Pembangunan Perkebunan di Era Industri 4.0 -Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan penghasilannya dengan bercocok tanam. Nyatanya sektor pertanian menjadi tiga besar penyumbang PDB setelah manufaktur dan perdagangan. Dengan semakin berkembangnya era industri 4.0, sektor pertanian khususnya perkebunan juga harus siap untuk berbenah diri.
Dengan menerapkan teknologi 4.0 diharapkan nantinya dapat meningkatkan hasil produktivitas pertanian dengan efektif dan efisien. Bahkan hasil positif yang dicapai kementerian pertanian selama 2014 – 2018 mencatatkan nilai ekspor produk pertanian kita mencapai Rp 1.957,5 triliun.
Dari nilai tersebut, sekitar 91,4% disumbang dari sektor perkebunan sehingga untuk saat ini kinerja sektor perkebunan akan sangat berpengaruh terhadap nilai ekspor pertanian kita. Dengan semakin berkembangnya teknologi 4.0 akan menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian. Pasalnya untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang terus bertambah, maka penggunaan teknologi tidak dapat diabaikan. Penggunaan teknologi pada sektor pertanian nantinya akan difokuskan pada sektor yang strategis.
Pembangunan Perkebunan di Era Industri 4.0
Paling tidak ada 5 teknologi 4.0 yang dapat diterapkan pada sektor pertanian yaitu :
- internet of things
- artificial intelligence
- human-machine interface
- teknologi robotik
- sensor dan big data
Penerapan teknologi ini nantinya akan mentransformasikan cara manusia berinteraksi hingga tingkat yang paling dasar untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Sektor perkebunan juga tengah mengadakan eksperimen guna mendukung adanya revolusi industri 4.0 dengan mengembangkan model dan inovasi bisnis baru seperti :
- pertanian presisi
- pertanian vertikal
- pertanian pintar (smart farming)
Ketiga hal tersebut nantinya akan didukung oleh kelima teknologi yang telah disebutkan sebelumnya. Hal tersebut telah diterapkan dalam pertanian modern dalam hal pemanfaatan irigasi, pengolahan lahan, pemupukan dan penggunaan pestisida, pengembangan varietas tanaman, pasca panen hingga pemasarannya.
Untuk mengembalikan kejayaan sektor pertanian kita khususnya perkebunan, kementan melalui ditjenbun-nya telah meluncurkan program BUN500. Program ini bertujuan untuk menyediakan benih tanaman berkualitas baik untuk sektor perkebunan. Penyediaan ini mempunyai target 500 juta benih dalam kurun waktu 2019 – 2024 dengan kualitas terbaik dan didistribusikan secara efisien.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, juga akan dilakukan pembangunan kebun sumber benih itu sendiri dalam bentuk kebun entres atau kebun penghasil biji. Harapan dari program ini adalah akan didapatkan hasil yang baik mulai dari mutu teknik hingga kualitas benih yang dihasilkan nantinya. Kebun penghasil benih telah tersebar di berbagai provinsi.