Teknik Pemberian Pupuk

Cara Pemberian Pupuk Melalui Akar Tanaman

Daftar Isi

Cara Pemberian Pupuk Melalui Akar Tanaman – Pemberian pupuk bisa dilakukan melalui berbagai cara yang disesuaikan dengan jenis pupuk dan juga kondisi tanaman. Pada umumnya terdapat 4 cara pemberian pupuk, yaitu larikan, ditugal, ditabur, dan juga dikocor.

Teknik Pemberian Pupuk

Cara Pemberian Pupuk Melalui Akar Tanaman

Setiap cara memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Untuk mengenal lebih jauh tentang cara pemberian pupuk, simak ulasan berikut ini!

  • Larikan

Pemberian pupuk secara larikan diberikan sebelum proses penanaman. Pupuk ditebarkan sebelum diolah. Pemberian dengan cara larikan memiliki fungsi untuk menyebarkan unsur hara secara merata sehingga perkembangan akar lebih seimbang. Pupuk urea tidak dapat diberikan dengan cara larikan karena pupuk urea sangat mudah menguap.

Larikan hanya boleh dilakukan pada tanaman yang ditanam dengan jarak tanam lebar dan teratur. Pada umumnya cara ini bermanfaat untuk tanaman pangan dan buah seperti melon. Cara pemberiannya dilakukan dengan meletakkan pupuk ke dalam lubang larikan, kemudian ditutup kembali. Pemberian pupuk harus dilakukan satu per satu atau langsung di kedua sisi baris tanaman.

  • Ditugal

Pemberian secara ditugal dilakukan dengan cara membuat lubang menggunakan alat tugal di samping tanaman. Lubang digali dengan kedalaman 10 hingga 15 cm, selanjutnya pupuk dimasukkan ke lubang, kemudian ditutup kembali untuk menghindari penguapan pupuk.

  • Ditabur

Pemberian pupuk dengan cara ditabur dilakukan untuk pupuk yang memiliki bentuk butiran (granule) atau serbuk. Penyebaran pupuk harus dilakukan secara merata di sekitar area tanaman. Pemberian ini dilakukan pada tanaman yang memiliki sistem perakaran dangkal, seperti padi, dan juga jarak tanamnya tidak terlalu rapat.

  • Dikocor

Pemberian pupuk secara dikocor dilakukan dengan melarutkan pupuk cair atau padat dengan air. Kelebihan cara ini yaitu pupuk mampu diserap secara langsung oleh akar tanaman. Unsur hara yang telah terserap dapat langsung diolah oleh daun sehingga pertumbuhan tanaman berjalan lebih cepat.

Tidak hanya itu, petani juga lebih mudah menggunakan pupuk dengan cara dikocor dan jumlah pupuk yang menguap jauh lebih sedikit dibanding cara lainnya. Oleh sebab itu, tidak heran apabila cara ini lebih sering diaplikasikan oleh petani.

Bagikan artikel ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *