Bayangkan Anda bekerja di instalasi pengolahan limbah industri atau fasilitas pengeboran gas bumi. Suatu malam, sistem ventilasi tiba-tiba padam, dan udara di ruang kerja mulai terasa “bernapas berat” — bau khas telur busuk menyeruak samar. Teknisi alarm suaranya teredam oleh mesin, lampu kedip, dan kebingungan menyelimuti. Dalam hitungan menit, konsentrasi gas berbahaya seperti hidrogen sulfida (H₂S) bisa mencapai titik toksik, menyebabkan pusing, kerusakan sistem pernapasan, bahkan kematian jika tidak cepat terdeteksi.
Anda meraba tas kantong alat — tetapi apakah Anda punya detektor yang andal, cepat bereaksi, dan aman digunakan di zona berbahaya? Ketika nyawa dan keselamatan pekerja tergantung pada satu alat, kegagalan adalah pilihan yang tak bisa diterima.
Berbagai metode konvensional—deteksi visual (bau), indikator reagen kimia, ataupun analisis laboratorium—terlalu lambat atau tidak aman untuk respons cepat. Tantangan utama: bagaimana mendeteksi H₂S secara real time, akurat, dan dalam lingkungan yang bisa memicu ledakan?
Inilah saatnya Gasman‑H2S muncul sebagai solusi — alat pengukur kualitas udara khusus H₂S yang dirancang untuk menghadapi situasi ekstrem, melindungi pengguna dari gas mematikan, dan memberikan data real-time dalam kondisi kritis.
Mengenal dasar teknologi
Prinsip kerja sederhana: elektro-kimia sebagai “hidup sensor”
Detektor gas modern seperti Gasman‑H₂S umumnya menggunakan sensor elektrokimia. Begini analoginya:
Bayangkan sensor seperti sel baterai mini yang “dimakan” gas (H₂S). Saat gas H₂S mengontak elektroda di dalam sensor, reaksi kimia menghasilkan arus listrik proporsional terhadap jumlah gas yang masuk. Semakin banyak H₂S, semakin besar arus — dan rangkaian elektronik mengubah arus ini menjadi nilai konsentrasi gas yang bisa ditampilkan.
Dalam analogi lebih ringan: sensor adalah “pelayan” yang menghitung tamu (molekul H₂S) yang masuk ke ruangannya; semakin banyak tamu, semakin tinggi “suara” (arus) yang dihasilkan, dan pelayan menunjukkan angka konsentrasi.
Kelebihan pendekatan ini dibanding metode tradisional (misalnya uji laboratorium, tabung indikator kimia, atau alat spektroskopi) meliputi:
-
Respons cepat — sensor memberi pembacaan dalam hitungan detik.
-
Portabilitas — sensor mini, unit kompak, cocok untuk penggunaan lapangan.
-
Efisiensi energi — tak butuh pemanas atau komponen optik besar.
-
Skalabilitas — sensor bisa diganti atau disesuaikan untuk gas lain (dengan desain modular).
Meskipun begitu, sensor elektrokimia memiliki keterbatasan seperti masa pakai terbatas, sensivitas terhadap kelembapan atau interferensi gas lain, dan kebutuhan kalibrasi berkala — semua tantangan yang harus diperhitungkan dalam desain detektor gas profesional.
Kenalkan produk/alatnya secara spesifik
Apa yang membuat Gasman‑H₂S istimewa dibanding kompetitor?
Gasman‑H₂S merupakan bagian dari lini detektor gas portabel “Gasman” (oleh Crowcon / PCE Instruments) yang fokus ke satu jenis gas (single‑gas monitor). Beberapa hal yang membuatnya menonjol:
-
Sensor khusus H₂S dengan sensitivitas yang dioptimalkan untuk hidrogen sulfida (bukan sensor umum).
-
Sertifikasi intrinsik keselamatan (intrinsically safe) dan standar ATEX untuk penggunaan di zonas berbahaya.
-
Kapasitas data logger internal hingga 900 jam dengan interval minimum 1 menit untuk menyimpan data panjang.
-
Alarm multi-modal: suara keras, lampu LED, getar, serta alarm visual untuk menghadapi lingkungan berisik.
-
Kalibrasi internal lewat tombol depan, dan rentang sensor yang dapat diganti jika habis masa pakai.
-
Sertifikasi standar keamanan dan kepatuhan (ATEX, Ex ia, norma EEx) yang memungkinkan digunakan di area rawan ledakan.
-
Ukuran kompak dan ringan—ideal untuk dipakai di sabuk, saku, atau sebagai alat portabel di lapangan.
Signature teknologinya adalah monitoring gas tunggal (single gas) dengan modul sensor yang bisa diganti, ditambah logger jangka panjang, dan desain aman di lingkungan eksplosif.
Desain dan ergonomi
Tampilan fisik, material, ukuran, berat
Gasman‑H₂S dirancang agar tangguh namun ringkas. Berikut detail fisiknya:
-
Dimensi: sekitar 90 × 48 × 24 mm (tinggi × lebar × tebal)
-
Berat: ± 130 gram termasuk baterai
-
Material casing: bahan karet/plastik tahan benturan, dengan seal anti-debu dan anti-ceceran (IP65 / IP67)
-
Panel depan: layar LCD backlit, tombol kontrol, sensor / port udara di bagian bawah atau samping tergantung desain.
-
Clip atau gantungan saku: biasannya dilengkapi klip atau tali untuk dipasang di sabuk atau pakaian kerja.
Ergonomis & kemudahan penggunaan
-
Bobot ringan memudahkan dibawa sepanjang shift tanpa membuat pengguna lelah.
-
Desain tahan banting dan segel ketat membantu perangkat bertahan di kondisi industri kasar.
-
Tombol dan layar cukup besar agar mudah dioperasikan sambil memakai sarung tangan (umumnya di lingkungan industri).
-
Kombinasi alarm getar dan visual sangat berguna di lingkungan yang bising, di mana alarm suara mungkin tidak terdengar jelas.
Secara keseluruhan, desain dan ergonomi Gasman‑H₂S menitikberatkan kenyamanan pengguna tanpa mengorbankan proteksi dan ketahanan lingkungan.
Antarmuka dan pengalaman pengguna
Layar / display & indikator
-
Layar LCD backlit dengan karakter tinggi agar bisa dibaca di kondisi minim cahaya.
-
Ikon dan simbol: indikator baterai (Batt-Low), alarm 1 / alarm 2, Zero calibration, Max‑Hold, dan simbol datalogger.
-
Ketika alarm aktif, tampilan biasanya berkedip atau menampilkan simbol khusus.
-
Panel tombol di bagian depan memungkinkan pengoperasian langsung (reset alarm, nol, akses menu) tanpa memerlukan perangkat eksternal.
Tombol & navigasi
-
Beberapa tombol: biasanya tombol ON/OFF dan tombol pengaturan (Mode, Reset, Kalibrasi)
-
Penonaktifan alat sering kali memerlukan kombinasi dua tombol untuk mencegah pematian tak sengaja.
-
Navigasi menu relatif sederhana (karena fungsi terbatas), memudahkan pekerja lapangan mengakses fungsi penting seperti nol, alarm, dll.
-
Indiaktor suara (buzzer), LED (visual), dan getar mendukung umpan balik dari antarmuka ketika terjadi kejadian gas berbahaya.
Pengalaman pengguna dirancang agar minimal kurva belajar, dengan kontrol langsung dan alarm multi-mode yang intuitif untuk pengguna industri.
Fitur-fitur cerdas / unggulan
Mari kita uraikan fitur-fitur pintar yang melekat pada Gasman‑H₂S:
Alarm multi-mode & getar
-
Alarm suara (sekitar 85 dB pada 1 m) saat konsentrasi H₂S melewati batas alarm.
-
Lampu LED sebagai alarm visual (untuk kondisi yang sangat bising)
-
Getar sebagai alarm tambahan — ideal bila pengguna memakai pelindung telinga atau berada di lingkungan sangat gaduh.
Datalogger internal
Gasman‑H₂S dapat menyimpan data pengukuran hingga 900 jam pada interval minimum 1 menit.
Setelah data terekam, data dapat ditransfer ke komputer melalui perangkat lunak tambahan untuk analisis grafik atau tabel.
Kalibrasi internal & pengaturan ambang alarm
-
Pengguna dapat melakukan kalibrasi nol dan span melalui tombol depan (menu internal) tanpa perangkat eksternal.
-
Setting alarm level dapat disesuaikan sesuai kebutuhan aplikasi atau standar keselamatan di lokasi kerja.
-
Kontrol internal juga memeriksa sensor dan memberi sinyal ketika sensor sudah tidak bisa dikalibrasi lagi.
Sertifikasi intrinsik dan proteksi
-
Desain intrinsik aman (Ex ia) memungkinkan penggunaan di area eksplosif tanpa menyebabkan percikan yang memicu kebakaran.
-
Memenuhi standar ATEX dan regulasi EEx ia / EEx ia d.
-
Housing tahan air/debu dengan rating IP65/IP67 untuk melindungi perangkat di kondisi lingkungan keras.
Respons & masa pakai sensor
-
Waktu respons T₉₀ (waktu sensor mencapai 90 % nilai akhir) sekitar 20 s pada gas toksik.
-
Masa pakai sensor toksik umumnya ~ 3 tahun, sensor oksigen ~1 tahun (tergantung kondisi).
-
Jika sensor tidak dapat dikalibrasi lagi, perangkat memperingatkan pengguna agar diganti.
Fitur-fitur ini memberikan keseimbangan antara keandalan, kenyamanan, dan keamanan dalam pemantauan gas H₂S dalam situasi nyata.
Kontrol eksternal dan integrasi sistem
Walaupun Gasman‑H₂S adalah detektor portabel, ia tetap bisa diintegrasikan (terbatas) ke sistem eksternal atau dikombinasikan dengan infrastruktur produksi / keselamatan.
Kemampuan dasar integrasi
-
Data logger internal memungkinkan transfer data ke komputer lewat kabel antarmuka (opsional) dan perangkat lunak untuk konfigurasi dan manajemen data.
-
Stasiun pengisian / docking station (charging station) sering kali juga berfungsi sebagai antarmuka data untuk transfer ke PC.
-
Beberapa model docking station atau charging interface kit dapat memfasilitasi transfer data dari unit ke komputer atau sistem database.
Batasan integrasi
-
Gasman‑H₂S tidak dirancang sebagai sensor industri dengan output analog 4–20 mA asli atau koneksi RS‑485; integrasi real-time ke PLC atau SCADA memerlukan solusi tambahan (misalnya modul eksternal, converter data).
-
Penggunaan docking station sebagai antarmuka data berarti unit harus ditempatkan pada stasiun khusus untuk sinkronisasi, tidak real-time terus-menerus.
-
Jika organisasi Anda membutuhkan integrasi langsung ke sistem kontrol besar, alat lain (sensor industri tetap) mungkin lebih cocok; Gasman‑H₂S lebih ideal sebagai alat portabel/penyintas.
Meskipun integrasi terbatas, fleksibilitas data logger dan antarmuka docking membuatnya cocok sebagai elemen pengukuran mobile dalam sistem keselamatan industri.
Spesifikasi teknis lengkap
Berikut tabel spesifikasi utama Gasman‑H₂S berdasarkan data resmi PCE Instruments / Crowcon / sumber distributor:
Parameter | Nilai / Rentang | Penjelasan awam / catatan |
---|---|---|
Gas / Range pengukuran | H₂S 0 … 100 ppm | Konsentrasi umum yang dipantau di banyak aplikasi industri |
Tingkat alarm default | 5 ppm | Ketika H₂S melewati ambang ini, alarm akan aktif |
Waktu respons (T₉₀) | ~ 20 s | Waktu untuk sensor mencapai 90 % nilai akhir setelah perubahan gas |
Masa pakai sensor | 3 tahun (toxics) | Sensor toksik umumnya tahan sekitar 3 tahun |
Alarm suara | ~ 85 dB (A) pada 1 m | Suara keras untuk memberi peringatan akustik |
Alarm visual & LED | LED berkedip | Lampu LED untuk kondisi visual |
Getar (vibration alarm) | Ada | Alarm getar sebagai metode tambahan |
Data Logger | Hingga 900 jam | Dapat merekam data hingga 900 jam pada interval 1 menit |
Catu daya / baterai | Lithium (untuk gas toksik & oksigen) | Umumnya baterai yang bisa diganti |
Suhu operasi | –20 … +55 °C | Perangkat dirancang untuk bekerja di suhu ekstrem moderat |
Kelembapan (RH) | 0 … 99 % non‑kondensasi | Dapat bekerja di kelembapan tinggi selama tidak ada embun |
Perlindungan (IP rating) | IP65 / IP67 | Tahan debu dan sebagian tahan air / cipratan |
Dimensi | 90 × 48 × 24 mm | Kompak dan tipis |
Berat | ~130 g | Termasuk baterai |
Standar / Sertifikasi | ATEX II 1G EEx ia IIC T4, ATEX II 2G EEx ia d IIC T4 | Memenuhi keselamatan zona eksplosif |
Pengoperasian tombol | Kombinasi 2 tombol untuk mematikan | Untuk mencegah pematian tak sengaja |
Penjelasan awam atas spesifikasi
-
Range 0–100 ppm artinya detektor ini dirancang untuk mendeteksi konsentrasi H₂S hingga 100 bagian per juta—cukup untuk banyak aplikasi industri.
-
Alarm 5 ppm menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi melampaui 5 ppm, alat akan memberi peringatan agar pengguna waspada.
-
IP65 / IP67 berarti alat bisa bekerja meskipun terkena debu dan cipratan air ringan, tetapi bukan alat untuk diselam dalam air.
-
Data logger 900 jam artinya jika Anda merekam setiap menit selama 15 jam sehari, data bisa tercatat selama sekitar 60 hari tanpa dihapus.
Spesifikasi ini menunjukkan bahwa Gasman‑H₂S dirancang untuk bekerja dalam kondisi nyata — keras, fluctuatif, dan bahaya gas — sambil menjaga kenyamanan dan keamanan pengguna.
Panduan memilih komponen tambahan
Untuk memperkuat fungsi Gasman‑H₂S dalam sistem atau dalam aplikasi khusus, Anda mungkin memerlukan komponen tambahan. Berikut panduan serta rekomendasi:
Faktor penting yang mempengaruhi hasil pengukuran
-
Konstruksi ventilasi / saluran udara (sampling line): Jika menggunakan selang hisap (aspirator), panjang dan diameter selang mempengaruhi waktu respons.
-
Pompa aspirator eksternal: jika Anda butuh sampling gas dari titik jauh, pompa eksternal harus kompatibel dan cukup kuat.
-
Material tubing / selang: gunakan bahan inert (PTFE, Teflon) agar tidak menyerap gas H₂S atau bereaksi dengan kelembapan.
-
Posisi sensor & orientasi: Pastikan sensor menghadap area ventilasi gas atau sumber potensial, bukan area dead zone udara stagnan.
-
Kalibrasi ulang jika ada penyesuaian tambahan: Jika Anda menambah tubing atau pompa, lakukan kalibrasi ulang agar pembacaan tetap akurat.
Tabel rekomendasi komponen & aliran tipikal
Komponen tambahan | Ukuran / spesifikasi | Aliran atau waktu respons tipikal | Catatan penggunaan |
---|---|---|---|
Selang PTFE 3 mm i.d. | ± 1–5 m | waktu respons tambahan ~ 1–3 detik | Bahan tahan kimia, cocok untuk sampling jauh |
Pompa aspirator manual / elektrik | 100–500 mL/menit | cukup untuk membawa sampel udara ke sensor | Untuk lokasi cekungan udara atau area tertutup |
Fitting & konektor gas inert | ukuran match selang | — | agar tidak bocor atau reaktif |
Stasiun docking / stasiun pengisian & transfer data | — | — | untuk sinkronisasi data saat shift selesai |
Catatan: Jika saluran terlalu panjang atau sempit, molekul H₂S memerlukan waktu lebih lama mencapai sensor—mengurangi respons real-time. Ujung tubing yang terlalu dekat ke dinding ruang atau area ventilasi statis juga dapat menyebabkan pembacaan under‑reading.
Dengan memilih komponen tambahan yang tepat dan memperhatikan parameter teknis, Anda bisa memperluas jangkauan penggunaan Gasman‑H₂S dalam sistem pengukuran jarak jauh atau kondisi khusus.
Aplikasi nyata (case studies)
Berikut beberapa contoh penggunaan Gasman‑H₂S di dunia nyata:
1. Industri petrokimia & kilang minyak
Di fasilitas kilang atau instalasi minyak & gas, H₂S bisa terbentuk sebagai produk samping reaksi atau dalam gas alam yang mengandung sulfur. Petugas inspektur menggunakan Gasman‑H₂S untuk patroli rutin di area pipa, sambungan, ruang ruang tertutup, atau ruang kontrol, guna mendeteksi kebocoran gas H₂S sebelum mencapai konsentrasi berbahaya.
2. Pengolahan limbah & industri pulp & kertas
Limbah industri berbasis sulfida (misalnya limbah pulp) bisa menghasilkan gas H₂S. Petugas pengolahan menggunakan Gasman‑H₂S untuk memonitor ruang pengolahan, tabung tertutup, atau area pompa limbah untuk antisipasi paparan gas.
3. Pertambangan dan pengeboran
Saat pengeboran atau pada tambang bawah tanah, kondisi anaerobik dan kandungan sulfur di batuan bisa menghasilkan H₂S. Para pekerja tambang atau teknisi menggunakan Gasman‑H₂S sebagai alat proteksi individu (personal monitor) untuk mendeteksi kebocoran gas sebelum mencapai level berbahaya.
4. Instalasi sewer / pembuangan limbah kota
Dalam sistem pembuangan air limbah kota, reaksi biokimia dalam saluran tertutup dapat memunculkan H₂S (bau busuk). Petugas pemeliharaan menggunakan Gasman‑H₂S untuk memantau tingkat gas di saluran, ruang lift stasiun pompa, atau ruang ventilasi.
5. Pemadam kebakaran dan penanganan kebocoran gas
Tim kebakaran yang memasuki area kebocoran gas atau reaktor kimia dapat membawa Gasman‑H₂S sebagai alat pendeteksi pribadi agar dapat segera memutuskan evakuasi atau ventilasi tambahan bila kadar gas meningkat.
Dalam semua aplikasi ini, keunggulan Gasman‑H₂S — respons cepat, portabel, alarm multi-mode, dan data logger — menjadikannya alat penting dalam strategi keselamatan dan mitigasi risiko gas H₂S.
Panduan penggunaan langkah demi langkah
Berikut langkah praktis untuk memakai Gasman‑H₂S secara optimal:
1. Persiapan
-
Pastikan perangkat dalam kondisi baik: baterai terpasang atau terisi (jika model isi ulang).
-
Periksa bahwa sensor belum melewati masa pakai (jika perangkat memberi pemberitahuan penggantian sensor).
-
Periksa kondisi permukaan sensor atau ventilasi bebas dari kotoran.
-
Jika Anda menggunakan tubing atau pompa eksternal, pastikan sambungan rapat dan tidak bocor.
2. Nyalakan & kalibrasi awal
-
Tekan tombol ON untuk mengaktifkan perangkat.
-
Lakukan zero calibration di udara bersih (tanpa gas H₂S) untuk menetapkan baseline.
-
Jika perlu, lakukan kalibrasi span dengan gas referensi H₂S (misalnya gas standar 10 ppm).
-
Atur ambang alarm sesuai standar keselamatan atau kebutuhan operasional (misalnya 5 ppm).
3. Pengukuran & alarm
-
Bawa perangkat (terpasang di sabuk atau saku) saat bergerak di area yang dipantau.
-
Jika konsentrasi gas melebihi ambang alarm, perangkat akan memberi peringatan suara, visual, dan getar.
-
Saat alarm aktif, segera lakukan tindakan mitigasi (evakuasi, ventilasi, proteksi pernapasan).
-
Gunakan tombol HOLD atau tangkap pembacaan jika kondisi memungkinkan.
-
Setelah pengukuran, jika menggunakan data logger, simpan data secara rutin atau sinkronkan ke PC.
4. Integrasi & data transfer
-
Letakkan perangkat di stasiun docking / docking station untuk mengisi daya dan sekaligus mentransfer data ke komputer.
-
Gunakan perangkat lunak (opsional) untuk mengonfigurasi alarm, membaca datalogger, dan menganalisis data dalam format grafik atau tabel.
-
Pastikan perangkat lunak kompatibel dan terhubung ke port antarmuka yang benar.
5. Perawatan & kalibrasi ulang
-
Setelah pemakaian, bersihkan sensor dan ventilasi dengan udara bersih atau semprot lembut (hindari cairan kuat).
-
Simpan alat dalam kondisi kering dan tidak terlalu panas / lembap.
-
Lakukan kalibrasi ulang secara berkala (misalnya setiap 6 bulan atau sesuai rekomendasi produsen).
-
Ganti sensor bila masa pakai habis atau kalau perangkat memberi peringatan bahwa sensor tidak lagi dapat dikalibrasi.
Dengan panduan ini, Gasman‑H₂S bisa digunakan sebagai perangkat proteksi pribadi yang andal dan terintegrasi ke dalam prosedur keselamatan industri.
Kesimpulan dan rekomendasi
Gasman‑H₂S adalah detektor gas portabel khusus hidrogen sulfida yang menggabungkan keandalan, keamanan, dan kemudahan pengguna. Dari kemampuan alarm multi-mode, data logger panjang, sertifikasi intrinsik, hingga desain tangguh, alat ini menawarkan perlindungan nyata terhadap risiko gas H₂S dalam situasi kritis.
Bagi siapa alat ini cocok?
-
Teknisi lapangan di industri petrokimia, minyak & gas, tambang, pengolahan limbah.
-
Petugas keselamatan dan pemadam kebakaran yang perlu deteksi gas cepat dan portabel.
-
Manajer fasilitas yang ingin sistem monitoring gas tambahan (mobile) untuk area sulit dijangkau sensor tetap.
-
Tim inspeksi & audit lingkungan industri yang membutuhkan alat portable untuk verifikasi lapangan.
Jika Anda mencari alat pemantau H₂S yang cepat, aman, dan portabel untuk menambah lapisan keselamatan operasional — Gasman‑H₂S adalah kandidat kuat yang layak dipertimbangkan.
FAQ Singkat
1. Berapa sering sensor H₂S perlu diganti?
Umumnya sensor toksik memiliki masa pakai sekitar 3 tahun (tergantung kondisi lingkungan). Jika perangkat memberi peringatan bahwa sensor tidak dapat dikalibrasi lagi, segera ganti sensor.
2. Bisakah Gasman‑H₂S mendeteksi gas selain H₂S?
Gasman seri umumnya adalah detektor “single gas” — artinya sensor dioptimalkan untuk satu jenis gas. Namun, model Gasman bisa modular: mengganti sensor memungkinkan deteksi gas lain (misalnya CO, O₂) tergantung dukungan sensor.
3. Apakah alat ini bisa langsung terhubung ke PLC atau SCADA?
Tidak secara langsung. Gasman‑H₂S lebih sebagai alat portabel. Untuk integrasi, Anda perlu transfer data lewat docking station atau modul eksternal. Alat ini tidak menyediakan output analog 4–20 mA atau komunikasi digital seperti RS‑485 secara native.
4. Bagaimana cara kalibrasi ulang di lapangan?
Gunakan gas referensi standar (misalnya 10 ppm H₂S) dengan peralatan kalibrasi sesuai panduan pabrik. Lakukan zero terlebih dahulu, kemudian span. Pastikan koneksi gas sensor rapat dan ventilasi tidak terganggu.
5. Apakah alat ini aman digunakan di zona ledakan?
Ya — Gasman‑H₂S memiliki sertifikasi intrinsik keselamatan (Ex ia) dan sertifikasi ATEX (II 1G, II 2G) untuk digunakan di area potensi ledakan gas.
6. Berapa lama data logger dapat menyimpan data?
Hingga 900 jam (dengan interval perekaman 1 menit). Setelah itu, data harus dipindahkan agar logger tidak penuh.
Sebagai pemasok dan distributor alat laboratorium terkemuka, CV. Java Multi Mandiri memahami pentingnya air quality seperti Air Quality Meter Gasman-H2S dalam mendukung berbagai proses penelitian dan produksi Anda. Kami mengkhususkan diri dalam melayani klien bisnis dan aplikasi industri, menyediakan instrumen berkualitas tinggi seperti Air Quality Meter Gasman-H2S dan perangkat laboratorium lainnya untuk membantu perusahaan Anda mengoptimalkan kontrol konsentrasi gas, memastikan lingkungan kerja yang aman, dan memenuhi standar tertinggi. Jika Anda ingin meningkatkan pengawasan dan efisiensi dalam proses berbasis CO₂ di fasilitas Anda, mari diskusikan kebutuhan perusahaan Anda bersama kami untuk menemukan solusi yang tepat.
Rekomendasi Air Quality Monitor Unggulan untuk Kebutuhan Anda
-
Alat Uji Kualitas Udara MERCK MAS-100 NT Air Sampler
Lihat produk -
Alat Pemantau Kualitas Udara SNDWAY SW-825
Lihat produk -
Alat Pemantau Kualitas Udara SNDWAY SW-625B
Lihat produk -
Alat Ukur Kandungan Oksigen LUTRON DO-5509
Lihat produk -
Alat Ukur Kandungan Oksigen LUTRON DO-5510
Lihat produk -
Alat Ukur Kandungan Oksigen LUTRON DO-5519
Lihat produk -
Alat Ukur Kualitas Udara PM2.5 AMTAST AMF079
Lihat produk
Referensi
- Hidayanti, R., Zicof, E., Gusti, A., Onasis, A., & Nur, E. (2024). ANALISIS RISIKO PAPARAN GAS H2S TERHADAP PEMULUNG DI TPA AIR DINGIN KOTA PADANG. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23(1), 25–33. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/download/50058/24601
- Chairiah, A., Jati, D. R., & Sulastri, A. (2023). ANALISIS SEBARAN KONSENTRASI GAS H2S DAN NH3 SERTA DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT DI SEKITAR TPA BATU LAYANG KOTA PONTIANAK. Jurnal Ilmu Lingkungan, 21(3), 616–626. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/47384