Apakah Anda pernah merasa cemas produk herbal Anda tidak konsisten dari satu batch ke batch berikutnya? Atau lebih buruk lagi, khawatir produk tersebut tidak akan lolos sertifikasi ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)? Bagi banyak produsen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di industri herbal, menavigasi standar yang kompleks sambil memastikan kualitas produk yang superior adalah tantangan terbesar. Seringkali, akar masalahnya terletak pada elemen yang paling mendasar dan sering diabaikan: kualitas air.
Artikel ini adalah panduan lengkap untuk produsen herbal di Indonesia. Kami akan menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan fundamental seperti kualitas air, penggunaan alat praktis seperti TDS meter, dan kepatuhan terhadap peraturan resmi BPOM. Dengan memahami hubungan krusial ini, Anda dapat membangun merek yang tidak hanya patuh, tetapi juga dipercaya dan unggul di pasar.
Kita akan membahas secara mendalam:
- Fondasi utama produk herbal: mengapa kualitas air adalah segalanya.
- Panduan praktis menggunakan alat ukur seperti TDS meter untuk kontrol kualitas.
- Penjelasan lengkap mengenai standar resmi BPOM: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka.
- Strategi mencegah kegagalan produk melalui kontrol kualitas dan higienitas (CPOTB).
Mari kita mulai membangun fondasi produk herbal Anda yang lebih kuat, aman, dan berstandar tinggi.
- Mengapa Kualitas Air Adalah Fondasi Utama Produk Herbal Anda?
- Panduan Praktis: Menggunakan Alat Ukur Kualitas Air di Pabrik Anda
- Membedah Standar Produk Herbal Resmi di Indonesia (Menurut BPOM)
- Mencegah Kegagalan: Strategi Kontrol Kualitas & Higienitas (CPOTB)
- Lebih dari Produk: Standar Distribusi dan Pengelolaan Limbah
- Kesimpulan: Dari Air Murni Menuju Merek Tepercaya
- References
Mengapa Kualitas Air Adalah Fondasi Utama Produk Herbal Anda?
Kualitas produk herbal yang unggul tidak dimulai dari mesin ekstraksi canggih atau kemasan yang menarik. Ia dimulai dari sumber yang paling esensial: air. Air bukan hanya bahan pelengkap; ia adalah komponen aktif dalam hampir setiap tahap produksi, dan kualitasnya secara langsung menentukan keamanan, efikasi, dan konsistensi produk akhir Anda. Mengabaikan kualitas air produksi yang buruk sama saja dengan membangun gedung di atas fondasi yang rapuh.
Menurut panduan praktik pertanian yang baik dari organisasi kesehatan dunia (WHO), kualitas air merupakan salah satu faktor kritis yang harus dikontrol sejak tahap budidaya tanaman obat untuk mencegah kontaminasi produk herbal. Kontaminan dalam air dapat dengan mudah berpindah dari sumber air, ke bahan baku, masuk ke dalam proses produksi, dan akhirnya berakhir di tangan konsumen, menciptakan risiko yang signifikan bagi kesehatan dan reputasi merek Anda.
Dari Bahan Baku Hingga Ekstraksi: Peran Air di Setiap Tahap
Untuk memahami betapa pentingnya air, mari kita lihat perannya dalam siklus hidup produk herbal:
- Irigasi dan Budidaya: Bagi produsen yang membudidayakan bahan baku sendiri, air adalah sumber kehidupan tanaman. Kualitas air irigasi, termasuk kandungan mineral dan ada tidaknya polutan, secara langsung memengaruhi komposisi fitokimia atau senyawa aktif dalam tanaman obat.
- Pencucian Bahan Baku: Tahap pertama setelah panen adalah membersihkan bahan baku dari kotoran. Air yang terkontaminasi pada tahap ini dapat memasukkan mikroba atau residu kimia ke dalam bahan yang seharusnya bersih.
- Proses Ekstraksi: Air seringkali digunakan sebagai pelarut universal untuk mengekstrak senyawa aktif dari tanaman herbal. Sifat kimia air, seperti pH dan kandungan mineralnya, dapat secara signifikan memengaruhi efisiensi ekstraksi dan stabilitas senyawa yang diekstrak.
- Formulasi dan Produksi: Dalam pembuatan produk akhir seperti sirup, teh, atau suplemen cair, air menjadi komponen utama. Kualitas air di sini akan menentukan rasa, penampakan, dan masa simpan produk.
Setiap titik kontak ini adalah potensi masuknya masalah jika kualitas air tidak dikelola dengan baik, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kontaminasi produk herbal atau inkonsistensi batch.
Parameter Kunci Kualitas Air Produksi (Lebih dari Sekadar Jernih)
Air yang terlihat jernih belum tentu “bersih” untuk standar produksi industri. Produsen perlu memahami dan mengukur parameter spesifik untuk memastikan air yang digunakan benar-benar berkualitas. Berikut adalah parameter kunci dan dampaknya:
| Parameter | Deskripsi Singkat | Dampak pada Produk Herbal |
|---|---|---|
| TDS (Total Dissolved Solids) | Jumlah total padatan terlarut (mineral, garam, logam) dalam air, diukur dalam PPM. | Mempengaruhi konsistensi rasa, efektivitas ekstraksi, dan dapat menandakan adanya zat yang tidak diinginkan. |
| pH | Tingkat keasaman atau kebasaan air. | Sangat memengaruhi kelarutan dan stabilitas senyawa aktif selama proses ekstraksi dan masa simpan produk. |
| Kekeruhan (Turbidity) | Ukuran kejernihan air yang disebabkan oleh partikel tersuspensi. | Partikel dapat menyumbat filter, mengganggu proses, dan menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme. |
| Kontaminan | Zat berbahaya seperti logam berat (timbal, merkuri) dan mikroba patogen (E. coli). | Risiko keamanan produk yang serius, dapat menyebabkan keracunan atau infeksi pada konsumen. |
Apa itu TDS (Total Dissolved Solids) dan Mengapa Penting?
Total Dissolved Solids (TDS) adalah ukuran dari semua zat anorganik dan organik yang terlarut dalam air, seperti mineral, garam, dan logam. Nilainya dinyatakan dalam satuan parts per million (PPM), yang berarti berapa miligram zat terlarut dalam satu liter air. Dalam konteks budidaya tanaman herbal, seperti hidroponik, konsentrasi nutrisi yang salah (TDS terlalu tinggi atau rendah) bisa menjadi racun bagi tanaman atau menyebabkan defisiensi. Prinsip ini juga berlaku dalam produksi: TDS meter adalah alat sederhana namun kuat untuk mengukur konsistensi air. Jika nilai TDS air baku Anda berfluktuasi, maka konsistensi produk akhir Anda juga akan terancam.
Peran pH dalam Stabilitas dan Ekstraksi Senyawa Aktif
Tingkat pH air bukanlah sekadar angka, melainkan faktor kimia yang sangat aktif. Banyak senyawa fitokimia dalam tanaman herbal memiliki kelarutan yang bergantung pada pH. Misalnya, beberapa alkaloid lebih mudah diekstrak dalam kondisi sedikit basa, sementara flavonoid mungkin lebih stabil dalam kondisi sedikit asam. Menggunakan air dengan pH yang tidak terkontrol dan tidak konsisten dapat menyebabkan hasil ekstraksi yang bervariasi dari satu batch ke batch lainnya. Selain itu, pH produk akhir juga memengaruhi stabilitas dan masa simpannya, di mana pH yang tidak optimal dapat mempercepat degradasi senyawa aktif.
Ancaman Tersembunyi: Kontaminan (Logam Berat & Mikroba)
Ini adalah risiko terbesar yang ditimbulkan oleh kualitas air produksi yang buruk. Kontaminan tidak terlihat oleh mata telanjang namun memiliki dampak yang merusak.
- Mikroba: Bakteri seperti E. coli, Staphylococcus, dan jamur seperti Mucor spp. dapat masuk melalui air dan berkembang biak dalam produk, menyebabkan kerusakan produk dan risiko infeksi serius bagi konsumen.
- Logam Berat: Timbal, merkuri, dan arsenik adalah contoh logam berat yang bisa mencemari sumber air. Akumulasinya dalam produk herbal, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menjadi racun dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Memahami dan mengontrol parameter-parameter ini adalah langkah pertama yang tidak bisa ditawar dalam standarisasi produk herbal.
Panduan Praktis: Menggunakan Alat Ukur Kualitas Air di Pabrik Anda
Teori mengenai parameter air tidak akan berguna tanpa alat yang tepat untuk mengukurnya. Berinvestasi pada alat ukur kualitas air yang esensial adalah langkah proaktif untuk mengubah data menjadi keputusan produksi yang lebih baik. Ini adalah solusi untuk menghindari masalah sebelum terjadi.
TDS Meter: Alat Wajib untuk Menjaga Konsistensi Batch
TDS meter adalah alat ukur digital yang ringkas dan mudah digunakan, menjadikannya investasi pertama yang sangat direkomendasikan bagi setiap produsen herbal. Alat ini bekerja dengan mengukur konduktivitas listrik air—semakin banyak padatan terlarut, semakin tinggi konduktivitasnya, dan semakin tinggi pula angka PPM yang ditampilkan.
Cara Menggunakan TDS Meter dalam Produksi Herbal:
- Tetapkan Standar Awal: Uji air baku Anda (dari PDAM, sumur, atau sumber lain) beberapa kali pada hari yang berbeda untuk mendapatkan rentang nilai TDS rata-rata. Angka ini menjadi baseline Anda.
- Uji Air Masuk (Incoming Water): Sebelum setiap siklus produksi, gunakan TDS meter untuk memeriksa air baku. Apakah nilainya masih dalam rentang standar Anda? Kenaikan atau penurunan drastis bisa menjadi indikasi awal adanya masalah pada sumber air.
- Kontrol Air Proses: Gunakan TDS meter untuk mengukur air yang telah digunakan dalam proses tertentu, misalnya setelah proses pencampuran. Ini membantu Anda memantau konsistensi dari batch ke batch.
- Catat dan Analisis: Selalu catat hasil pengukuran Anda dalam log book. Data historis ini sangat berharga untuk melacak tren, mengidentifikasi masalah, dan membuktikan konsistensi proses saat audit.
Dengan memantau TDS secara rutin, Anda dapat mendeteksi perubahan kualitas air secara dini dan mengambil tindakan korektif, memastikan setiap batch produk dibuat dengan standar air yang sama.
Lebih dari TDS: Kapan Anda Membutuhkan pH Meter & Turbidimeter?
Meskipun TDS meter sangat penting, ia tidak menceritakan keseluruhan cerita. Untuk kontrol kualitas yang lebih komprehensif, Anda perlu melengkapinya dengan alat ukur lain.
- pH Meter: Seperti yang telah dibahas, pH sangat krusial untuk ekstraksi dan stabilitas. pH meter memberikan pengukuran yang akurat mengenai tingkat keasaman atau kebasaan air proses Anda. Alat ini wajib dimiliki jika produk Anda melibatkan proses ekstraksi berbasis air atau jika stabilitas produk akhir sangat sensitif terhadap perubahan pH.
- Turbidimeter: Alat ini mengukur tingkat kekeruhan air. Menurut sumber edukasi seperti Kompas.com Skola, kekeruhan disebabkan oleh partikel-partikel kecil yang tersuspensi. Bagi produsen herbal, tingkat kekeruhan yang tinggi bisa menandakan filtrasi yang tidak efektif atau kontaminasi partikulat yang dapat memengaruhi kejernihan dan keamanan produk akhir.
Memahami fungsi masing-masing alat memungkinkan Anda membangun sistem pemantauan kualitas air yang berlapis, di mana setiap alat memberikan data spesifik untuk gambaran kualitas yang utuh.
Membedah Standar Produk Herbal Resmi di Indonesia (Menurut BPOM)
Memahami kualitas air adalah fondasi teknis, sementara memahami regulasi BPOM adalah fondasi legalitas bisnis Anda. Di Indonesia, tidak semua produk berlabel “herbal” memiliki standar yang sama. BPOM telah menetapkan sistem klasifikasi yang jelas untuk memastikan keamanan, kualitas, dan pembuktian khasiat produk. Menguasai klasifikasi ini adalah kunci untuk memposisikan produk Anda dengan benar dan membangun kepercayaan konsumen. Untuk informasi lebih lanjut, produsen dapat mengakses portal resmi BPOM Directorate of Standardization for Traditional Medicine.
Tiga Tingkatan Emas: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka
BPOM mengkategorikan obat bahan alam ke dalam tiga tingkatan, masing-masing dengan logo dan persyaratan yang berbeda:
- Jamu: Ini adalah tingkatan yang paling dasar. Klaim khasiat Jamu didasarkan pada data empiris atau pengalaman turun-temurun. Produk Jamu harus memenuhi standar keamanan dan kualitas bahan baku, namun tidak diwajibkan melalui uji praklinis (pada hewan) atau uji klinis (pada manusia).
- Logo: Lingkaran dengan gambar “Ranting Daun” di dalamnya.
- Obat Herbal Terstandar (OHT): Ini adalah tingkatan selanjutnya. Selain aman dan berkualitas, khasiat OHT harus dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis. Selain itu, bahan baku yang digunakan dan produk jadinya harus melalui proses standardisasi. Ini memastikan bahwa setiap batch produk memiliki kandungan senyawa aktif yang konsisten.
- Logo: Lingkaran dengan gambar “Tiga Bintang” di dalamnya.
- Fitofarmaka: Ini adalah tingkatan tertinggi dan sering disebut sebagai “obat modern asli Indonesia”. Untuk mencapai level ini, produk harus telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya melalui uji praklinis dan uji klinis pada manusia. Proses standardisasi berlaku ketat, mulai dari bahan baku hingga produk jadi. Produk Fitofarmaka dapat diresepkan oleh dokter.
- Logo: Lingkaran dengan gambar “Jari-jari Daun (yang membentuk bintang)” di dalamnya.
Peraturan Terbaru yang Wajib Anda Ketahui: Peraturan BPOM No. 25 Tahun 2023
Penting bagi semua produsen untuk selalu mengikuti peraturan terbaru. Saat ini, landasan hukum utama untuk registrasi obat bahan alam adalah Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 25 Tahun 2023 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Bahan Alam. Peraturan ini secara resmi menggantikan regulasi sebelumnya dari tahun 2005.
Peraturan ini secara rinci mengatur semua persyaratan yang diperlukan untuk mendaftarkan produk sebagai Jamu, OHT, atau Fitofarmaka. Ini mencakup spesifikasi bahan baku, bukti keamanan (seperti batas cemaran mikroba dan logam berat), data pembuktian khasiat, hingga standar penandaan pada kemasan. Mempelajari dokumen ini adalah langkah wajib bagi setiap produsen yang serius ingin mematuhi standar dan berhasil meregistrasikan produknya. Untuk transparansi penuh, Anda dapat mengakses dokumen lengkap BPOM Regulation No. 25/2023 on Herbal Product Registration.
Mencegah Kegagalan: Strategi Kontrol Kualitas & Higienitas (CPOTB)
Memahami standar BPOM adalah satu hal, tetapi menerapkannya secara konsisten dalam operasional harian adalah tantangan yang sebenarnya. Di sinilah Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) berperan sebagai panduan praktis. Kegagalan produk seringkali bukan karena bahan baku yang buruk, melainkan karena proses yang tidak terkontrol.
Sebuah studi oleh peneliti dari BPOM menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan regulasi sangat erat kaitannya dengan penerapan sistem manajemen mutu, termasuk sanitasi, higienitas, kontrol kualitas, dan dokumentasi yang baik. Ini menegaskan bahwa proses yang terstruktur adalah kunci untuk menghasilkan produk yang konsisten dan lolos standar. Kegagalan dalam hal ini dapat memiliki konsekuensi nyata, seperti yang sering dilaporkan dalam BPOM Report on Product Safety and Quality.
Membangun Sistem Kebersihan dari Hulu ke Hilir
Higienitas adalah pilar utama CPOTB. Sistem kebersihan yang efektif harus mencakup seluruh alur produksi:
- Higiene Personel: Karyawan adalah potensi sumber kontaminasi. Terapkan SOP yang ketat seperti kewajiban mencuci tangan, menggunakan pakaian kerja yang bersih (termasuk penutup kepala dan sarung tangan), dan melarang makan atau minum di area produksi.
- Sanitasi Peralatan dan Fasilitas: Buat jadwal pembersihan dan sanitasi yang terdokumentasi untuk semua peralatan, permukaan kerja, dan ruangan. Gunakan agen pembersih dan disinfektan yang sesuai dan pastikan tidak ada residu yang tertinggal.
- Penyimpanan Bahan: Simpan bahan baku dan produk jadi di area yang bersih, kering, dan memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah pertumbuhan jamur dan kontaminasi silang. Pisahkan bahan baku yang baru datang dari yang sudah diloloskan oleh bagian quality control.
Menangani Produk Tidak Sesuai Standar (Non-Conforming Product)
Seketat apapun sistem Anda, kemungkinan terjadinya produk yang tidak sesuai standar (non-conforming product) tetap ada. Ini adalah produk yang gagal memenuhi salah satu spesifikasi yang telah ditetapkan, baik dari segi kualitas, keamanan, maupun kemasan.
Menurut standar manajemen mutu internasional seperti ISO 9001, memiliki prosedur terdokumentasi untuk mengendalikan produk yang tidak sesuai adalah sebuah keharusan. Prosedur ini harus mencakup:
- Identifikasi: Beri label yang jelas pada produk yang tidak sesuai agar tidak tercampur dengan produk yang baik.
- Pemisahan (Karantina): Pindahkan produk tersebut ke area karantina yang telah ditentukan.
- Investigasi: Lakukan analisis akar masalah (root cause analysis) untuk menemukan mengapa kegagalan tersebut terjadi. Apakah karena masalah bahan baku, kesalahan operator, atau kerusakan mesin?
- Disposisi: Tentukan tindakan selanjutnya. Apakah produk bisa diperbaiki (rework), digunakan untuk tujuan lain (regrade), atau harus dimusnahkan?
- Tindakan Pencegahan: Yang terpenting, gunakan temuan dari investigasi untuk memperbaiki proses agar masalah yang sama tidak terulang kembali.
Dengan memiliki sistem ini, Anda dapat mencegah produk gagal mencapai pasar, melindungi konsumen, dan terus meningkatkan kualitas operasional Anda.
Lebih dari Produk: Standar Distribusi dan Pengelolaan Limbah
Fokus pada kualitas tidak boleh berhenti saat produk selesai dikemas. Produsen yang bertanggung jawab memahami bahwa standar harus dijaga hingga produk sampai ke tangan konsumen dan bahkan mempertimbangkan dampak lingkungan dari proses produksi mereka.
Menjaga Kualitas Selama Distribusi: Pengemasan dan Logistik
Produk herbal seringkali sensitif terhadap faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban, dan suhu. Proses distribusi yang tidak terkontrol dapat merusak produk yang telah dibuat dengan susah payah.
- Pengemasan yang Tepat: Kemasan primer (yang bersentuhan langsung dengan produk) harus inert dan mampu melindungi produk dari kontaminasi. Kemasan sekunder harus cukup kuat untuk menahan benturan selama transportasi dan melindungi dari paparan cahaya matahari langsung.
- Label yang Jelas: Pastikan setiap kemasan memiliki label yang memenuhi standar BPOM, mencakup nama produk, komposisi, nomor batch, tanggal kedaluwarsa, dan logo sertifikasi (Jamu, OHT, atau Fitofarmaka).
- SOP Logistik: Bekerja samalah dengan mitra logistik yang memahami cara menangani produk herbal. Jika produk Anda sensitif terhadap suhu, pertimbangkan penggunaan transportasi dengan pendingin.
Kewajiban Lingkungan: Memahami Baku Mutu Air Limbah
Industri herbal, seperti industri lainnya, menghasilkan air limbah dari proses pencucian dan produksi. Mengelola air limbah ini bukan hanya soal citra perusahaan, tetapi juga kewajiban hukum. Pemerintah Indonesia telah menetapkan standar baku mutu air limbah yang harus dipatuhi.
Sebuah studi ilmiah yang dipublikasikan di PubMed Central menyoroti bahwa regulasi utama di Indonesia mengatur parameter kunci seperti pH, TSS (Total Suspended Solids), BOD (Biochemical Oxygen Demand), dan COD (Chemical Oxygen Demand). Parameter ini mengindikasikan tingkat polusi organik dan anorganik dalam air limbah. Produsen wajib mengolah air limbah mereka agar memenuhi standar yang ditetapkan dalam peraturan terkait, seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, sebelum membuangnya ke lingkungan. Mengukur pH dan kekeruhan (TSS) air limbah adalah langkah awal yang krusial dalam memenuhi kewajiban ini.
Kesimpulan: Dari Air Murni Menuju Merek Tepercaya
Mencapai standar produk herbal yang tinggi bukanlah serangkaian tugas yang terpisah, melainkan sebuah proses holistik yang saling terkait. Perjalanan ini dimulai dari elemen yang paling fundamental—kualitas air—yang kualitasnya dapat dipantau secara konsisten dengan alat praktis seperti TDS meter. Fondasi yang kuat ini memungkinkan Anda untuk secara sistematis memenuhi standar resmi yang ditetapkan oleh BPOM, baik itu Jamu, OHT, maupun Fitofarmaka.
Keberhasilan jangka panjang tidak hanya ditentukan oleh lolosnya sertifikasi, tetapi juga oleh penerapan rigor dari prinsip-prinsip CPOTB dalam setiap langkah operasional, mulai dari higienitas produksi hingga manajemen distribusi. Dengan menguasai setiap elemen yang saling berhubungan ini—air, alat ukur, regulasi, dan proses—setiap produsen UKM di Indonesia memiliki kekuatan untuk bertransformasi. Anda dapat beralih dari sekadar produsen menjadi pembangun merek yang unggul, patuh, dan yang terpenting, dipercaya oleh konsumen.
Sebagai supplier dan distributor alat ukur dan uji yang berspesialisasi dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya akurasi dan keandalan dalam kontrol kualitas. Kami menyediakan berbagai instrumen pengukuran, termasuk TDS meter, pH meter, dan alat uji kualitas air lainnya, untuk membantu perusahaan seperti Anda mengoptimalkan operasi dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda siap untuk meningkatkan presisi dalam proses produksi Anda, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami dan temukan solusi yang tepat untuk bisnis Anda.
This article provides general information for manufacturers and is not a substitute for professional regulatory, legal, or scientific consultation. Always refer to the latest official regulations from BPOM and other relevant government bodies.
Rekomendasi Alat Uji Kualitas Air
-

Bante 900P-CN Portable Multiparameter Water Quality Meter
Read more -

PORTABLE NITRATE METER BANTE321-NO3
Read more -

Portable Copper Meter
Read more -

A130-UK Laboratory pH/Ion Meter
Rp18.910 Add to cart -

Horizontal Water Sampler 2.2L
Read more -

Real Time Water Quality Monitoring System
Read more -

Portable Coulometric Analyser
Read more -

Portable Water Test Meter 3 in 1
Read more
References
- Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2023). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 25 Tahun 2023 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Bahan Alam. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Retrieved from https://peraturan.bpk.go.id/Details/284994/peraturan-bpom-no-25-tahun-2023
- Sari, R. K., Maulida, R. F., & Handayani, R. S. (2025). Regulatory compliance index of traditional medicine and health supplement companies in Indonesia. BIO Web of Conferences, 35, 04001. EDP Sciences. Retrieved from https://www.bio-conferences.org/articles/bioconf/pdf/2025/35/bioconf_isisbmb2025_04001.pdf
- Maryam, S., Biddinika, M. K., & As-syakur, A. R. (2022). Domestic wastewater in Indonesia: generation, characteristics and treatment. Environmental science and pollution research international, 29(20), 29439–29456. Retrieved from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8853296/













