Pengertian Pupuk dan Jenisnya

Pengertian Pupuk dan Jenisnya

Daftar Isi

Pengertian Pupuk dan JenisnyaPupuk merupakan salah satu bahan atau material yang diberikan pada tanaman dan memiliki fungsi dapat mengubah sifat biologi, kimia atau fisika pada tanah. Pupuk ini juga dapat memastikan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik karena terlengkapinya ketersediaan unsur hara. 

Pengertian Pupuk dan Jenis-Jenisnya

Pengertian Pupuk dan Jenisnya

Sedangkan berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian nomor 505 tahun 2006, Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung.

Arang kayu, sisa pelapukan tanaman dan kotoran hewan merupakan bahan pupuk yang paling awal digunakan. Pupuk kimia pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia berkebangsaan Jerman bernama Justus Von Liebig pada tahun 1840. Tanaman memperoleh zat karbon dari udara dan beberapa unsur mineral seperti kalium, kalsium, sulfur, dan phospor dari dalam tanah, menurut Liebig. Pembuatan pupuk superphospat dimulai pada tahun 1842. Selanjutnya pada tahun 1884 berkembang teori-teori dasar untuk pembuatan pupuk amonia melalui penggabungan nitrogen dan hidrogen dari udara.

Manfaat Pupuk 

Agar dapat mendukung pertumbuhan tanaman, pupuk bermanfaat menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah. Terdapat dua manfaat pupuk yaitu yang berkaitan dengan perbaikan sifat fisik dan kimia tanah, menurut Marsono dan Lingga (2005) :

1. Berkaitan dengan sifat fisika tanah.

Dalam hal ini manfaat pupuk adalah memperbaiki struktur tanah dari padat menjadi gembur. Hal ini terjadi karena pemberian pupuk organik  juga dapat menyediakan ruang pada tanah untuk air dan udara. Manfaat lain yaitu mengurangi erosi pada permukaan tanah. Berfungsi sebagai penutup tanah dan memperkuat struktur tanah di bagian permukaan sehingga tanah tidak mudah tergerus air.

2. Berkaitan dengan kimia.

Untuk membantu mencegah terjadinya kehilangan unsur hara seperti K, P, N yang sifatnya sangat mudah hilang karena penguapan, pupuk ini akan bermanfaat menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman.

Jenis jenis Pupuk 

Pupuk dapat dibedakan berdasarkan macam hara yang dikandungnya, reaksi fisiologi, fasa, bahan asal, jumlah hara yang dikandungnya, cara penggunaan, dan senyawa. Berikut beberapa penjelasan tentang jenis-jenis pupuk, antara lain :

1. Berdasarkan Asal

Pupuk dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan asalnya, yaitu:

  • Pupuk alam adalah pupuk yang terbuat dari bahan alam atau yang terdapat di dalam alam tanpa proses yang berarti, seperti pupuk batuan P, pupuk guano, pupuk kompos, pupuk hijau dan pupuk kandang.
  • Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses kimia atau proses fisika. Contoh dari pupuk buatan ini yaitu nitrophoska, TSP, rustika dan urea.

2. Berdasarkan Senyawa

Pupuk dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kandungan senyawanya, yaitu:

  • Pupuk organik adalah pupuk yang kebanyakan bersumber dari alam atau berupa senyawa organik. Pupuk alam seperti pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk guano, dll tergolong dalam pupuk organik. Adapun pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik, seperti rock phosphate dan umumnya berasal dari batuan sejenis apatit Ca3(PO4)2
  • Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari senyawa anorganik atau mineral. Kebanyakan pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

3. Berdasarkan Fasa

Pupuk dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan fasanya, yaitu:

  • Pupuk padat adalah jenis pupuk yang memiliki tingkat kelarutan beragam, mulai yang mudah larut dalam air sampai yang tidak mudah larut dalam air.
  • Pupuk cair adalah jenis pupuk yang umum digunakan dengan cara disemprotkan ke daun. Pupuk ini diaplikasikan dengan cara dilarutkan dulu ke dalam air. Harga pupuk ini relatif mahal karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro. Sedangkan pupuk amoniak cair adalah jenis pupuk cair yang penggunaannya dapat diinjeksikan lewat tanah dan memiliki kadar N-nya sangat tinggi sekitar 83%.

4. Berdasarkan Cara Penggunaan

Pupuk dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara penggunaannya, yaitu:

  • Pupuk daun adalah pupuk yang disemprotkan pada permukaan daun dengan cara pemupukan dilarutkan dalam air.
  • Pupuk tanah atau pupuk akar adalah jenis pupuk yang diberikan ke dalam tanah di sekitar agar diserap oleh akar tanaman.

5. Berdasarkan Reaksi Fisiologi

Pupuk dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan reaksi fisiologi, yaitu:

  • Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis masam adalah pupuk yang apabila diberikan ke dalam tanah dapat menimbulkan kecenderungan tanah menjadi lebih masam atau nilai pH tanah menjadi rendah. Contoh pupuk ini adalah urea dan Za
  • Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis adalah pupuk yang apabila diberikan ke dalam tanah akan menyebabkan pH tanah cenderung naik. Contoh pupuk ini adalah pupuk kalsium sianida, chili salpeter dan calnitro.

6. Berdasarkan Jumlah Hara yang Dikandung

Pupuk dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jumlah hara yang terkandung di dalamnya, yaitu:

  • Pupuk yang hanya memiliki kandungan satu jenis hara tanaman saja. Contohnya urea hanya mengandung hara N, TSP hanya penting hara P saja meskipun ada mengandung hara Ca.
  • Pupuk majemuk adalah jenis pupuk yang mengandung dua atau lebih hara tanaman. Contohnya nitrophoska, NPK, dan amophoska.

7. Berdasarkan Macam Hara Tanaman

Pupuk dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan macam hara tanaman, yaitu:

  • Pupuk makro adalah jenis pupuk yang hanya mengandung hara makro saja. Seperti nitrophoska dan NPK.
  • Pupuk mikro adalah jenis pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja. Seperti metalik, microplex dan mikrovet.
  • Pupuk campuran adalah jenis pupuk campuran dari pupuk makro dan pupuk mikro, contohnya rustika, pupuk gandasil dan bayfolan.

Aspek Pemilihan Pupuk 

Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan pada saat pemilihan pupuk, antara lain :

1. Kadar unsur hara

Makin tinggi kadar unsur haranya berarti pupuk semakin baik hal itu membuat nilai pupuk ditentukan oleh banyaknya unsur hara yang terkandung didalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman terdiri dari bahan kering atau dry matter ±10% dan air ±90%. Bahan kering terdiri dari bahan-bahan anorganik dan organik. Menurut analisis kimia bahwa bahan organik terdiri dari 0,2% hingga 2% Nitrogen, 7% Hidrogen, 47 % Karbon, 44% Oksigen. Sedangkan bahan anorganik adalah bagian-bagian abu atau mineral.

2. Higroskopisitas

Higroskopisitas merupakan suatu tingkat kemudahan pupuk dalam menyerap air dari udara. Akan mudah menjadi basah dan mencair bila terkena udara langsung merupakan pupuk yang memiliki higroskopisitas kurang baik. Pupuk juga akan menjadi bongkahan keras apabila udara kering.

3. Kelarutan

Semakin mudah pupuk diserap oleh tanaman dengan semakin tinggi kelarutan suatu pupuk. Umumnya pupuk K dan N  mudah sekali diserap oleh tanaman. 

4. Keasaman 

Pupuk buatan ada yang bereaksi atau bersifat asam dan ada juga yang bersifat alkalis atau netral. Pupuk yang bersifat asam dapat menyebabkan tanah menjadi cepat mengeras dan dapat menurunkan pH tanah menjadi lebih asam. Pada tanah asam, sebaiknya menggunakan pupuk yang kadar keasamannya rendah misalnya Pupuk ZK.      

5. Kecepatan bekerja pupuk

Kecepatan bekerja suatu pupuk adalah kecepatan pupuk dalam memberikan reaksi setelah digunakan.

Bagikan artikel ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *