Pengertian Teh dan Penjelasan Lengkapnya – Teh tentu sudah bukan merupakan minuman yang asing lagi bagi kita bukan? Mungkin hampir setiap hari Anda mengkonsumsinya. Namun tahukah Anda tentang apa itu teh, sejarah hingga bagaimana pengolahannya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian Teh
Teh dapat diartikan sebagai minuman yang didalamnya memiliki kandungan kafein. Teh merupakan sebuah infusi yang dibuat dengan cara melakukan penyeduhan pada daunnya, pucuk daun, atau tangkai daun yang sudah dikeringkan dari tanaman camellia sinensis yang diseduh dengan menggunakan air panas.
Sejarah Teh
Negara yang menjadi tempat lahirnya teh tersebut berasal dari negeri Tiongkok, tepatnya di provinsi Yunnan sebelah barat daya Tiongkok. Disana iklimnya yang cenderung tropis dan subtropis sehingga lembab dan hangat jadi cocok untuk tanaman teh.
Lalu memasuki abad ke- 8 SM teh di negeri china dipakai untuk obat-obatan , kemudian memasuki zaman pemerintahan Dinasti Han pada 221 SM – 8 M, perkembangan teh mulai dilakukan dengan cara mengolah teh tersebut menggunakan cara sederhana seperti dibentuk bulat, dikeringkan, dan disimpan, hingga dijadikan sebagai minuman yang diseduh dan dapat dikombinasikan dengan ramuan lainnya seperti jahe.
Sampai akhirnya kebiasaan minum teh tersebut menjadi tersebar dan memasuki wilayah Jepang. Bibit teh tersebut dibawa oleh seorang pendeta Buddha yang bernama Yeisei ke negara Jepang hingga diminati oleh kekaisaran Jepang, dan selanjutnya tersebar ke berbagai kalangan istana dan masyarakat Jepang.
Setelah Jepang, ternyata dengan budaya mengkonsumsi teh yang dilakukan di negeri Tiongkok dan jepang menjadi buah bibir oleh penduduk di Eropa. Lalu secara personal orang Eropa menemukan teh dan menulis tentang hal tersebut dengan biarawan Tesuit Jasper de Cruz pada tahun 1560.
Kemudian berlanjut ke negara Portugis yang menjalin hubungan dagang dengan Tiongkok dan mengembangkan jalur dagang dengan menghafalkan teh ke Lisbon, hingga akhirnya teh singgah di Eropa pada zaman Elizabeth dan menjadi tren oleh masyarakat Belanda. Kemudian di tahun 1650 banyak orang Belanda yang sangat aktif dibidang perdagangan hingga dunia barat.
Sampai akhirnya pada tahun 1827 teh diintroduksi dari Jepang oleh orang Jerman yang bernama Andreas Cleyer dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta, lalu dibudidayakan dalam skala besar di kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. Setelah itu, teh semakin berkembang di daerah Jawa, dan ada salah satu orang yang bernama Rudolf Edward Kerkhoven membawa tanaman Camellia sinensis var. assamica Masters dengantipe Chang pada 1877 ke Jawa, yang semula berasal dari Sri Lanka, Ceylon dan ditanam di kabupaten Gambung, Jawa Barat
Pengolahan dan Pengelompokkan Teh
Setelah daun teh camellia sinensi ini dipetik, lakukan pengeringan dengan segera karena daun teh ini akan cepat sekali layu dan mengalami oksidasi jika tidak segera dilakukan pengeringan. Pada proses pengeringan akan menyebabkan daun menjadi berwarna gelap karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin.
Setelah itu dilakukan pemanasan basah dengan menggunakan uap panas agar kandungan air yang terdapat pada daun akan menguap dan proses oksidasi dapat dihentikan pada tahap yang telah ditentukan. Sebenarnya pengolahan daun teh bukan merupakan bagian dari fermentasi karena tidak menggunakan ragi ataupun etanol. Ada beberapa pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi, yaitu terdiri dari :
- Teh Putih
Ini merupakan teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan dilindungi dari sinar matahari ketika belum dipetik, hal ini bertujuan untuk menghalangi terjadinya pembentukan klorofil. Dari segi produksi, teh ini diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan jenis teh lainnya, maka dari itu harganya menjadi lebih mahal.
- Teh Hijau
Setelah dipetik biasanya daun teh ini akan langsung diproses dan ketika sudah mengalami oksidasi dalam jumlah yang minimal, proses oksidasi dapat dihentikan dengan cara melakukan pemanasan menggunakan uap. Lalu untuk teh yang sudah kering bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau bisa juga digulung seperti bola kecil.
- Teh Olong
Teh ini memerlukan proses oksidasi yang dimana proses oksidasi tersebut dihentikan di tengah – tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 2- 3 hari.
- Teh Hitam
Ini merupakan jenis teh yang banyak ditemukan di Asia Selatan dan sebagian besar negara di Afrika. Biasanya daun teh hitam ini dibiarkan untuk teroksidasi secara penuh dalam jangka waktu 2 minggu hingga 1 bulan.
Ramuan Teh
Berbagai merek teh yang banyak dijual dipasaran merupakan hasil ramuan teh yang memiliki keunikan karena daunnya berbeda – beda. Pada umumnya untuk teh yang memiliki tingkat kualitas yang tinggi dan rasa yang enak akan menutupi cita rasa teh yang memiliki tingkat kualitas rendah. Maka dari itu, tingkat kualitas teh dapat meningkat dan dapat dijual dengan harga yang lebih layak. Biasanya teh melati terbuat dari campuran kuncup melati yang sudah siap mekar. Namun sebelum dicampurkan dengan menggunakan kuncup melati, daun teh tersebut akan mengalami proses pelembaban terlebih dahulu agar aroma harum yang terdapat pada melati akan menempel pada daun teh.
Komposisi Teh
Komposisi untuk jenis teh yang memiliki kandungan sejenis antioksidan biasanya terdapat kandungan katekin, dan pada daun teh yang segar kadar katekinnya bisa mencapai sekitar 30% dari berat kering. Selain itu, untuk teh hijau dan teh putih dibekali dengan kandungan katekin yang tinggi .
Sedangkan untuk teh hitam memiliki kandungan katekin yang dominan lebih sedikit karena katerkin tersebut hilang pada saat proses oksidasi. Tidak hanya itu saja, ternyata teh juga mengandung kafein sekitar 3% yang berasal dari berat kering atau setara dengan 40 mg setiap cangkirnya. Adapun kemasan teh terdiri dari :
- Teh celup
Jenis ini biasanya dikemas menggunakan kantong kecil yang terbuat dari kertas dengan tali. Dari segi kemasan, jenis teh ini merupakan teh yang praktis sehingga sangat populer dan banyak diminati oleh para pecinta teh.
- Teh saring
Dalam pengemasannya bisanya teh ini dikemas dalam kantong kecil biasa tanpa menggunakan tali. Teh saring merupakan jenis teh yang populer dan praktis serta dapat menghasilkan teh yang lebih pekat jika dibandingkan teh celup.
- Teh yang dipres
Tujuan dilakukannya pengepresan yaitu agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan.Teh ini biasanya dijual dalam bentuk padat, dan untuk teh yang sudah dipres memiliki masa simpan yang lebih lama jika dibandingkan dengan daun teh biasa.
- Teh stik
Dalam pengemasannya,teh ini dikemas dalam stik yang berasal dari lembaran aluminium tipis dan mempunyai lubang – lubang kecil yang berguna sebagai saringan teh.
- Teh instan
Awalnya teh ini diciptakan pada tahun 1930 an, ini merupakan jenis teh yang berbentuk bubuk yang dapat dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Selain itu, teh instan ini juga sudah dibekali berbagai varian rasa yang terdiri dari rasa vanila, madu, buah – buahan, atau bisa juga dicampur dengan menggunakan campuran susu bubuk.