Pengertian Urban Farming dan Keuntungannya

Pengertian Urban Farming dan Keuntungannya

Daftar Isi

Pengertian Urban Farming dan Keuntungannya – Apakah itu urban farming ? Apakah sebelumnya Anda pernah mendengar tentang urban farming atau pertanian urban? Nah untuk mengetahui lebih jelasnya, simak artikel ini sampai akhir.

Pengertian Urban Farming dan Keuntungannya

Pengertian Urban Farming dan Keuntungannya

Urban farming atau dengan nama lain pertanian urban, umumnya dikenal dengan sebutan pertanian yang ada di perkotaan. Urban farming merupakan pemanfaatan ruang terbuka menjadi lahan hijau agar dapat menghasilkan produk pertanian.

Untuk itu, apabila pertanian dilakukan pada wilayah pedesaan, maka urban farming memungkinkan pertanian dilakukan di wilayah perkotaan seperti di kawasan pemukiman penduduk.

Pada konsep pertanian di perkotaan tersebut ternyata dapat membantu masyarakat dalam menghasilkan bahan pangan sendiri. Dengan demikian, salah satu keuntungan yang dihasilkan yaitu dapat mempersingkat waktu distribusi hasil pertanian yang di dapatkan.

Pada awalnya, gerakan urban farming ini dimulai pada kawasan Kuba ketika masa embargo atau larangan lalu lintas barang terjadi. Pada saat itu masyarakat disana tidak dapat memperoleh bahan pangan, oleh karena itu mereka mulai melakukan urban farming. 

Ternyata tidak hanya diterapkan pada pertanian dan perkebunan, urban farming juga dapat mencakup pada peternakan dan budidayanya.

Cara Menerapkan Urban Farming

Pada dasarnya pertanian dalam perkotaan ini bisa dimulai di berbagai tempat. Seperti halnya tempat untuk menerapkan urban farming misalnya seperti di pekarangan rumah, balkon hingga atap rumah, lahan dipermukaan, hingga area perkantoran.

Saat ini, dengan situasi adanya pandemi COVID-19 membuat banyak orang yang melakukan urban farming di rumah, misalnya seperti menanam sayuran.

Adapun beberapa tanaman yang pada umumnya dibudidayakan dalam urban farming yaitu seperti sayuran hijau sawi, kangkung, bayam, dan juga pakcoy. Sedangkan untuk rempah rempah yang ditanam yaitu seperti jahe dan serai. Untuk umbi – umbian yang ditanam pada singkong dan ketela, sampai buah – buahan seperti tomat, cabai, anggur, dan mentimun.

Jika terdapat lahan yang lebih luas, kegiatan urban farming bisa diterapkan untuk melakukan budidaya ikan atau berternak ayam. Penerapan urban farming juga bisa diterapkan dengan menggunakan metode hidroponik, vertikultur, aeroponik, serta wall gardening yang dapat dilakukan di tempat dengan area yang terbatas.

Keuntungan Penggunaan Urban Farming

Adanya konsep urban farming atau pertanian di perkotaan ini rupanya memiliki peran yang penting karena di daerah perkotaan ada banyak orang yang tinggal disana.

Tahukah Anda bahwa semakin pendek waktu perjalanan distribusi pangan maka gizinya akan semakin baik pula. Dengan demikian, salah satu keuntungan dari urban farming yaitu dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih bergizi untuk dikonsumsi.

Apabila urban farming dilakukan di rumah maka kita dapat melakukan penghematan karena mendapatkan hasil pertanian sendiri. Tidak hanya itu, tanaman yang ditanam dengan menggunakan urban farming juga bisa dipupuk dengan menggunakan pupuk alami seperti kompos beserta sisa sampah di dapur.

Dengan menggunakan pertanian organik ternyata urban farming ini bisa tetap dilakukan, meskipun tanpa menggunakan pestisida dalam mengusir hama. Adapun peralatan yang bisa dimanfaatkan yaitu seperti barang yang ada di rumah seperti kaleng atau botol bekas dan pipa paralon.

Pada lahan yang luas, rupanya kegiatan urban farming bisa menerapkan teknologi yang ramah lingkungan seperti penggunaan drone untuk membantu mengamati kesehatan tanaman, serta memantau area yang memerlukan pembersihan gulma dan hama atau perawatan lainnya. Hal tersebut ternyata dapat membantu para petani menjadi lebih fokus dalam mengatasi area tertentu yang memerlukan perawatan khusus, dengan demikian akan membuat menjadi lebih efektif.

Bagikan artikel ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *