Anda, dengan arus bias 2–10 mA, 18–30 VDC.

  • Route-based acquisition: standarisasi rute titik ukur, kurangi variasi antar operator, hasilkan tren yang apples-to-apples.

  • MicroSD 4 GB + USB 2.0: log ke kartu, arsipkan per aset, dan pindahkan cepat ke PC—tanpa dongle aneh.

  • Baterai Li-Po ~8 jam: cukup untuk satu shift penuh inspeksi rutin.

Manfaat praktisnya? Troubleshooting jadi lebih cepat, QA dapat bukti grafis (time-domain + FFT), dan keputusan tidak lagi bersandar pada “feeling”.

Kontrol eksternal dan integrasi sistem

PCE-VM 20 adalah alat genggam analis—bukan sensor proses 4–20 mA. Artinya, integrasinya berbasis data, bukan loop arus:

  • Route & data batch: jalankan rute inspeksi, unduh via USB, dan ekspor untuk dianalisis/diarsipkan (CSV/rapor).

  • Ke PLC/SCADA: gunakan hasil survei untuk menentukan titik permanen yang benar-benar kritis; setelah itu barulah pasang sensor proses (mis. keluaran 4–20 mA) pada kanal yang dibutuhkan.

Pendekatan dua-langkah ini—survei cerdas dulu, permanen kemudian—biasanya paling hemat secara biaya dan tepat sasaran.

Spesifikasi teknis lengkap

Dirangkum dari datasheet dan manual resmi PCE-VM 20.

Kategori Nilai
Parameter Percepatan 0…200 m/s² (RMS & peak-peak); Kecepatan 0…200 mm/s (RMS); Perpindahan 0…2000 µm (peak-peak); Akurasi ±5%
Evaluasi standar DIN ISO 10816 dengan zona warna (A–D) di tampilan
FFT Real-time, pilihan resolusi 400/800/1600 lines
Band ukur (settable) Low 1/2/10 Hz; High hingga 10 kHz (acc), 5 kHz (vel), 800 Hz (disp)
Mode Vibrometer; (di dokumen disebut juga suhu & RPM sebagai variabel representasi)
Satuan Metrik/Imperial: Hz, mm/s², mm/s, µm (+ tampilan RPM)
Antarmuka USB 2.0, microSD 4 GB
Daya Li-Po isi ulang, hingga 8 jam operasi kontinu
Layar LCD warna 128×160
Kondisi kerja −10…+55 °C, ≤80% RH non-kondensasi
Dimensi/berat unit 132 × 70 × 33 mm, ~150 g
Sensor IEPE (termasuk) Sensitivitas 100 mV/g; respons (±3 dB) 0,5…15 kHz; ±50 g peak; IEPE 18…30 V / 2–10 mA; 316L, IP68, konektor MIL-C-5015, resonansi 23 kHz, 5000 g shock

Membaca cepat untuk pemula:

  • 0–200 mm/s (RMS): bandingkan dengan ISO 10816; hijau–kuning–oranye–merah di layar mempermudah keputusan.

  • FFT 1600 lines: ibarat kamera resolusi tinggi—puncak frekuensi lebih tajam, diagnosis lebih percaya diri.

  • Sensor IP68: boleh “kerja kotor” di dekat proses; unit genggamnya sendiri tetap dijaga dari getaran berlebih dan media korosif.

Panduan memilih komponen tambahan

Paket standar sudah lengkap (unit, sensor magnetik 1,8 m, kabel USB/charger, software, manual). Pertimbangkan:

  • Sensor IEPE alternatif (mis. akselerometer stud mount untuk titik yang sempit/bergetar tinggi).

  • Adaptor & bracket magnet tambahan untuk rute padat di housing ferromagnetik.

  • MicroSD cadangan untuk rotasi proyek & arsip.

  • Reflektif tape (REFB) bila memanfaatkan pembacaan RPM optik dari sistem lain untuk korelasi.

Bukan pompa, jadi tidak ada flow rate. Sebagai gantinya, berikut “resep setup” untuk beberapa skenario umum:

Skenario Setup yang disarankan Alasan teknis
Commissioning motor-pompa Mode Velocity (mm/s RMS); Low=10 Hz, High=1 kHz; FFT 800–1600 lines Fokus pada pita ISO 10816; FFT detail untuk harmonik 1×/2×.
Troubleshooting impuls/benturan Mode Acceleration (g); Low=1–2 Hz, High=10 kHz; FFT 1600 lines Percepatan sensitif pada spike; high-cut lebar menangkap ringing.
Struktur ringan/resonan Mode Displacement (µm); Low=1–2 Hz, High=800 Hz Displacement menonjolkan gejala frekuensi rendah & resonansi panel.
Rute inspeksi berkala Route mode, titik A-B-C; simpan ke microSD, unduh via USB Standarisasi baseline antar-shift; histori rapi dan auditable.

Faktor yang memengaruhi hasil aktual: kualitas kopling mekanik (permukaan harus kaku & rata), orientasi sumbu yang konsisten saat membandingkan titik, penempatan jauh dari sumber EMI kuat, serta batas frekuensi yang diset sesuai fenomena yang mau ditangkap.

Studi Kasus 

1) Lini filler: lonjakan siang hari
Teknisi menjalankan route pada housing bantalan: pagi–siang–malam. Grafik mm/s RMS naik di jam changeover; FFT menunjukkan puncak dan putaran—indikasi misalignment ringan. Setelah re-alignment, nilai turun ke zona B (baik) menurut ISO 10816, scrap ikut turun.

2) Fan utilitas: dengung pada beban tinggi
Di beban >80%, FFT menampakkan sideband di sekitar 1×; investigasi menemukan ketidaksejajaran kopling saat suhu naik. Penyetelan ulang kopling menghapus sideband; mm/s kembali hijau.

3) Intralogistik antargedung
PCE-VM 20 dipakai sebagai spot checker: Acceleration (g) untuk mendeteksi spike benturan saat transfer. Titik jalur yang memunculkan puncak >threshold ditandai; rute forklift diubah—baut yang suka kendor pun berhenti “protes”.

4) Balancing in situ
Selama penambahan beban kecil, teknisi memantau mm/s & puncak di FFT. Beberapa iterasi, puncak turun ke minimum—balancing selesai lebih cepat dibanding trial-error buta.

Panduan penggunaan langkah demi langkah

1) Persiapan

  • Isi baterai Li-Po via USB hingga LED merah padam.

  • Atur tanggal/waktu dan Auto-OFF.

  • Di Settings → Sensors, pilih IEPE (default) atau Charge; set sensitivitas (mV/g atau pC/ms²) sesuai sensor.

2) Pemasangan sensor

  • Pilih permukaan kaku & rata sedekat mungkin dengan jalur gaya (housing bantalan).

  • Tempel magnet; tekan ringan agar kontak metal-to-metal; rapikan kabel 1,8 m agar tidak “menarik” sensor.

3) Pengaturan pengukuran

  • Pilih mode (Acceleration/Velocity/Displacement/ISO 10816).

  • Masuk Menu untuk set Low/High Freq (mis. 10–1000 Hz untuk kecepatan).

  • Jika butuh detail, set FFT lines 800–1600.

4) Akuisisi & route

  • Untuk rute, siapkan file rute di software PC, kirim ke alat, jalankan route mode di lapangan.

  • Simpan hasil ke microSD; gunakan layar warna untuk melihat zona ISO secara instan.

5) Unduh & analisis

  • Hubungkan USB 2.0; unduh data; buat tren & spektrum per titik.

  • Simpan baseline dan bandingkan after action (mis. setelah balancing/realignment).

6) Perawatan

  • Bersihkan permukaan magnet; periksa kabel & konektor MIL-C-5015.

  • Simpan sensor (IP68) kering setelah tugas; unit genggam hindari paparan getaran/medan magnet kuat & media korosif.

Kesimpulan dan rekomendasi

PCE-VM 20 memadatkan diagnostik getaran modern dalam genggaman: FFT real-time, ISO 10816 berwarna, route mode, microSD + USB, serta sensor IEPE yang tangguh. Bagi tim maintenance/QA/R&D yang butuh jawaban cepat dan data yang bisa diaudit, ia menawarkan rasio manfaat–biaya yang sangat menarik—tepat sebagai stetoskop untuk memutuskan titik mana yang nanti perlu dipasang sensor permanen.

Paling cocok untuk:

  • Maintenance proses (pompa, motor, kipas, blower) yang mengejar downtime lebih rendah lewat keputusan berbasis data.

  • QA/comm commissioning yang butuh baseline dan verifikasi after action.

  • OEM/Integrator yang memerlukan alat survei cepat sebelum merancang solusi monitoring permanen.

FAQ

1) Apakah PCE-VM 20 bisa mengukur acceleration, velocity, dan displacement sekaligus?
Bisa; pilih mode Acceleration, Velocity, Displacement, atau ISO 10816; semua didukung FFT real-time.

2) Apakah alat ini mendukung sensor non-IEPE (charge output)?
Ya. Anda dapat memilih IEPE atau charge sensor di menu Sensors (set sensitivitas mV/g atau pC/ms²).

3) Berapa lama baterainya dan bagaimana penyimpanannya?
Hingga ±8 jam operasi kontinu; data ke microSD 4 GB, transfer via USB 2.0.

4) Apakah ada evaluasi standar di layar?
Ada, DIN ISO 10816 dengan zona warna untuk memudahkan keputusan cepat.

5) Seberapa lebar pita frekuensinya?
Set low-cut 1/2/10 Hz; high-cut hingga 10 kHz (percepatan), 5 kHz (kecepatan), 800 Hz (perpindahan). Sensor sendiri respons 0,5–15 kHz (±3 dB).

6) Apa saja isi paket standar?
Unit PCE-VM 20, sensor magnetik (kabel 1,8 m), USB cable + charger 100–240 VAC, software PC, dan manual.

Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya vibrometer & akselerometer dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti PCE-VM 20 dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan pemantauan kondisi mesin, memastikan kontrol yang konsisten, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam commissioning, quality control, atau program predictive maintenance, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.

Rekomendasi Accelerometer Unggulan untuk Kebutuhan Anda

Referensi

Bagikan artikel ini

Butuh Bantuan Pilih Alat?

Author picture

Tim customer service CV. Java Multi Mandiri siap melayani Anda!

Konsultasi gratis alat ukur dan uji yang sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami.